Pengertian Publikasi Pariwisata Pengertian Komunikasi

menyediakan jasa kebutuhan wisatawan lainnya. Kegiatan tersebut akan dengan sendirinya menambah penghasilan bagi mereka. Wisatawan yang berkunjung ke daerah tentunya membawa mata uang dari negaranya, seperti Dollar, Ringgit, Yen, Euro dan lain sebaginya yang keseluruhannya adealah devisa. Semakin banyak wisatawan dating ke daerah ini maka akan semakin banyak pula devisa yang diraih. Hal ini sangat menguntungkan bagi negara Indonesia dalam menambah peredaran uang tanpa melakukan pencetakan uang, sehingga akan berpengaruh besar terhadap neraca pembayaran.

2.3 Pengertian Publikasi Pariwisata

Publikasi dalam kepariwisataan memiliki pengertian yaitu segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan jasa-jasa dan produk yang dihasilkan industri pariwisata seluas mungkin dan memberikan kesan daya tarik sekuat mungkin dengan harapan agar orang akan banyak datang untuk berkunjung disamping sebagai sarana untuk menyampaikan pesan yang menarik dengan cara jujur untuk menciptakan harapan-harapan yang tinggi. Wisatawan yang mengunjungi suatu kawasan pariwisata tertentu akan mendapat kesan dan beberapa pengalaman yang kemudian diceritakan kepada orang lain. Karena cerita-cerita tersebut maka sebagian dari orang-orang lain itu akan mengunjungi kawasan pariwisata yang diceritakan itu. Dengan demikian terjdilah publikasi berturut-turut dari wisatawan angkatan pertama kepada angkatn kedua, angkatan kedua kepada angkatn ketiga dan seterusnya. Proses ini disebut 8 Universitas Sumatera Utara publikasi intern. Dalam mengadakan publikasi pariwisata tidak boleh dilupakan publikasi intern karena publikasi intern adalah publikasi yang paling efektif.

2.4 Pengertian Komunikasi

Dasar terciptanya hubungan baik antara pihak internal dengan eksternal perusahaan yang dilakukan oleh media cetak adalah komunitas, sehingga akan lebih baik apabila pengertian komunikasi tersebut dijelaskan terlebih dahulu. Adapun beberapa pengertian komunikasi dari beberapa para ahli diantaranya adalah: a. The Liang Gie Dalam buku Administrasi Perkantoran Modern Gie, 1984 : 74 The Liang Gie menyatakan, “Komunikasi adalah penyampaian warta yang mengandung macam-macam keterangan dari seseorang kepada orang lain”. Berdasarkan kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian berita. Yang dimaksud berita disini adalah ide, gagasan, keterangan laporan yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tertulis, sehingga berita itu dapat dimengerti oleh orang lain yang diajak berkomunikasi. b. Carl I. Howland Dalam buku Ilmu Komunikasi dan Praktek Howland, 1986 : 13 menyebutkan bahwa, “Komunikasi adalah suatu proses merubah perilaku orang lain”. Maksudnya adalah dalam komunikasi harus disertai dengan persuasi atau bujukan, sehingga apa yang diinginkan 9 Universitas Sumatera Utara dalam merubah sikap, tingkah laku serta perbuatan dari orang-orang yang diajak berkomunikasi dapat tercapai. c. James A. F. Stoner Dalam bukunya yang berjudul Management Stoner menyebutkan bahwa, “Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. d. William F. Glueck Dalam bukunya yang berjudul Management Glueck menyatakan bahwa komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: • Interpersonal Communications komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran komunikasi serta pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil manusia • Organizational Communications komunikasi banyak orang yaitu dimana pembicaraan secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak di dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dalam lembaga-lembaga di luar yang ada hubunganya. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Communication, berasal dari kata Communicatio atau dari kata Communis yang berarti “sama” atau “sama maknanya” dengan pikiran, sikap, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator. Dalam garis besarnya berarti “informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain”. 10 Universitas Sumatera Utara Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut. Yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik komunikatif.

2.5 Fungsi dan Tujuan Komunikasi