Unsur-unsur Pengendalian Intern. Tinjauan Teoritis. 1. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan diatas, terdapat beberapa eleman yang merupakan ciri pokok dari suatu sistem pengendalian intern. Menurut Baridwan 2001:14 elemen-elemen diatas adalah sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. b. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk melakukan pengendalian akuntansi yang cukup terhadap harta milik, utang-utang, pendapatan-pendapatan, dan biaya-biaya. c. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Keempat elemen diatas merupakan ciri-ciri pokok dari sistem pengendalian intern. Disamping ciri-ciri pokok tersebut ada cara-cara pengendalian lain yang fungsinya merupakan tambahan dari ciri-ciri pokok diatas. Pelaksanaan pengendalian yang efektif merupakan salah satu refleksi dari efektivitas manajerial seorang pemimpin. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bahwa setiap orang yang menduduk i jabatan manajerial, mulai dari manajer paling rendah hingga pada manajer puncak, selalu menginginkan supaya bagiannya tersedia suatu sistem informasi yang andal agar pelaksanaan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab benar-benar terlaksana sesuai dengan hal-hal yang telah ditetapkan dalam rencana.

2. Unsur-unsur Pengendalian Intern.

Pengendalian intern mempunyai unsur, yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur yang termasuk dalam sistem pengendalian intern menurut Baridwan 2001:15 meliputi: Universitas Sumatera Utara a. Rencana organisasi b. Semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinir untuk melindungi harta milik perusahaan sistem otorisasi dan sistem akuntansi. c. Personalia. d. Kebiasaan-kebiasaan praktek-praktek yang sehat. Mengenai unsur-unsur struktur pengendalian intern ini, penulis akan mengemukakan pendapat dari Mulyadi 2002:175 yaitu : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran resiko 3. Informasi dan komunikasi 4. Aktivitas pengendalian 5. Pemantauan Berikut ini uraian dari kelima unsur-unsur pengendalian intern dalam perusahaan diatas: 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian intern merupakan alat untuk menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan harus mampu mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan manajemen. Lingkungan pengendalian adalah menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua unsur pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian mencakup berikut ini: a. Integritas dan nilai etika. b. Komitmen terhadap kompetensi. c. Partisipasi dewan komisaris atau komita audit d. Filsofi dan gaya operasi manajemen. Universitas Sumatera Utara e. Struktur organisasi f. Pemberian wewenang dan tanggung jawab g. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia. 2. Penaksiran Resiko Penaksiran resiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan, resiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Penaksiran resiko bagi manajemen juga harus mempertimbangkan masalah biaya dan manfaat yang akan dicapai. Resiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini: a. Perubahan dalam lingkungan operasi b. Pesonel baru. c. Sistem informasi yang baru atau diperbaiki. d. Pertumbuhan yang pesat e. Teknologi baru. f. Lini produk, produk atau aktivitas baru. g. Restrukturisasi korporasi h. Operasi luar negeri i. Penerbitan standart akutansi baru 3. Informasi dan Komunikasi Sistem akuntansi yang mengandung prosedur-prosedur yang mesti ditaati oleh personel perusahaan harus mampu memberikan informasi yang akurat kepada pihak yang membutuhkannya terutama bagi manajemen dan Universitas Sumatera Utara dapat menjalin komunikasi antar bagian yang ada sehingga di dapat pelaksanaan yang seragam. Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keungan, yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi entitas termasuk peristiwa dan keadaan dan untuk menyelenggarakan akuntabilitas terhadap aktiva, utang, ekuitas yang bersangkutan. Kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem berdampak kemampuan manajemen untuk mengambil keputusan seharusnya dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas entitas dan untuk menyusun laporan keuangan yang andal. Sedangkan komunikasi mencakup pemberian pemahaman atas peran dan tanggung jawab individual berkenaan dengan pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Komunikasi meliputi luasnya pemahaman personel tentang bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi pelaporan keuangan berkaitan dengan pekerjaan orang lain dan cara pelaporan penyimpangan kepada tingkat yang seharusnya dalam etnis. 4. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan sehingga resiko dalam mencapai tujuan dapat diminimalkan. Aktivitas pengendalian adalah kebijaksanaan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk menghadapi resiko dalam mencapai tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan diberbagai tingkat organisasi dan Universitas Sumatera Utara fungsi. Umumnya aktivitas penge4ndalian yang mungkin relevan dengan audit dapat di golongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan berikut ini: a. Review terhadap kinerja b. Pengolahan informasi c. Pengendalian fisik d. Pemisahan tugas 5. Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern yang diterapkan untuk mencapai tujuan dan ditinjau sewaktu-waktu apabila kelayakannya tidak sesuai lagi dengan situasi yang ada. Sistem pemantauan yang efektif dan efesien yang akan menghindari timbulnya piutang tak tertagih Struktur pengendalian intern yang efektif memiliki tujuan terlaksananya efisiensi, efektivitas dan pengawasan intern perusahaan atas aset yang dimiliki serta sarana pendukung lainnya. Menurut Warren Reeve Fess 2005:229 unsur – unsur pengendalian internal element of internal control untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian resiko 3. Prosedur pengendalian 4. Pemantauan monitoring 5. Informasi dan komunikasi Ada 4 ciri-ciri sistem pengendalian intern yang baik menurut Mulyadi 2002:164 adalah: Universitas Sumatera Utara a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layaktercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang, hasil dan biaya. c. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari setiap bagian organisasi. d. Pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya Adapun uraian dari defenisi diatas adalah sebagai berikut: a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. Bagan atau struktur organisasi harus dimiliki oleh setiap perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan struktur organisasi yang baik adalah yang sederhana dan fleksibel, dalam arti dapat memisahkan perusahaan. Bila ada perkembangan atau perluasan perusahaan tidak mengganggu secara berarti struktur yang telah ada, adanya pemisahan yang tegas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan termasuk pemeriksaan intern. Pemisahan ini menciptakan informasi yang wajar, mencegah terjadinya manipulasi pencatatan yang dilakukan oleh bagian operasi. Namun ini tidak berarti bahwa masing-masing bagian dilarang mengadakan kerjasama yang baik untuk kelancaran operasi perusahaan. b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layaktercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang, hasil dan biaya. Penetapan tanggung jawab harus dibarengi oleh pelimpahan wewenang yang seimbang agar tanggung jawab dapat dipenuhi sewajarnya dalam pelaksanaannya harus dimiliki media untuk mengawasi pencatatan dari kegiatan dan transaksi diciptakan melaui perencanaan daftar-daftar dan formulir yang sesuai, perencanaan arus pembukuan serta prosedur persetujuan yang logis. Universitas Sumatera Utara c. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari setiap bagian organisasi. Praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Praktek yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap bagian dalam organisasi akan besar sekali pengaruhnya atas efisiensi sistem pengawasan intern dan efisiensi usaha. Ada beberapa cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat, diantaranya sebagai berikut: 1 Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaian yang harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang. 2 Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. 3 Peraturan jabatan diadakan secara rutin agar dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari dan sebagainya. d. Pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya Sistem pengawasan intern yang bersifat secara wajar tidak saja tergantung pada rencana organisasi yang efektif, sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan yang memadai dan praktek yang sehat, tetapi juga tergantung pada kemampuan, pengalaman serta kejujuran pegawai untuk melaksanakan prosedur yang telah ditentukan secara efisien dan ekonomis. Pimpinan harus mengadakan analisis terhadap posisi dan syarat yang dituntut, oleh posisi tersebut, menyusun program latihan pegawai dan menetapkan Universitas Sumatera Utara sistem penilaian prestasi karyawan. Sistem pengawasan yang dilakukan oleh manajemen yang terutama adalah dengan memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa suatu struktur pengendalian intern memiliki tujuan utama, yaitu : 1. Melindungi aset perusahaan. 2. Memastikan ketepatan dan keandalan data serta informasi akuntansi. 3. Meningkatkan efisiensi di semua operasi perusahaan. 4. Mendorong ditaatinya kepatuhan atas kebijakan-kebijakan serta prosedur- prosedur yang ditetapkan manajemen. Lingkungan pengendalian merupakan alat untuk menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dimana salah satu unsurnya meliputi struktur organisasi dan pemisahan fungsi dan wewenang serta tanggung jawab yang ada. Sistem Akuntansi merupakan bagian dari struktur pengendalaian intern perusahaan, sebab tanpa informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi, manajemen tidak akan mempunyai kemampuan untuk merencanakan dan mengarahkan operasi kegiatan perusahaan tersebut. Sistem akuntansi yang efektif harus dapat memberikan jaminan yang memadai dan memenuhi tujuan dari struktur pengendalian intern. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung Universitas Sumatera Utara jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian intern yang lain, namun jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompeten, maka pengendalian intern tidak akan terlaksana dengan baik.

3. Pengertian Pendapatan.