Keterukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia a. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia

. Dengan demikian, sumber daya manusia memenuhi definisi elemen laporan keuangan sebagai aset sebagaimana disyaratkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No. 6, Elements of Financial Statements.

b. Keterukuran

Sumber daya manusia sangat penting untuk diukur karena bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Pengukuran ini bermanfaat untuk menunjukkan nilai sumber daya manusia dan mendorong para eksekutif untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya manusia seperti halnya sumber daya yang lain. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi IAI, 2009. Teori pengukuran sumber daya manusia ada 2 Harahap, 2008 : 1. Flamholtz’s Theory Teori ini mengukur kemampuan SDM melalui kemampuan individu. Menurut teori ini, untuk mengukur nilai individu, diperlukan 2 interaksi yaitu a. Individual’s conditional value Merupakan jumlah yang secara potensial dari jasa seseorang yang diukur melalui : i. Produktifitas menyangkut suatu jasa dari seseorang individu yang diharapkan diberikannya atas posisinya sekarang . ii. Transfer suatu jasa yang diharapkan dari seseorang jika dia dipindahkan ke posisi yang sama tetapi jalur promosi yang berbeda. iii. Promosi suatu aset jasa seseorang yang diharapkan diberikannya jika dan ketika dia menduduki posisi yang lebih tinggi atas jalur promosi yang sama maupun yang berbeda. b. Probabilitas tetap dalam perusahaan Probabilitas tetap dalam perusahaan menunjukkan lamanya seseorang bekerja dalam suatu perusahaan bergantung kepada tingkat kepuasan kerja seseorang tersebut. 2. Likert and Bowert Theory Likert dan Bowert menilai kemampuan produkitf SDM melalui kemampuannya untuk bekerja sebagai satu tim. Menurut Likert dan Universitas Sumatera Utara Bowert ada 3 variabel yang saling berhubungan untuk mempengaruhi efektifitas SDM yaitu : a. Causal variables ,yakni variabel independen yang dapat menentukan arah perkembangan suatu organisasi . terbagi atas : i. Tingkah laku manajerial motivasi karyawan, kerjasama tim, tujuan dan fasilitas karyawan. ii. Struktur organisasi b. Intervening variables, menggambarkan keadaan intern organisasi dan kemampuannya untuk menghasilkan loyalitas, sikap, dan persepsi semua anggota dalam mengambil tindakan secara efektif, interaksi, komunikasi dan pengambilan keputusan, pengendalian serta koordinasi. c. End result variables, menggambarkan hasil yang dicapai oleh organisasi. Model ini menyatakan bahwa causal variable mempengaruhi tingkat intervening variable yang akan menghasilkan variable end result. Perilaku manajer, struktur organisasi akan membentuk persepsi, komunikasi, motivasi, pengambilan keputusan. Gabungan dari variable intervening inilah yang akan menghasilkan kesehatan, kepuasan, produktivitas serta prestasi keuangan perusahaaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sumber daya manusia memenuhi kriteria kedua yang disyaratkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No. 5 2 c. Relevansi Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises, yakni terukur measurability - the asset, liability or change in equity must have relevant attribute that can be quantified in monetary unit with sufficient reality telah terpenuhi. Peran informasi dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dipandang dari dua sudut, yaitu revisi probabilitas probability revision dan kemampuan prediksi predictive ability. Revisi probabilitas muncul ketika prediksi atas suatu kejadian tidak seperti yang diharapkan. Kemampuan prediksi menunjukkan bagaimana suatu informasi dapat membantu entitas untuk memprediksi kejadian 2 www.fasb.orgcon5 Universitas Sumatera Utara masa depan sehingga dapat membantu entitas untuk mengambil keputusan saat ini. Dengan kata lain, informasi dibutuhkan untuk membantu pengambil keputusan dalam menentukan pilihannya dari berbagai alternatif tindakan yang ada setelah menilai hasil yang mungkin terjadi dan probabilitas terjadinya. Informasi yang dibutuhkan dalam pengambil keputusan haruslah relevan. Suatu informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan pada keputusan yang diambil pengguna laporan keuangan dan mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan FASB No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information. Relevansi suatu informasi dapat dievaluasi dengan cara menghubungkan informasi akuntansi tersebut dengan tujuan laporan keuangan dan dengan pertimbangan bagaimana pengakuan terhadap item tertentu memberi sumbangan manfaat terhadap pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan jika memiliki kualitas Stice, et,al, 2004: 1. Nilai umpan balik Feedback value 2. Nilai prediktif Predictive value 3. Tepat waktu Timeliness Beberapa metode pengukuran yang telah diusulkan oleh para ahli akuntansi pada dasarnya dapat menghasilkan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan, terutama bagi pengambilan keputusan. Kriteria ketiga yang disyaratkan oleh Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No.5 Recognition and Measurement of Financial Statements in Business Enterprises par. 63 yaitu relevansi relevance, dapat dipenuhi. Universitas Sumatera Utara d. Keandalan Informasi dikatakan memenuhi syarat keandalan reliability jika memiliki kualitas sebagai berikut Stice, et,al, 2004: 1. Dapat dipercaya Representational faithfulness 2. Dapat diverifikasi Verifiability 3. Netral Neutral. Metode pengukuran sumber daya manusia dengan pendekatan biaya historis menunjukkan biaya yang telah dikeluarkan digunakan untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia. Metode ini dianggap valid jika pengukuran yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat jumlah biaya untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia yang belum dibebankan terhadap pendapatan. Penggunaan metode ini, hasil yang diperoleh dapat diharapkan sama secara substansial, yang berarti pengukuran oleh satu pihak dapat diverifikasi oleh pihak yang lain. Metode pengukuran sumber daya manusia dengan pendekatan biaya historis dapat dikatakan netral karena pengukuran biaya historis sumber daya manusia hanya melaporkan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia. Setelah seluruh kriteria pengakuan dapat dipenuhi, secara teoritis dapat dikatakan bahwa informasi sumber daya manusia layak untuk ditampilkan sebagai unsur dalam laporan keuangan perusahaan seperti yang disyaratkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises par. 63 1984: 788. Universitas Sumatera Utara

e. Nilai Bersih Sumber Daya Manusia di Neraca