Kendala Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Metode nonmoneter digunakan untuk menghitung nilai sumber daya manusia dengan cara memberi ranking, skala, skor. Pemberian ranking, skala, skor dilakukan dengan mendefinisikan perilaku ke dalam indikator keuangan seperti laba perusahaan, titik pengembalian modal break event point, maupun defisit perusahaan. Beberapa metode menilai SDM dengan teknik nonmoneter : 1. Mendaftarkan setiap keahlian atau kemampuan seseorang 2. Pembuatan rating atas prestasi seseorang 3. Penilaian terhadap potensi seseorang 4. Pengukuran sikap 5. Metode likert bowert . Salah satu contoh metode nonmoneter adalah penggunaan dollarize attitude. Dollarize attitude dilakukan dengan memberikan nilai terhadap sikap yang akan diberikan karyawan dalam hal peningkatan produktifitas yang dibandingkan dengan perlakuan perusahaan terhadap karyawan tersebut.

d. Kendala Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu teori yang masih sering dipertanyakan keabsahannya. Disatu sisi, sumber daya organisasi tidak akan mendatangkan laba seperti yang diinginkan oleh perusahaan apabila perusahaan tidak memiliki sumber daya manusia yang berkompeten untuk mengelolanya. Disisi lain timbul permasalahan mengenai pendefinisian, pengukuran maupun pengalokasian sumber daya manusia tersebut. Perusahaan menginginkan laba yang maksimal dengan mempergunakan segala sumber daya yang dimilikinya. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah memilih karyawan yang berkompeten untuk melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara Kenyataanya, seringkali nilai sumber daya manusia ini dikesampingkan oleh perusahaan. Perusahaan lebih terpusat pada sumber organisasi yang lain seperti mesin, tanah, bangunan, bahan baku, dll. Hal ini disebabkan oleh tidak terdefinisinya sumber daya manusia sebagai sumber organisasi, sulitnya pengukuran, pengalokasian maupun pengkapitalisasian nilai sumber daya manusia tersebut. Nilai sumber daya manusia yang dimaksud adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menrekrut, mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Teori sumber daya manusia ini diperkenalkan oleh Roger Hermanson melalui suatu disertasinya pada tahun 1966 yang berjudul Akuntansi Sumber Daya Manusia dan dilanjutkan oleh Likert, Flamholtz, Pyle dan Brument di tahun 1967 Harahap, 2008. Teori ini muncul karena : 1. Adanya perubahan sektor industri barang ke industri jasa, sehingga perusahaan mulai menyadari pentingnya sumber daya manusia yang berkompeten. 2. Perusahaan juga mulai menyadari pentingnya intellectual capital dibandingkan dengan sumber daya lain seperti aktiva tetap dan aktiva berwujud. 3. Di tahun 1980, muncul persaingan akademik dan industri antara Jepang dan Amerika. Jepang mengalami kemajuan yang pesat dibanding Amerika karena kebanyakan perusahaan di Jepang memandang manusia sebagai aset dan mengelola sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara tersebut, sehingga berpengaruh pada peningkatan produktifitas karyawan tersebut Ikhsan ,2008. Di tahun 1980, teori ini mulai dipertanyakan keberadaannya. Gambling dalam bukunya Accounting For Human Factor mengatakan bahwa tidak mungkin memasukkan sumber daya manusia kedalam aktiva perusahaan, karena ia berpendapat bahwa kapitalisasi atas biaya rekrutmen dan pelatihan merupakan pengalokasian overhead Harahap,2008. Agar dapat dikategorikan sebagai aset perusahaan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sesuai FASB No 5 Ikhsan, 2008 ,yaitu terdefinisi, relevan, terukur, dan andal. a. Definisi Sumber daya manusia haruslah merupakan suatu elemen yang dapat terdefenisi dalam laporan keuangan. Jika sumber daya manusia akan disajikan dalam laporan keuangan sebagai aset asset atau beban expense , maka item tersebut harus memenuhi definisi dari aset asset atau beban expense. Ada tiga kriteria utama agar suatu item dapat diakui sebagai aset Stice,et.al,2004 yaitu 1 memberikan manfaat ekonomi atau jasa-jasa potensial yang cukup pasti di masa depan 2 dikuasai oleh entitas 3 akibat transaksi atau kejadian masa lalu Kriteria yang pertama adalah aset memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat ekonomi atau jasa-jasa potensial yang cukup pasti di masa depan. Universitas Sumatera Utara Manfaat ekonomi yang dimaksudkan dalam kriteria aset erat kaitannya dengan konsep probable kemungkinan. Sesuatu dikatakan probable jika dapat ditunjukkan adanya bukti-bukti yang cukup kuat dan mendukung bahwa sesuatu yang probable itu akan terjadi meskipun belum dapat dikatakan sebagai suatu kepastian . Statement of Financial Accounting Concepts, Elements of Financial Statements menjelaskan bahwa kondisi ketidakpastian tidak ada hubungannya dengan usaha untuk meningkatkan manfaat ekonomi di masa depan tetapi berkaitan dengan kemampuan dalam usaha untuk mewujudkan dalam praktik bisnis SFAC No. 6 1 Kriteria yang kedua adalah bahwa unit-unit usaha tertentu dapat menggunakan dan menguasai manfaat ekonomi item tersebut, serta mengendalikan akses pihak par 26-28. Biaya perusahaan untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia tidak hanya memberikan manfaat pada periode terjadinya saja, tetapi juga memberikan manfaat untuk beberapa periode yang akan datang. Perusahaan mengadakan program orientasi karyawan baru, program pelatihan dan pengembangan, pendidikan formal untuk jenjang tertentu, serta membangun fasilitas untuk meningkatkan moral karyawan dengan harapan akan memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Perusahaan memiliki perencanaan guna mengembangkan karyawan karena karyawan tersebut akan memberikan potensi jasa kepada perusahaan untuk jangka waktu yang relatif lama, paling tidak, satu tahun. Program pengembangan karyawan akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. 1 www. fasb.orgcon6 Universitas Sumatera Utara lain terhadap manfaat ekonomi tersebut. Aset merupakan sumber daya yang dikendalikan dan dimiliki oleh perusahaan. Kendali atas sumber daya manusia berarti kemampuan perusahaan untuk menggunakan dan melepaskan sumber daya tersebut. Maka, jika suatu perusahaan memiliki kemampuan untuk menggunakan dan melepaskan sumber daya manusia yang ada, atau dengan kata lain, perusahaan dapat mengendalikan akses pihak lain terhadap manfaat yang dihasilkan oleh sumber daya manusia tersebut, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kendali atas sumber daya manusia. Hak memiliki dan mengendalikan tersebut harus memungkinkan pihak lain tersisih untuk memiliki hak tersebut. Sumber daya manusia dapat dianggap sebagai aktiva perusahaan sebab memenuhi kriteria “manfaat ekonomis” walaupun arti “dimiliki” pada sumber daya manusia berbeda dengan arti ”dimiliki” pada aktiva lain FASB No 6 par 173. Secara hukum, sumber daya manusia tidak dimiliki seperti halnya aset tetap berwujud, tetapi perusahaan memiliki hak kepemilikan berupa hak operasional, yaitu hak untuk mengambil manfaat atas potensi sumber daya manusia hanya untuk kepentingan perusahaan, dan bukan hak milik atas fisik manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan diadakan semacam kontrak kerja yang saling mengikat, sehingga dengan adanya perangkat tersebut karyawan tidak dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak saja. Hak untuk mengambil manfaat atas potensi seluruh sumber daya manusia hanya untuk kepentingan perusahaan dapat dicapai dengan jalan memberlakukan peraturan yang melarang karyawan untuk merangkap bekerja di perusahaan lain. Jadi, sumber daya manusia dikuasai Universitas Sumatera Utara oleh perusahaan jika perusahaan dapat menggunakan sumber daya manusia tersebut untuk kegiatan ekonomi dan bebas dari akses pihak lain. Kriteria yang ketiga adalah bahwa penguasaan atau pengendalian atas manfaat ekonomi atau jasa-jasa potensial tersebut adalah sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. Transaksi atau peristiwa dimasa lalu yang dimaksud adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dan mengembangkan sumber daya manusia tersebut biaya untuk rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Kriteria ketiga terpenuhi. Berdasarkan kriteria pengakuan aktiva sebagaimana diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa ketiga kriteria utama tersebut lebih dititikberatkan pada sumber- sumber ekonomi kapital non sumber daya manusia. Karakteristik sumber ekonomi kapital adalah bahwa kesatuan usaha dapat memanfaatkan atau menggunakannya untuk dipertukarkan dengan sumber ekonomi lain, dapat digunakan untuk melunasi kewajiban, dapat digunakan untuk menghasilkan sumber ekonomi yang lain, dan dapat didistribusikan ke unit-unit yang lain Stice,et,al, 2004. Sumber daya manusia bukanlah sumber ekonomi kapital fisik karena memiliki karakteristik khusus. Secara fisik, sumber daya manusia tidak dikuasai, tidak dikendalikan, tidak digunakan untuk melunasi hutang, dan tidak dipertukarkan dengan sumber ekonomi yang lain, namun memberikan manfaat ekonomi atau jasa-jasa potensial kepada perusahaan baik masa lalu, sekarang, maupun masa yang akan datang. Manfaat ekonomi atau jasa-jasa potensial tersebut diperoleh dan dinikmati oleh perusahaan dalam beberapa periode sumber daya manusia tersebut bekerja Universitas Sumatera Utara . Dengan demikian, sumber daya manusia memenuhi definisi elemen laporan keuangan sebagai aset sebagaimana disyaratkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No. 6, Elements of Financial Statements.

b. Keterukuran