Lampiran vi Struktur Orgnanisasi ................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan jasa dan industri, baik yang berskala besar maupun kecil, membutuhkan baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang
memadai bagi kelangsungan hidup perusahaan. Di satu sisi, perusahaan membutuhkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam, namun kualitas maupun
kuantitas sumber daya alam ini tidak akan mendatangkan manfaat laba apabila perusahaan tersebut tidak memiliki sumber daya manusia yang berkompeten
untuk mengolah segala sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Manusia merupakan faktor penentu yang terpenting dalam kemajuan perusahaan. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia yang selalu
dinamis adalah hasil dari pemikiran manusia untuk mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di bidang ekonomi dan bisnis, hal
tersebut berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mengikuti laju perkembangan dan kepekaan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap perubahan
yang terjadi di dunia bisnis dengan memanfaatkan sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan bermanfaat bukan saja dalam
menyesuaikan gerak langkah perusahaan atas iklim usaha yang begitu cepat, namun tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas juga memungkinkan
perusahaan mengantisipasi kemungkinan berbagai perubahan dalam lingkungan usaha, dengan demikian akan memberikan competitive advantage bagi
perusahaan. Pentingnya sumber daya manusia ini dapat dilihat di perusahaan komputer maupun di permainan sepakbola. Bisnis komputer baik berupa
perdagangan barang laptop, komputer, dll maupun penyedia jasa layanan internet yang senantiasa dinamis membutuhkan sumber daya manusia yang
mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Demikian juga dalam sepakbola internasional , nilai transfer yang tinggi menunjukkan mahalnya kemampuan
sumber daya manusia tersebut.
Perolehan sumber daya manusia yang berkompeten bukanlah hal yang mudah. Masalah sumber daya manusia saat ini lebih kompleks, hal ini
dikarenakan banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten tersebut. Biaya biaya tersebut antara lain: semakin
Universitas Sumatera Utara
tingginya tingkat pendidikan karyawan yang memacu peningkatan heterogenitas angkatan kerja, pelonjakan biaya-biaya personalia, banyaknya biaya yang
dikeluarkan untuk mengembangkan sumber daya manusia namun tidak diimbangi peningkatan produktivitas. Di satu sisi, segala biaya yang dikeluarkan perusahaan
memang akan mendatangkan keuntungan nantinya, namun disisi lain hal ini malah akan menimbulkan biaya yang sangat besar sekarang apabila tidak diolah dengan
sebagaimana mestinya, baik dari segi pengalokasiannya maupun pengkapitalisasiannya. Salah satu realitas yang paling menonjol adalah biaya
training. Beberapa perusahaan mengeluarkan biaya training yang cukup besar untuk mengelola karyawan yang tidak memilliki pengalaman sama sekali,
kenyataanya, tidak semua karyawan yang mengikuti training tersebut direkrut oleh perusahaan . Disisi lain, ada karyawan yang telah mengikuti pengembangan
kemampuan semisal diklat, pelatihan, maupun pemberian beasiswa kepada karyawan, namun peningkatan produktifitasnya belum memenuhi standar
perusahaan. Hal ini terjadi di salah satu perusahaan tambang PT Cold Rolling Mill Indonesia CRMI. Setiap tahunnya, sekitar 230 karyawan dikirim keluar negeri
dalam jangka waktu 6 hingga 18 bulan untuk mengikuti pelatihan. Kenyataannya, ketika karyawan tersebut menyelesaikan pelatihannya,karyawan tersebut pindah
ke perusahaan lain yang memberikan gaji yang sedikit lebih tinggi Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00 dibanding PT CRMI sendiri. Padahal, sebelum
melakukan pelatihan, karyawan telah menandatangani kontrak 5 tahun apabila selesai melakukan pelatihan dan akan dikenai sanksi berupa denda Rp
15.000.000,00 – Rp 18.000.000,00 apabila melanggar kontrak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia maupun kemampuan sumber daya manusia dalam mengembangkan perusahaan ini belum
direspon dan dilaporkan secara memadai pada laporan keuangan perusahaan. Pengeluaran untuk investasi non fisik pendidikan, pelatihan, pemeliharaan
pekerjaan dan lapangan pekerjaaan masih dicatat sebagai biaya bukan dilaporkan sebagai aset atau sumber daya perusahaan yang nantinya akan mendatangkan
future economic benefit. Laporan keuangan konvensional umumnya belum mencerminkan dengan
memadai posisi keuangan dari suatu perusahaan karena laporan tersebut tidak memasukkan aktiva manusia, hal ini dikarenakan segala biaya yang dikeluarkan
untuk sumber daya manusia seperti biaya perekrutan, seleksi, pelatihan maupun pengembangan dianggap sebagai beban. Perusahaan tidak memperhitungkan nilai
masa depan probabale future economic benefits yang akan diperolehnya atas perekrutan, seleksi, pelatihan maupun pengembangan tersebut. Berdasarkan teori
akuntansi sumber daya manusia, segala biaya yang dikeluarkan tersebut dianggap sebagai aktiva yang nantinya dapat membantu perusahaan untuk mencapai
tujuannya . Di laporan laba rugi PT PP London Sumatra tahun 2006 hingga 2008, segala biaya yang dikeluarkan untuk melatih maupun mengembangkan sumber
daya manusia tercatat di bagian beban umum dan administrasi beban pelatihan dan pengembangan , sedangkan di tahun 2009, di laporan tahunan segala nilai
pelatihan maupun pengembangan sumber daya manusia ini dianggap sebagai investasi perusahaan yang dikembangkan oleh divisi Human Capital
Universitas Sumatera Utara
Development, namun nilainya belum ditunjukkan di laporan keuangan perusahaan bersangkutan.
Akuntansi sumber daya manusia pada dasarnya memberikan pandangan berbeda dengan akuntansi konvensional dan memberikan solusi atas kelemahan-
kelemahannya dengan memasukkan nilai manusia dalam laporan keuangan sebagai unsur aktiva. Adapun faktor biaya yang merupakan bagian dari
pengukuran ini yaitu biaya untuk merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan aktiva manusia. Karena itulah akuntansi sumber daya
manusia bukan hanya suatu sistem yang mengukur biaya dan nilai manusia dari suatu organisasi, tetapi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana me-manage
manusia sebagai sumber daya organisasi. Perusahaan sangat menginginkan adanya peningkatan kualitas kinerja perusahaan yang ditandai dengan peningkatan
nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan ini dikarenakan perusahaan harus
menghadapi berbagai hal seperti kemajuan teknologi yang selalu berubah, pembatasan oleh berbagai peraturan pemerintah, penyusutan ketersediaan sumber
daya alam, persaingan nasional dan internasional, tuntutan kelestarian lingkungan hidup,maupun kegiatan kolektif para karyawan. Salah satu hal yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan peningkatan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul dalam
persaingan usaha. Selain itu, perusahaan menginginkan adanya pengurangan biaya atas merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan karyawan
Universitas Sumatera Utara
karena perusahaan telah mengelola sumber dayanya sejak bekerja di perusahaan tersebut.
Peneliti melihat bahwa aspek akuntansi sumber daya manusia cukup penting dan menarik. Hal ini disebabkan, di satu sisi, perusahaan akan memperoleh probabale
future economic benefits keuntungan yang mungkin diperoleh di masa depan karena adanya modal yang ditanamkan untuk mengelola sumber daya manusia
sehingga nantinya akan ada tenaga ahli dalam perusahaan tersebut. Disisi lain, penurunan jumlah biaya yang diakui tersebut diakibatkan adanya pengakuan atas
pengeluaran sumber daya manusia yang dikapitalisasikan sebagai aktiva perusahaan. Penurunan jumlah biaya operasional
tersebut tidak diimbangi dengan penurunan pendapatan pendapatan tetap sehingga akan mengakibatkan
peningkatan jumlah laba yang seharusnya diakui oleh perusahaan .
Peneliti tertarik untuk meneliti PT PP London Sumatra dikarenakan perusahaan ini memiliki satu Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Capital
Development. Melalui divisi ini, perusahaan menginvestasikan dana melalui penerapan program- program pelatihan , pengembangan organisasi dan budaya di
dalam lingkup perseroan dalam mengembangkan insan insan perseroan. Kegiatan ini diharapkan akan memungkinkan PT PP London Sumatra untuk membangun
kompetensi dan kualitas guna menunjang strategi pertumbuhan perusahaan. Tahun 2008, perusahaan telah melakukan pelatihan terhadap sejumlah 560 staf 82 dari
jumlah seluruh staf, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan manajemen perkebunan atau manajemen pabrik pengolahan. Selain itu,
perusahaan juga mensponsori beberapa staf BLRS Bah Lias Research Station,
Universitas Sumatera Utara
yang terletak di Sumatera Utara untuk menyelesaikan program S3, dan hingga kini telah ada yang menyelesaikan pendidikannya dan yang lain masih
melanjutkan pendidikan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik
untuk mengaplikasikannya dalam suatu kajian ilmiah berjudul Perlakuan
Akuntansi Sumber Daya Manusia dalam Upaya Pengukurannya Sebagai Aktiva pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, Medan.
B. Batasan penelitian