Tahap Penyidikan

5.1.1 Tahap Penyidikan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti meninjau tahapan kegiatan penyidikan oleh pihak Sat Reskrim Polrestabes Bandung dalam rangka penyidikan tindak pidana kejahatan terhadap nyawa atau pembunuhan yang menewaskan Fransciesca Yofie dengan mengacu kepada Peraturan Kapolri (Perkap) No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana. Proses penyidikan menurut Pasal 15 Perkap No.14 Tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Penyelidikan Menurut Pasal 1 ayat (9) Perkap No.14 Tahun 2012, disebutkan bahwa Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Setelah Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Sukajadi mendapat laporan dari masyarakat melalui telefon bahwa telah ditemukan korban tanpa identitas yang mengalami luka berat di lapangan Abra Jl.Cipedes Tengah kota Bandung pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2013 sekitar pukul 19.15 WIB, petugas jaga Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Sukajadi saat itu langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). dan langsung melaksanakan kegiatan olah TKP. Kegiatan penanganan TKP yang dilakukan adalah :

a. Mencari saksi mata dan meminta keterangannya dengan cara wawancara (Interview). Adapun saksi mata yang diminta keterangannya saat olah TKP adalah :

1. Rudy Arthur Sinurat, SE, AK.(41 tahun) , yaitu anak pemilik kost tempat korban tinggal. Dari keterangan Rudy, petugas kepolisian baru mengetahui identitas korban bernama Fransciesca Yofie berumur 34 tahun. Menurut keterangan Rudy, korban sudah tinggal dirumah orang tuanya di Jl.Setra Indah Utara II No.11 selama kurang lebih satu tahun setengah sejak awal tahun 2012.

2. Yadi Supardi (17 tahun), yaitu seorang pemulung yang kebetulan sedang melintas di Jl.Setra Indah Utara II saat kejadian berlangsung. Yadi mengaku melihat bahwa pada saat korban keluar dari mobil tepatnya didepan sebuah rumah di Jl.Setra Indah Utara II No.11 ketika akan membuka kunci pagar, korban didatangi oleh seseorang yang turun dari bocengan sepeda motor. Kemudian keduanya terlihat sedang berkelahi. Saksi melihat kejadian tersebut pada jarak sekitar

30 meter, namun karena takut, yang ia lihat hanya saat pelaku 30 meter, namun karena takut, yang ia lihat hanya saat pelaku

3. Wawan Setiawan (30 tahun) seorang wiraswasta, yang pada saat kejadian, sedang berada di warung gorengan Jl.Cipedes. Saksi mengaku melihat korban terseret sepeda motor merk Suzuki Satria warna hitam yang dikemudikan olah dua orang laki-laki yang tidak ia kenal.

b. Membawa korban yang dalam keadaan kritis menuju Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan visum.

c. Mengumpulkan barang bukti yang terdapat di TKP. Di TKP Jl.Cipedes Tengah kota Bandung yang selanjutnya disebut sebagai TKP II , petugas mengambil beberapa bukti petunjuk diantaranya pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, sample darah korban dan sample rambut korban. Setelah mendapatkan keterangan saksi yang ada dilapangan saat olah TKP, kemudian petugas mendatangi rumah di Jl.Setra Indah Utara II No.11 Bandung sebagai tempat awal terjadinya tindak pidana, yang selanjutnya disebut sebagai TKP I. Disana petugas menemukan bukti petunjuk diantaranya, satu buah notebook Samsung beserta cahrgernya, satu buah tas kecantikan warna biru, satu buah telepon genggam merk Dakota warna putih milik korban, satu buah kotak telepon genggam merk Iphone 4s, satu buah telepon genggam merk Curve 8900, dan satu unit c. Mengumpulkan barang bukti yang terdapat di TKP. Di TKP Jl.Cipedes Tengah kota Bandung yang selanjutnya disebut sebagai TKP II , petugas mengambil beberapa bukti petunjuk diantaranya pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, sample darah korban dan sample rambut korban. Setelah mendapatkan keterangan saksi yang ada dilapangan saat olah TKP, kemudian petugas mendatangi rumah di Jl.Setra Indah Utara II No.11 Bandung sebagai tempat awal terjadinya tindak pidana, yang selanjutnya disebut sebagai TKP I. Disana petugas menemukan bukti petunjuk diantaranya, satu buah notebook Samsung beserta cahrgernya, satu buah tas kecantikan warna biru, satu buah telepon genggam merk Dakota warna putih milik korban, satu buah kotak telepon genggam merk Iphone 4s, satu buah telepon genggam merk Curve 8900, dan satu unit

d. Membuat Sket TKP Saat olah TKP dilaksanakan, pihak Polsek Sukajadi belum membuatkan Laporan Polisi secara tertulis di karenakan laporan yang diterima oleh petugas jaga saat itu melalui telepon sehingga perlu dilaksanakan penyelidikan terhadap laporan terseb ut. Hal tersebut dibenarkan karena dalam Pasal 11 Perkap No.14 Tahun 2012 disebutkan bahwa Kegiatan penyelidikan dilakukan sebelum ada Laporan Polisi/Pengaduan dan sesudah ada Laporan Polisi/Pengaduan atau dalam rangka penyidikan.

Pada hari Selasa , tanggal 06 Agustus 2013 sekitar pukul 02.00 WIB kakak kandung korban bernama Elfie berumur 45 tahun baru melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukajadi Bandung dan membuat Laporan Polisi (LP) dengan Nomor : LP / 131 / VIII / 2013 / POLRESTABES BDG / SEKTOR SUKAJADI. Dalam Laporan Polisi tersebut, berdasarkan hasil olah TKP, petugas menetapkan Pasal 338 KUHP tentang kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan) sebagai sangkaannya.

2. Pengiriman Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Pasal 4 Perkap No.14 Tahun 2012 menyebutkan bahwa yang menjadi dasar dilakukannya penyidikan adalah : Laporan Polisi (LP), Surat Perintah Tugas, Laporan Hasil Penyelidikan, Surat Perintah Penyidikan, Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP).

Berdasarkan Laporan Polisi tenta ng kejadian tindak pidana kejahatan terhadap nyawa yang terjadi pada Fransciesca Yofie, maka Kapolsek Sukajadi, AKP. Sumi M, SH. menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor : SP-Tugas / 86 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 6 Agustus 2013, guna memberikan perintah kepada Iptu.Tri Wahyudi S.W, SH. Selaku penyidik beserta tiga orang Brigadir Polisi selaku penyidik pembantu yang kemudian disertai dengan penerbitan Surat Perintah Penyidikan Nomor : SP-Sidik / 86 /

VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 6 Agustus 2013 untuk melakukan serangkaian tindakan penyidikan dan penyelidikan sesuai ketentuan Undang-Undang berupa penangkapan, penyitaan, dan penggeledahan terhadap orang maupun barang yang ada kaitannya dengan tindak pidana dimaksud.

Dalam hal penerbitan Surat Perintah Tugas tersebut berarti pihak Polsek berarti telah memenuhi Pasal 13 Perkap No.14 Tahun 2012 karena telah menindak lanjuti Laporan Polisi yang dibuat di SPK, dan memenuhi Pasal 14 Perkap No.14 Tahun 2012 karena dalam melakukan tindakan penyidikan sudah dilengkapi dengan surat perintah penyidikan.

Sesuai dengan kriteria tindak pidana dalam Pasal 18 Perkap No.14 Tahun 2012, Kasus tindak pidana kejahatan terhadap nyawa atas korban bernama Fransciesca Yofie ini tergolng kedalam kriteria sulit, karena :

a. Tidak ditemukan saksi yang mengetahui secara jelas tindak pidana yang terjadi

b. Tersangka belum diketahui identitasnya

c. Barang bukti yang berhubungan langsung dengan perkara sulit di dapat

d. Diperlukan keterangan ahli yang dapat mendukung pengungkapan perkara d. Diperlukan keterangan ahli yang dapat mendukung pengungkapan perkara

f. Memerlukan waktu Penyidikan yang cukup Melalui pertimbangan tersebut, dua hari setelah penyidikan dilakukan oleh pihak Polsek Sukajadi, atas perintah pimpinan, proses penyidikan dilimpahkan kepada Sat Reskrim Polrestabes Bandung, melalui Surat Perintah Tugas Nomor : SP-Tugas / 1916 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 8 Agustus 2013 dan Surat Perintah Penyidikan Nomor : SP-Sidik / 1916 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 8 Agustus 2013 yang diterbitkan oleh Waka Sat Reskrim Polrestabes Bandung, Kompol. Indra Gunawan, SIK, MH., maka pengungkapan kasus pembunuhan Fransciesca Yofie dilaksanakan oleh penyidik Sat Reskrim Polrestabes Bandung. Hal ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 Perkap No.14 Tahun 2012 Huruf (b) yang menyatakan bahwa penanganan perkara sulit dilaksanakan oleh Polres.

Untuk pengiriman SPDP atas nama tersangka Wawan alias Awing (39 tahun) ke pihak Kepala Kejaksaan Negeri Bandung dilakukan oleh pihak Sat Reskrim Polrestabes Bandung pada tanggal 19 Agustus 2013, dengan Nomor Surat : B / 262 / VIII / 2013 / Reskrim.

3. Upaya paksa Upaya paksa sebagaimana dimaksud Pasal 15 Huruf (c) Perkap No.14 Tahun 2012 meliputi:

a. Pemanggilan Dalam rangka penyidikan tindak pidana kasus pembunuhan Fransciesca Yofie, tersangka belum diketahui identitas atau keberadaannya karena setelah melakukan kejahatan langsung melarikan diri, sehingga pemanggilan hanya dilakukan terhadap saksi-saksi yang diperkirakan a. Pemanggilan Dalam rangka penyidikan tindak pidana kasus pembunuhan Fransciesca Yofie, tersangka belum diketahui identitas atau keberadaannya karena setelah melakukan kejahatan langsung melarikan diri, sehingga pemanggilan hanya dilakukan terhadap saksi-saksi yang diperkirakan

b. Penangkapan Proses penangkapan terhadap kedua tersangka dilakukan secara berbeda. Tersangka Ade Ismayadi alias Epul dilakukan di Polsek Sukajadi, dimana saat itu tersangka dengan didampingi kakek dan pamannya menyerahkan diri ke pihak Polsek Sukajadi Bandung sambil mengakui tentang perbuatannya. Dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor : SP-Kap / 225 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 11 Agustus 2013 dilakukan penangkapan terhadap tersangka Ade. Sedangkan tersangka Wawan alias Awing dilakukan oleh pihak Polrestabes Bandung di daerah Cianjur saat hendak menjual sepeda motor yang digunakannya untuk melakukan tindak pidana terhadap Fransciesca Yofie. Dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor : SP-Kap / 227 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 11 Agustus 2013 dilakukan penangkapan terhadap tersangka Wawan.

c. Penahanan dilakukan oleh penyidik terhadap orang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup.Terkait kasus Fransciesca Yofie, penahanan dilakukan terhadap tersangka Ade berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor : SP-Han / 142 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 11 Agustus 2013 dan tersangka Wawan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor : SP-Han / 142 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 19 Agustus 2013 c. Penahanan dilakukan oleh penyidik terhadap orang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup.Terkait kasus Fransciesca Yofie, penahanan dilakukan terhadap tersangka Ade berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor : SP-Han / 142 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 11 Agustus 2013 dan tersangka Wawan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor : SP-Han / 142 / VIII / 2013 / Reskrim, tanggal 19 Agustus 2013

e. Penyitaan Beberapa barang yang disita oleh penyidik terkait pengungkapan Kasus Fransciesca Yofie adalah :

a) Barang Bukti di TKP I :1 (satu) buah note book merk samsung warna hitam beserta charger nya, 1 (satu) buah tas kecantikan warna biru, 1 (satu) Buah Hand Phone BlackBerry Javelin / Cruve 8900, 1 (satu) unit mobil Merk Nissan Livina Xgear, warna abu- abu No. Pol : B-1288-PVE beserta kunci kontak, 1 (satu) Hand Phone BlackBerry Dakota warna putih, dan 2 kotak Hand Phone BlackBerry dan 1 kotak Iphone, rekaman CCTv yang ada di sekitar TKP I, foto dan surat cinta milik korban.

b) Barang Bukti di TKP II : Potonga rambut, Bercak darah, dan Kelengkapan pakaian korban yang dipakai saat itu.

c) Barang Bukti yang disita dari tersangka Ade Ismayadi : 1 (satu) Buah baju, sendal cepit, celana panjang hitam mirik tersangka

d) Barang Bukti yang disita dari tersangka Wawan : Sepeda motor Suzuki Satria No. Pol D-4174-CE, Helm warna hitam, Celana Jins warna hitam, Jaket jians warna biru

Semua penyitaan telah dibuatkan Berita Acara Penyitaan serta dimohonkan penetapan penyitaan ke Pengadilan Negeri Bandung. Untuk barang korban yang berhasil dicuri tersangka yang berbentuk uang tunai sudah digunakan tersangka, sedangkan kartu ATM, Iphoe 4s warna putih, tas, dan golok yang digunakan untuk melukai korban tidak ditemukan karena sarana dan prasarana yang tidak memadai.

f. Pemeriksaan surat Pemeriksaan surat dilakukan penyidik Polrestabes Bandung untuk memeriksa dan menyita surat diduga kuat mempunyai hubungan dengan kasus pembunuhan Fransciesca Yofie terkait ditemukannya surat cinta foto mesra korban dengan seorang anggota kepolisian.

4. Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Polrestabes Bandung terhadap saksi, ahli, dan tersangka untuk mendapatkan keterangan guna membuat terang perkara sehingga peran seseorang maupun barang bukti dalam kasus pembunuhan Fransciesca Yofie menjadi jelas.

Pada awal penemuan korban, pihak kepolisian langsung membawa korban ke RS.Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan visum oleh dokter Ahli Forensik, dalam hal ini dilakukan oleh Dr. H. Noorman Herryadi, Sp.F., SH (61 tahun), dengan melakukan Outopsi bersama tim yaitu dr. Sany, teknisi dan beberapa mahasiswa kedokteran yang sedang melaksanakan koas.

Semua hasil pemeriksaan outopsi secara lengkap di tuangkan dalam visum et repertum No.2013219/ IKFM / VIII / 2013. Pemeriksaan terhadap Semua hasil pemeriksaan outopsi secara lengkap di tuangkan dalam visum et repertum No.2013219/ IKFM / VIII / 2013. Pemeriksaan terhadap

Terhadap saksi-saksi dan tersangka , penyidik meminta keterangan mengenai keterangan tentang apa yang ia dengar, ia lihat, dan ia alami sendiri terkait kasus kasus pembunuhan Fransciesca Yofie menjadi jelas. Adapun saksi yang keterangannya sangat penting dalam pengungkapan kasus pembunuhan Fransciesca Yofie adalah :

1. Elfie (45 tahun), yaitu sebagai pelapor. Elfie merupakan kakak kandung dari Fransciesca Yofie.

2. Yadi Supardi (17 tahun), yaitu seorang pemulung yang kebetulan sedang melintas di Jl.Setra Indah Utara II saat kejadian berlangsung. Yadi mengaku melihat kejadian tersebut pada jarak sekitar 30 meter.

3. Ade Ismayadi alias Epul (24 tahun), yang juga merupakan salah satu tersangka kasus pembunuhan Fransciesca Yofie. Ade menyerahkan diri kepada pihak kepolisian karena menyesal setelah mendengar berita bahwa korban pencurian yang ia lakukan bersama tersangka Wawan meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan terhadap Ade kemudian didapatkan keterangan mengenai keberadaan tersangka Wawan.

4. Sarah Septarina alias Lia (42 tahun), yaitu istri tersangka Wawan. Dari pemeriksaan saksi didapatkan keterangan menegenai pengakuan tersangka Wawan kepadanya bahwa telah melakukan pencurian dan diketahui selanjutnya bahwa korbannya meninggal 4. Sarah Septarina alias Lia (42 tahun), yaitu istri tersangka Wawan. Dari pemeriksaan saksi didapatkan keterangan menegenai pengakuan tersangka Wawan kepadanya bahwa telah melakukan pencurian dan diketahui selanjutnya bahwa korbannya meninggal

5. Wawan alias Awing (39 tahun), yang merupakan tersangka utama dalam kasus pembunuhan Fransciesca Yofie. Dari pemeriksaan terhadap tersangka didapatkan keterangan mengenai proses terjadinya tindak pidana.

Selama proses penyidikan berlangsung, kedua tersangka mendapatkan pemeriksaan psikologi dari Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Barat yang saat itu dilakukan oleh AKP. M. Liberty Adi S, M.M, M.Psi tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi mental kepribadian tersangka Ade dan Wawan terkait dengan kasus yang dihadapi

Selain terhadap saksi, tersangka ataupun saksi ahli, penyidik Polrestabes Bandung juga melakukan pemriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan. yang diperkirakan dapat memberikan petunjuk, diantaranya dokumen, akun jejaring sosial, surat-surat pribadi korban, serta seluruh telepon genggam yang ditemukan.

Pada akun facebook korban ditemukan petunjuk bahwa korban memang dalam situasi marah kepada seseorang yang diperlihatkan dengan postingan yang bernada memaki seperti yang disebutkan dalam berita di media online Tempo.co,18 Agustus 2013 . Selain itu juga ditemukan foto -foto dan surat di kamar kost korban yang menunjukan kedekatan korban dengan salah satu Aparat k epolisian berpangkat Komisaris Polisi yang berinisial “A”.

Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistil Bukti Digital dilakukan terhadap semua telepon genggam milik korban dengan Nomor Barang Bukti : 232-IX-2013-CYBER. Pemeriksaan tes Laboratorium forensik dilakukan terhadap sampel darah dan rambut milik korban yang kemudian di sesuaikan dengan sampel darah yang masih terdapat dibeberapa bagian sepeda motor yang digunakan tersangka dalam melakukan tindak pidana.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Polrestabes dengan melibatkan para ahli, teknologi maupun ilmu forensik, merupakan bagian dari kegiatan Scientific Crime Investigation (SCI), yaitu proses penyidikan yang dalam pembuktiannya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembuktian secara ilmiah pada proses penyidikan merupakan alat bukti yang paling dapat diandalkan dalam proses peradilan pidana khususnya dalam kasus pembunuhan Fransciesca Yofie dimana tidak ditemukan saksi yang mengetahui secara jelas tindak pidana yang terjadi, maka hasil pemeriksaan barang bukti merupakan alat bukti yang utama.

Sesuai ketentuan Undang-undang, berdasarkan Pasal 183 KUHAP untuk menjadikan status seseorang sebagai tersangka setidaknya harus memenuhi minimal dua alat bukti yang sah, yang selanjutnya di atur dalam Pasal 184 KUHAP mengenai alat bukti yang sah yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.

Terkait dengan pemeriksaan yang telah dilakukan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation) terhadap seluruh barang bukti yang ada, tidak

ditemukan adanya keterlibatan Kompol “A” sebagaimana analisa awal penyidik berdasarkan bukti petunjuk yang ditemukan saat penyelidikan,

berupa surat dan foto kebersamaan korban dengan Kompol “A”. Namun berupa surat dan foto kebersamaan korban dengan Kompol “A”. Namun

terhadap Fransciesca Yofie, sehingga sesui dengan Pasal 183 KUHAP tidak cukup bukti untuk menjadikan status Kompol “A” sebagai tersangka.

Seluruh keterangan yang didapatkan baik dari saksi, ahli maupun tersangka sendiri, mengarah pada kebenaran mengenai pengakuan tersangka kepada pihak penyidik Polrestabes Bandung. Berdasarkan pengakuan tersangka, tindak pidana terhadap Fransciesca Yofie dilakukan dengan motif pencurian dimana kejadian tersebut berawal ketika tersangka Wawan mengambil tas milik korban.

Pada saat akan melarikan diri bersama tersangka Ade yang bertugas mengemudi sepeda motor, korban mencoba melakukan perlawanan dengan mengejar tersangka Wawan yang sudah dalam posisi duduk atas sepeda motor dan berjalan, lalu korban merangkul leher tersangka Wawan dari belakang, kemudian tersangka Wawan membacok kepala korban sebanyak tiga kali hingga korban terjatuh dan rambutnya terbelit pada gear sepeda motor yang mengakibatkan korban terseret sepeda motor akhirnya meninggal dunia.

5. Gelar Perkara Berdasarkan telaah yang dilakukan peneliti terhadap Berkas Perkara Pidana kasus pembunuhan Fransciesca Yofie, gelar perkara dilaksanakan pada Rabu, 7 Agustus 2013, dipimpin oleh Kapolda Jawa Barat dan dihadiri oleh Kapolrestabes Bandung, Kabid Profesi dan pengamanan (Propam), serta Direktur Reserse Kriminal Umum.

Gelar perkara dilaksanakan guna membahas seluruh Fakta temuan di TKP dan seluruh Barang Bukti yang disita, serta dugaan tentang adanya keterlibatan anggota Polri. Saat gelar perkara, Kapolda Jawa Barat saat itu, Irjen.Pol. Suhardi Alius memerintahakan untuk segera menagkap pelaku dan menindak tegas apabila ada Anggota yang terlibat.

6. Penyelesaian Berkas Perkara Penyelesaian berkas perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal

15 Perkap No.14 Tahun 2012 Huruf (f), dilakukan melalui tahapan pembuatan resume berkas perkara dan pemberkasan. Dalam resume berkas perkara, penyidik menerapkan Pasal 365 ayat (4) KUHP tentang Pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian dan atau Pasal 338 KUHP tentang Kejahatan terhadap nyawa orang (pembunuhan) kepada tersangka Wawan dan tersangka Ade.

7. Penyerahan Berkas Perkara ke Penuntut Umum Penyerahan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus pidana terhadap Fransciesca Yofie dilakukan oleh penyidik Polrestabes Bandung sebanyak tiga kali. Penyerahan yang ketiga yaitu berkas perkara pidana Nomor : BP / 173.a.2 / XI / 2013 / Reskrim, dinyatakan lengkap (P21) oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bandung pada tanggal 7 November 2013 melalui Surat Pemberitahuan Hasil Penyidikan Perkara Pidana Nomor : B- 2595 / 0.2.10.3 / Epp.1 / 11 / 2013.

8. Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Penyerahan tanggung jawab tersangka Wawan dan Ade dilaksanakan oleh penyidik Polrestabes Bandung dilakukan di kantor JPU.

9. Penghentian Penyidikan Berdasarkan Pasal 76 Perkap No.14 Tahun 2012, Penghentian penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, dilakukan apabila:

a. Tidak terdapat cukup bukti;

b. Peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan