Generator Arus Searah rangkapun befungsi untuk meletakkan

5.4 Generator Arus Searah rangkapun befungsi untuk meletakkan

alat-alat tertentu dan melindungi bagian-

5.4.1 Konstruksi Mesin Arus

bagian mesin lainnya.

Searah

Mesin-mesin yang kecil rangkanya dibuat dari besi tuang, sedangkan mesinmesin

Ada tiga hal pokok yang menjadi dasar yang besar rangkanya dibuat dari plat kerja sebuah mesin listrik, yaitu :

campuran baja yang berbentuk selinder.  Adanya fluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnit.

5.4.1.2 Inti Kutub Magnet dan

 Adanya kawat penghantar listrik, yang

Lilitan Penguat Magnet

merupakan tempat terbentuknya gaya Fluks magnet yang terdapat pada mesin gerak listrik (Ggl) atau aliran arus listrik dihasilkan oleh kutub-kutub mag- listrik.  net. Kutub magnet diberi lilitan penguat Gerakan realtif antara fluk magnet magnet yang berfungsi untuk tempat

dengan kawat penghantar listrik. aliran arus listrik supaya terjadi proses Dalam hal ini boleh magnitnya tetap, elektromagnetisme. sedangkan kawat penghantarnya yang bergerak atau sebaliknya.

Pada dasarnya kutub magnit terdiri dari dua bagian pokok, yaitu inti kutub magnet dan sepatu kutub magnet. Karena kutub magnet berfungsi menghasilkan fluks magnet, maka kutub magnet dibuat dari bahan ferromagnetik, misalnya campuran baja-silikon. Disamping itu, kutub magnet dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk rnengu- rangi panas karena adanya arus pusar yang terbentuk pada kutub magnet buatan tersebut.

Gambar 5.60 Konstruksi Mesin Arus Searah

5.4.1.3 Sikat Komutator

Konstruksi sebuah Mesin Arus Searah dapat dibagi atas :

Fungsi utama sikat adalah sebagai penghubung untuk aliran arus dari lilitan

Bagian Stator :

jangkar ke terminal luar (generator) atau  Rangka generator atau Motor dari terminal luar ke lilitan jangkar (Motor).  Inti kutub magnet dan Lilitan Pe- Karena itu sikat sikat dibuat dari bahan

nguat Magnet konduktor. Disamping itu sikat juga  Sikat Komutator berfungsi untuk terjadinya komu-tasi, berrsama-sama dengan komutator, bahan sikat harus lebih lunak dari bahan

Bagian Rotor

komutator.

 Komutator  Jangkar  Lilitan Jangkar

5.4.1.1 Rangka ( Frame )

Fungsi utama dari rangka mesin adalah sebagai bagian dari tempat mengalirnya fluks; magnet. Karena itu rangka mesin dibuat dari bahan ferromagnetik. Seiain itu

Jadi disamping sebagai isolator terha-dap listrik isolator yang digunakan harus mampu terhadap panas tersebut. Berda- sarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini maka mesin DC dikenal atas :

Kelas A

: Maks

70 0 C

Kelas B

: Maks 110 0 C

Kelas H

: Maks 185 0 C

Gambar 5.61 Konstruksi Sikat Komutator

Supaya hubungan/kontak antara sikat- sikat yang diam dengan komutator yang berputar dapat sebaik mungkin, maka sikat memerlukan alat pemegang dan penekan berupa per/pegas yang dapat diatur. Memilih bahan yang digunakan untuk suatu sikat, perlu memperhatikan :  Putaran mesin;  Kerapatan arus yang melalui sikat;

 Tekanan sikat terhadap komutator.

5.4.1.4 Komutator

Gambar 5.62 Proses Terbentuknya Ggl pada

Seperti diketahui komutator berfungsi

Sisi Kumparan Generator

sebagai alat penyearah mekanik, yang ber - sama-lama dengan sikat membentuk Tegangan yang dibangkitkan pada sisi suatu kerjasama yang disebut komutasi.

kumparan sebuah generator arus searah, sebenarnya

adalah dalam bentuk Supaya menghasilkan penyearah yang gelombang arus bolak balik, selanjutnya

lebih baik, maka komutator yang diguna- komutator akan mengubah menjadi arus kan jumlahnya banyak. Karena itu tiap searah. Proses perubahan arus bolak- belahan/segmen komutator tidak lagi balik menjadi arus searah oleh komutator merupakan bentuk sebagian selinder, bisa dijelaskan sebagai berikut : tetapi sudah berbentuk lempeng-lem- peng. Diantara setiap lempeng/ segmen

Gambar 5.63 Proses Penyearahan Tegangan pada Generator Arus Searah

Komutator 1 dihubungkan dengan sisi kumparan 1 dan Komutator 2 dengan sisi  Lilitan Jangkar kumparan 2. Jadi kalau kumparan Lilitan jangkar berfungsi sebagai tempat berputar, maka sikat komutator akan terbentuknya Ggl imbas. Lilitan jangkar bergesekan dengan komutator secara terdiri atas beberapa kumparan yang bergantian. Peristiwa pergesekan/per- dipasang di dalam alur jangkar. Tiap- pindahan sikat dari satu komutator ke tiap kumparan dapat tediri atas lilitan komutator berikutnya

disebut kawat atau lilitan batang. komutasi. Peristiwa komutasi inilah yang menyebabkan terjadinya penyearahan.

biasa

5.4.1.5 Jangkar

Jangkar yang umum digunakan dalam mesin arus searah adalah yang berbentuk silinder, yang diberi alur pada bagian permukaannya untuk melilitkan kumparan- kumparan tempat

terbentuknya Ggl

imbas. Jangkar dibuat dari bahan yang kuat yang mempunyai sifat ferromagnetik

Gambar 5.65 Lilitan Jangkar

dengan permeabilitas yang cukup besar, dengan maksud agar kumparan lilitan jangkar terletak dalam daerah yang imbas magnetnya besar sehingga ggl yang terbentuk dapat bertambah besar.

Gambar 5.66 Letak Sisi-sisi Kumparan dalam Alur

Z = Jumlah penghantar/kawat jangkar atau batang jangkar. Zs = Jumlah kawat tiap sisi kumparan S = Jumlah sisi kumparan.

Tiap-tiap kumparan mempunyai dua sisi kumparan dan jumlahnya harus genap.

Gambar 5.64 Jangkar Generator Arus Searah

Pada tiap-tiap alur bisa dipasang dua sisi

2 U Bila dalam tiap-tiap kutub mempunyai 8 s/d 18 alur, maka :

G = (8 – 18) 2p

Gambar 5.67 Prinsip Lilitan Gelung

Tiap-tiap kumparan dihubungkan dengan Pada lilitan gelung kisar bagian Y 2 mun- kumparan

lamel dur atau negatif. Tiap kumparan mem- komutator, sehingga semua kumparan punyai satu sisi benomor ganjil dan satu dihubung seri dan merupakan rangkaian sisi bernomor genap, karena itu Y 1 dan Y 2 tertutup. Tiap-tiap lamel dihubungkan selamanya harus merupakan bilangan dengan dua sisi kumparan sehingga ganjil. jumlah lamel k, adalah :

berikutnya

melalui

Kisar bagian Y 1 ditetapkan oleh Iebar S=2.k

kumparan, diperkirakan sama dengan jarak kutub-kutub . Bila lebar kumparan

Z dinyatakan dengan jumlah alur, biasanya  2 . k

dinyatakan dengan kisar Y g. Z S

2 . Z S Kisar bagian Y 1 biasanya dinyatakan Bila dalam tiap-tiap alur terdapat dua sisi dengan sejumlah sisi kumparan yang kumparan (U = 1) maka jumlah lamel juga harus dilalui supaya dari sisi yang satu sama dengan jumlah alur

sampai pada sisi berikutnya. Di dalam S

G    k=U.G

2 . k tiap-tiap alur dimasukkan sisi kumparan

2 . U 2 . u 2U dan secera serempak beralih dari lapisan atas ke lapisan bawah karena itu

 Lilitan Gelung

Y 1 =2.U.Y g +1

Jika kumparan dihubungkan dan diben- Kisar bagian Y 1 menentukkan cara tuk sedemikian rupa sehingga setiap menghubungkan ujung kumparan yang kumparan menggelung kembali ke sisi satu dengan kumparan berikutnya melalui

kumparan berikutnya maka hubungan itu lamel komutator, kisar Y 2 biasa disebut disebut lilitan gelung. Perhatikan gambar juga kisar hubung.

5.67 Prinsip Lilitan gelung. Y 2 =2.Y C –Y 1 Y = kisar lilitan, yang menyatakan

Contoh :

jarak antara lamel permulaan dan 2p = 2,G = k = 8, S =16, dan U = 1 lamel

rencanakan lilitan gelung tunggalnya : kumparan.

berikutnya

melalui

Y C = kisar komutator, jumlah lamel yang

  4 Y C =1 melalui komutator.

Y 1 ,Y 2 = kisar bagian.

Y 1 =2.U.Y g +1

Y 2 = 2. Y C –Y 1

=2.1-9 Y=Y 1 +Y 2 = 2.Y C = 9 = -7

Tabel 5.4 Hubungan Sisi Kumparan dengan

secara simetris antara yang satu dengan

Lamel Lilitan Gelung

yang lainnya. Pada lilitan gelung tunggal

LAMEL SISI KUMPARAN

LAMEL

banyaknya cabang paralel sama dengan banyaknya jumlah kutub (2p) dari mesin

1 1 - 10

2 tersebut, sedangkan pada lilitan gelung

2 3 - 12

3 majemuk yang mempunyai m gelung

3 5 - 14

4 tunggal, banyaknya cabang paralel

4 7 - 16

5 adalah:

6 a=m.p.

8 2 =2.m–Y Y 1

8 15 - 8

1 sedangkan untuk menentukan Y 1 sama seperti pada lilitan gelung tunggal.

 Lilitan Gelung Majemuk

Untuk

mendapatkan lilitan gelung majemuk tertutup ujung lilitan terakhir

Lilitan Gelung Majemuk terdiri dari dua harus kembali lagi ke lamel permulaan. lilitan gelung tunggal atau lebih yang dililit

Gambar 5.68 Lilitan Gelung Tunggal

 Lilitan Gelombang Kisar bagian pada lilitan gelombang

Lilitan Gelombang Tunggal

mempunyai nilai positif(maju). k  1 Pada lilitan gelombang kisar komutator

Yc 

Yc lebih besar bila dibandingkan dengan Yc pada lilitan gelung .

Contoh : 2p = 4 ; S = 42 ; G = k = 21 ; u = 1

Y c = 10 atau 11,

kita ambil Yc = 10

G 21 1

kita bulatkan menjadi 5

Y 1 2.u.Y G + 1 = 2 .. 1.5 + 1 = 11 dan

Gambar 5.69 Prinsip Lilitan Gelombang

Y 2 = 2 . Yc – Y 1 = 2 . 10 – 11 = 9

Tabel 5.5 Hubungan Sisi Kumparan dengan Lamel Lilitan Gelombang

Pada lilitan gelombang tunggal banyak-

LAMEL SISI KUMPARAN

LAMEL

nya sikat yang dibutuhkan hanya dua

1 1 - 12

11 buah, tidak tergantung pada jumlah

11 21 - 32

21 kutubnya.

20 Lilitan Gelombang Majemuk

8 Apabila nilai arus atau tegangan yang

8 15 - 26

18 diperlukan tidak bisa dipenuhi dengan

18 35 - 4

7 lilitan gelung atau gelombang tunggal,

7 13 - 24

17 maka diatasi dengan lilitan gelombang

17 33 - 2

6 majemuk.

6 11 - 22

16 Lilitan gelombang majemuk terdiri dari

16 31 - 42

5 dua lilitan gelombang tunggal atau lebih.

5 9 - 20

15 Tiap-dap lilitan gelombang tunggal

15 29 - 40

4 terdiri dari dua cabang paralel, untuk

4 7 - 18

14 gelombang majemuk a = 2 . m

14 27 - 38

3 5 - 16

13 Yc 

Gambar 5.70 Lilitan Gelombang Tunggal

B erdasarkan penjelasan diatas maka Lilitan Gelung

dapat dilihat perbedaan-perbedaan yang

1. Untuk generator bertegangan rendah, terdapat

pada lilitan

gelung

dan

arus besar.

gelombang yaitu :

2. Ujung-ujung kumparan disambung pada lamel yang berdekatan.

3. Pada lilitan gelung tunggal, arus yang mengalir pada jangkar terbagi sesuai

4. Pada lilitan gelung majemuk, arus satu putaran, d  =  . P Weber yang mengalir terbagi sesuai dengan

N rumusan a = m . p.

Jumlah putaran /detik  -N

5. Sisi kumparan terbagi pada dua

60 bagian, yaitu terletak dihadapan kutub

60 Waktu untuk satu putaran, dt  utara dan kutub selatan.

d   .N P .

Lilitan Gelombang

Ggl Induksi/penghantar  

V dt

1. Untuk generator bertegangan tinggi, arus rendah.

Untuk Lilitan Gelombang

2. Pada lilitan gelombang tunggal ujung- ujung kumparai dihubungkan pada Jumlah cabang paralel = 2 lamel

komutator

jarak Jumlah penghantar terhubung seri dalam mendekati 360 0 Listrik.

dengan

3. Jumlah cabang paralel pada lilitan satu cabang  2 gelombang tunggal adalah 2 (dua),  Ggl Induksi/Cabang walaupun jumlah kutubnya > 2.

4. Pada lilitan gelombang

tunggal

penghantar-penghantar pada masing-

60 A

masing cabang, diletakkan terbagi rata

pada seluruh

permukaan kutub-

Volt

kutubnya.

5. Lilitan gelombang majemuk digu-

nakan jika dengan lilitan gelung atau Untuk Lilitan Gelung

gelombang tunggal

arus

atau

tegangan yang diperlukan

Jumlah cabang paralel = a tercapai.

tidak

Jumlah penghantar terhubung seri Z

dalam satu cabang 

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65