Transformator untuk autotransformator pendekatannya
5.3 Transformator untuk autotransformator pendekatannya
adalah :
Khusus
S tA V 1 . I V 3 . I 2
5.3.1 Autotransformator
sedangkan :
I 1 I I 2 , maka I I 1 I 2 Autotransformator adalah transformator
yang hanya terdiri dari satu kumparan maka : yang hanya berfungsi sebagai sisi
S tA V 1 ( I 1 I 2 ) ( V 2 V 1 ) I 2 primer dan sekunder (Gambar 5.57).
V 1 . I 1 V 1 . I 2 V 2 . I 2 V 1 . I 2 V 1 . I 1 V 2 . I 2 2 . V 1 . I 2 bila rugi-rugi dibaikan maka dapat ditulis S tA 2 . V 1 . I 1 2 V 1 . I 2 2 . V 2 . I 2 2 . V 1 . I 2 Perbandingan antara daya Autotransfor-
mator S tA
dengan daya tipe sebagai transformator biasa S tb , adalah :
S tA
2 . V 2 . I 2 V 2 V 2 Gambar 5.57 Rangkaian Autotransformator
S tb
Bila tegangan pada sisi primer V1 dan dari persamaan diatas dapat dilihat untuk arus I1, tegangan pada sisi sekunder V2 nilai V1 dab V2 yang tidak jauh berbeda, dan arus I2. daya semu bisa men- misalnya V1 :
V2 = 0,9, maka cermikan banyaknya bahan yang digu-
nakan untuk pembuatan transformator perbandingan 1 0 , 9 0 , 1 ini tersebut.
S tA
S tb
dengan menggunakan Besaran tegangan merupakan ukuran autotransformator diperlukan bahan 10%
menunjukkan
mengenai banyaknya inti yang dipakai, lebih hemat daripada transformator biasa. sedangkan arus berbanding lurus de-ngan banyaknya kawat tembaga yang dipakai Autotransformator banyak digunakan di: dalam pembuatan transformator tersebut.
Industri untuk alat pengasut (start) motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Pada transformator “biasa” yang terdiri Rumah-rumah untuk menaikkan te- dari dua kumparan yang terpisah secara
gangan yang tidak sesuai dengan listrik, banyaknya bahan yang digunakan
kebutuhan peralatan listrik rumah untuk
primer dan
diperkirakan dengan persamaan :
S V . I V . I 5.3.2 tb Transformator 1 1 2 2
Pengukuran
Bila kerugian-kerugian didalam transfor- mator dapat diabaikan, maka untuk pen- Untuk melakukan pengukuran tegangan dekatan, persamaan untuk transformator atau arus yang berada di gardu-gardu biasa adalah :
listrik atau pusat pembangkit tenaga listrik biasanya tidak dilakukan secara langsung karena karena nilai arus/ tegangan yang
S tb 2 . V 1 . I 1 2 . V 2 . I 2
harus diukur pada umumnya tinggi.
369
370
Apabila pengukuran
besaran-besaran
listrik ini dilakukan secara langsung, maka alat-alat ukur yang harus disediakan akan menjadi sangat mahal karena baik dari ukuran
fisik maupun
ratingnya
memerlukan perancangan secara khusus. Untuk mengatasi hal tersebut maka yang
dibuat secara khusus bukan alat ukurnya, melainkan transformatornya, dengan cara ini harganyapun relatif lebih murah bila dibandingkan dengan pembuatan alat ukur khusus.
Transformator khusus ini disebut trans- formator pengukuran (instrumen). Ada dua jenis transformator pengukuran, yaitu :
1. Transformator Arus yang menurun- kan arus menurut perbandingan ter- tentu.
2. Transformator tegangan yang menu- runkan tegangan menurut perbandi- ngan tertentu.
Transformator arus (Gambar 5.58) di- gunakan untuk mengukur arus beban pada sebuah rangkaian. Dengan peng- gunaan transformator arus, maka arus beban yang besar dapat diukur hanya dengan menggunakan Ampermeter yang rangenya tidak terlalu besar.
Bila sebuah transformator arus mempu- nyai perbandingan 100/5 A., artinya transformator mengubah arus primer dari 100 A menjadi 5A di sisi sekunder. Karena pada sisi primer selalu mengalir arus yang besar, maka sisi sekunder harus selalu dalam keadaan tertutup, bila terbuka maka transformator akan mengalami kerusakan, hal ini disebabkan karena tidak adanya fluks yang bersal dari sisi sekunder.
Gambar 5.58 Transformator Arus
Prinsip kerja transformator tegangan se- benarnya sama dengan sebuah trans- formator biasa, yang membedakannya adalah dalam perbandingan transforma- sinya, dimana transformator tegangan memiliki ketelitian yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan transformator bia- sa. Transformator tegangan biasanya mengubah tegangan tinggi menjadi te- gangan rendah.
Misalnya pada sebuah Gardu distribusi yang mempunyai tegangan 20 KV de- ngan transformator tegangan diturunkan menjadi 200 Volt yang digunakan untuk pengukuran.
Untuk mencegah terjadinya perbedaan tegangan yang besar antara kumparan primer dengan sekunder, karena adanya kerusakan isolasi pada kumparan pri- mer., maka pada sisi sekunder perlu dipasang pembumian.
Gambar 5.59 Transformator Tegangan
5.3.2.1 Transformator Arus
5.3.2.2 Transformator Tegangan