BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Aspek Manajemen Mutu
Aspek manajemen mutu merupakan suatu aspek fungsi manajemen yang menentukan dan mengimplementasikan kebijakan mutu dan merupakan
pernyataan formal dari manajemen puncak suatu industri farmasi, yang menyatakan arahan dan komitmen dalam hal mutu produknya. Aspek manajemen
mutu juga merupakan inti dari Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB, dimana mutu setiap produk yang dihasilkan harus dilakukan Pemastian Mutu dan
Pengawasan Mutu yang merupakan hal terpenting dari Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB sehingga aspek ini merupakan aspek pertama dari Cara Pembuatan
Obat yang Baik CPOB. Industri P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan memiliki Sistem Manajemen Mutu SMM yang baik. Hal ini terbukti dari adanya
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO International Organization for Standardization 9001:2008 sehingga Sistem Manajemen Mutu
SMM di P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan sudah terjamin. Hal ini juga didukung oleh Bagian Pemastian Mutu dan Pengawasan Mutu dalam
mengawasi mutu setiap produk yang hendak dipasarkan dan mengambil langkah- langkah cepat dan penting untuk mencegah setiap kemungkinan buruk yang dapat
mempengaruhi kualitas produknya.
.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Aspek Personalia
Industri farmasi hendaklah memiliki personil yang sehat, terkualifikasi dan berpengalaman praktis dalam jumlah yang memadai. Tiap personil tidak dibebani
tanggungjawab yang berlebihan untuk menhindari resiko terhadap mutu obat. P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan memiliki jumlah personalia sebanyak
64 orang dengan berbagai tingkat pendidikan, keterampilan dan kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan terdiri dari 3 bagian yaitu Bagian Produksi, Bagian Pengelolaan Mutu Pengawasan Mutu dan Pemastian
Mutu dan Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI. Kepala Bagian Produksi dan Kepala Bagian Manajemen Mutu Pemastian Mutu atau
Pengawasan Mutu merupakan personil yang berbeda dan independen satu terhadap yang lain, hal ini dilakukan untuk menghindari kerjasama yang bersifat
negatif terutama yang berhubungan dengan kualitas produk. Selain itu pula, adanya program pelatihan yang dilakukan secara periodik atau berkala pada setiap
triwulan yang terutama diberikan pada karyawan baru maupun karyawan lama yang berada di bagian produksi, bagian laboratorium maupun di bagian gudang.
4.3 Aspek Bangunan dan Fasilitas