Golgota hampr semua orang menolak D PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH

i Golgota hampir semua orang menolak D PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH

Yesus. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui siapa Dia sebenarnya—terma-

Telah banyak teori yang dilontarkan ‘un- suk di antara mereka yang mengenal-Nya tuk menjelaskan ihwal Allah, banyak pula ialah pencuri yang hampir mati yang menye- sanggahan untuk Dia dan menentang ada- but Dia Tuhan (Luk. 23:42), dan serdadu Ro- nya Dia, hal ini menunjukkan bahwa akal ma yang berkata, “Sungguh, orang ini ada- budi manusia tidak mampu menembus yang lah Anak Allah!” (Mrk. 15:39).

Ilahi. Kalau bergantung kepada akal budi Tatkala Yohanes menulis, “Ia datang kepa- manusia saja untuk menyelidiki mengenai

da milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang Tuhan sama saja dengan menggunakan sebu- kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya”

ah kaca pembesar untuk mempelajari ilmu (Yoh. 1:11), yang dipikirkan Yohanes bukan- perbintangan. Karena itu, bagi banyak orang lah hanya orang banyak yang ada di sekeli- hikmat Tuhan adalah “hikmat yang tersem- ling salib itu, bahkan bukan hanya orang Is- bunyi” (1 Kor. 2:7). Bagi mereka Tuhan ada- rael, melainkan setiap generasi yang pernah lah misteri. Rasul Paulus menulis,’ Tidak ada hidup. Kecuali beberapa gelintir saja, semua dari penguasa dunia ini yang mengenal-Nya, manusia, seperti orang-orang yang berteriak sebab kalau sekiranya mereka mengenal- hingga parau di bukit Golgota, telah gagal Nya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mengenal Yesus Tuhan dan Juruselamat me- mulia” (1 Kor. 2:8). reka. Kegagalan ini menunjukkan bahwa pe-

Salah satu perintah Tuhan yang sangat ngetahuan manusia mengenai Allah sangat mendasar dari Kitab Suci ialah supaya me- kurang dan terbatas sekali.

ngasihi “Tuhan, Allahmu, dengan segenap ngasihi “Tuhan, Allahmu, dengan segenap

Memperoleh Pengetahuan Mengenai

ngan segenap akal budimu” (Mat. 22:37; Allah. Tidak seperti pengetahuan lainnya, bandingkan dengan Ul. 6:5). Kita tidak da- pengetahuan mengenai Allah sama kadarnya pat mengasihi seseorang yang sama sekali antara hati dengan pikiran. Pengetahuan yang tidak kita kenal, bahkan kita tidak dapat me- demikian mencakup keseluruhannya, tidak nyelidiki perkara-perkara Allah yang sangat hanya intelek saja. Harus ada keterbukaan mendalam (Ayb. 11:7). Kalau begitu, bagai- terhadap Roh Kudus dan kemauan untuk me- manakah kita dapat mengenal serta menga- lakukan kehendak Allah (Yoh. 7:17; banding- sihi Pencipta kita?

kan Mat. 11:27). Yesus berkata, “Berbaha- gialah orang yang suci hatinya, karena mere-

Allah Dapat Diketahui atau Dikenal. ka akan melihat Allah” (Mat 5: 8). Mengingat manusia yang berada dalam kea-

Oleh karena itu, orang-orang yang tidak daan serba berbahaya itu, Allah di dalam ka- beriman, tidak dapat memahami Tuhan. Ra- sih-Nya dan panjang sabar-Nya, menjangkau sul Paulus berseru, “Di manakah orang yang kita melalui Alkitab. Ditunjukkannya bah- berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di ma- wa ‘Kekristenan bukanlah sebuah catatan nakah pembantah dari dunia ini? Bukankah dari hal pertanyaan manusia mengenai Al- Allah telah membuat hikmat dunia ini men- lah; melainkan hasil pernyataan Allah dari jadi kebodohan? Oleh karena dunia, dalam hal diri-Nya dan maksud-tujuan-Nya kepa- hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hik-

da manusia.” 1 Pernyataan diri ini direncana- matnya, maka Allah berkenan menyelamat- kan untuk menjembatani jurang antara du- kan mereka yang percaya oleh kebodohan nia yang memberontak dengan Tuhan yang pemberitaan Injil” (1 Kor. 1:20, 21). pemurah.

Cara untuk mempelajari pengetahuan Pernyataan kasih Allah yang terbesar me- mengenai Allah dari Alkitab berbeda dengan lalui pernyataan-Nya yang paling agung, yak- segala macam metode pengetahuan. Kita ti- ni dengan kehadiran Yesus Kristus, Anak- dak boleh menempatkan diri kita sendiri di Nya itu. Melalui Yesus kita dapat mengenal atas Allah dan memperlakukan-Nya sebagai Dia, sang Bapa. Sebagaimana Yohanes me- objek analisis dan objek ukuran. Kalau kita ngatakan, “Anak Allah telah datang dan te- meneliti Allah untuk memperoleh pengeta- lah mengaruniakan pengertian kepada kita, huan mengenai Dia, kita harus tunduk ke- supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita pada otoritas penyataan diri-Nya, Alkitab. ada di dalam Yang Benar” (1 Yoh. 5:20).

Karena . Alkitab sendirilah yang menjadi Yesus berkata, “Inilah hidup yang kekal penafsirnya maka kita harus taat kepada itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, prinsip-prinsip dan metode yang terkandung satu-satunya Allah yang benar, dan menge- di dalamnya. Tanpa bimbingan yang Alkita- nal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” biah kita tidak akan dapat mengenal Allah. (Yoh. 17:3).

Mengapa begitu banyak orang yang hi- Inilah kabar baik. Walaupun mustahil me- dup pada masa Yesus dahulu tidak mampu ngetahui Tuhan sepenuhnya, namun Kitab melihat pernyataan diri Allah di dalam Ye- Suci memberikan Pengetahuan praktis ten- sus? Sebabnya ialah karena mereka meno- tang Dia yang cukup memadai untuk kita lak bimbingan Roh Kudus melalui Alkitab, masuki suatu hubungan yang menyelamat- mereka menafsirkan pekabaran Allah de- kan dengan Dia.

ngan cara yang salah serta menyalibkan Ju- ngan cara yang salah serta menyalibkan Ju-

ciptakan langit dan bumi” (Kej.1:1): Alkitab menggambarkan Allah sebagai Pencipta, Pe-

EKSISTENSI ALLAH

nyokong dan Pemerintah semua makhluk ciptaan. Pernyataan Allah melalui pencip-

Ada dua sumber utama bukti adanya Tu- taan amat tangguh sehingga tiada dalih bagi han, yakni: buku alam dan Kitab Suci.

penganut ateisme, yang justru timbul dari penindasan kebenaran Ilahi atau dari buah

Bukti dari Penciptaan. Setiap orang da- pikiran orang yang menolak mengakui buk- pat belajar mengenai adanya Allah melalui ti bahwa Allah itu ada (Mzm. 14:1; Rm. 1;18- alam dan pengalaman manusia. Daud menu-

lis, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, Cukup banyak bukti tentang adanya Al- dan cakrawala memberitakan pekerjaan ta- lah yang meyakinkan siapa pun yang dengan ngan-Nya” (Mzm. 19:2). Yohanes berpenda- sungguh-sungguh berusaha mencari kebe- pat bahwa pernyataan Allah, termasuk alam, naran mengenai Dia. Namun demikian, iman menerangi setiap orang (Yoh. 16). Paulus adalah prasyarat karena”tanpa iman tidak pun menyatakan, “Sebab apa yang tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Se- nampak dari pada-Nya; yaitu kekuatan-Nya bab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nam- harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa pak kepada pikiran dari karya-Nya sejak du- Allah memberi upah kepada orang yang nia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6). berdalih” (Rm. 1:20).

Beriman kepada Allah tidak berarti buta. Perilaku manusia juga menunjukkan buk- Iman kepada Allah itu didasarkan pada buk- ti adanya Allah. Di dalam perbaktian orang ti yang cukup memadai yang terkandung da- Athena ada yang disembah yang disebut “Al- lam perwujudan Allah melalui Kitab Suci lah yang tidak dikenal,” dan disinilah Pau- dan alam. lus melihat bukti adanya Tuhan Allah. Kata