PERJAMUAN TUHAN

BAB 16 PERJAMUAN TUHAN

ereka tiba di ruang atas dengan kaki M sehingga membuat diri murid-murid itu tidak

yang berdebu. Mereka akan menga- mau merendahkan diri, yang mencegah me- dakan Paskah. Telah ada orang yang me- reka dari sikap dan tindakan sebagai hamba nyediakan kendi berisi air, juga baskom, han- pengganti yang mau membasuh kaki sesama- duk untuk membasuh kaki sebagaimana bia- nya. Apakah mereka tidak pernah mempelajari sa, akan tetapi tidak ada seorang pun yang bahwa orang yang dianggap paling besar mau melakukan pekerjaan pembasuhan kaki dalam kerajaan Tuhan adalah orang yang yang dianggap tugas kasar,

menunjukkan kerendahan hati dan mau me- Yesus, yang menyadari bahaya mendatang layani dengan kasih? — menghadapi kematian, menyadari keadaan

Ketika “mereka sedang makan bersama” sekelilingnya sehingga Ia berbicara dengan (Yoh. 13:2, 4) 1 , pelahan-lahan Yesus bangkit, sedih, “Aku sangat rindu makan Paskah ini diambil-Nya handuk yang biasa digunakan bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku seorang hamba, dicurahkan-Nya air ke da- menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: lam baskom, lalu ia berlutut dan mulai mem- Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia basuh kaki murid-Nya. Guru Besar itu ber- beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Al- tindak sebagai hamba! Murid-murid merasa lah” (Luk. 22:15, 16).

malu melihat teguran halus ini. Ketika tugas Hati Yesus dirundung duka melihat rasa itu telah selesai dilaksanakan-Nya dan Ia cemburu yang timbul dalam hati murid-murid, kembali ke tempat duduk-Nya, Ia berkata, satu dengan yang lain. Ia mengetahui mereka “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku masih bertengkar tentang siapakah yang le- yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu bih besar nanti di dalam kerajaan-Nya (Luk. pun wajib saling membasuh kakimu; sebab 22:24; Mat. 8:1; 10:21). Siasat yang dipasang Aku telah memberikan suatu teladan kepada mereka ialah siasat untuk merebut kedudukan, kamu, supaya kamu juga berbuat sama se- keangkuhan diri dan ingin menang sendiri, perti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku malu melihat teguran halus ini. Ketika tugas Hati Yesus dirundung duka melihat rasa itu telah selesai dilaksanakan-Nya dan Ia cemburu yang timbul dalam hati murid-murid, kembali ke tempat duduk-Nya, Ia berkata, satu dengan yang lain. Ia mengetahui mereka “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku masih bertengkar tentang siapakah yang le- yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu bih besar nanti di dalam kerajaan-Nya (Luk. pun wajib saling membasuh kakimu; sebab 22:24; Mat. 8:1; 10:21). Siasat yang dipasang Aku telah memberikan suatu teladan kepada mereka ialah siasat untuk merebut kedudukan, kamu, supaya kamu juga berbuat sama se- keangkuhan diri dan ingin menang sendiri, perti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku

Setelah perayaan ini berakhir, Kristus kukannya” (Yoh. 13:14-17).

membuat peraturan pembasuhan kaki. Ia bu- Demikianlah Yesus melembagakan, peng- kan saja memberikan contoh untuk mereka, ganti perayaan Paskah, sebuah lembaga pe- tetapi contoh itu haruslah mereka lakukan, layanan yang mengingatkan pengorbanan- sehingga menjanjikan sebuah berkat kepada Nya yang agung: Perjamuan Tuhan. Dengan mereka: “Jikalau kamu tahu semua ini, maka mengambil roti yang tidak ‘beragi, Ia “meng- berbahagialah kamu, jika kamu melakukan- ucap berkat, memecah-mecahkannya lalu nya” (Yoh. 13:17). Peraturan ini, mendahului memberikannya kepada murid-murid-Nya Perjamuan Tuhan, menggenapi amanat bah- dan berkata: ‘Ambillah, makanlah, inilah tu- wa semua harus memeriksa diri sendiri supa- buh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, ya mereka jangan turut mengambil bagian mengucap syukur lalu memberikannya kepa- dalam perjamuan itu dalam “cara yang tidak

da mereka dan berkata: “Minumlah, kamu layak” (1 Kor. 11:27-29). semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah- Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi Makna Peraturan. Peraturan ini menunjuk- banyak orang untuk pengampunan dosa.” kan sesuatu mengenai tugas Kristus maupun “Perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, pengalaman orang yang turut serta di dalam- menjadi peringatan akan Aku!” “Sebab se- nya. tiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian

1. Sebuah peringatan dari hal kemu-

Tuhan sampai Ia datang” (baca Mat. 26:26- rahan Tuhan. Peraturan pembasuhan kaki

28: 1 Kor. 11:24-26; 10:16). mengingatkan sikap rendah hati Kristus dan Peraturan pembasuhan kaki dan Perja- kehinaan yang dialami-Nya ketika menjelma muan Tuhan membuat adanya Perjamuan menjadi manusia, dalam pengalaman hidup- Kudus. Oleh karena itu, Kristus melemba- Nya dan pelayanan-Nya. 2 Walau pun Ia me- gakan kedua peraturan ini untuk membantu megang jabatan yang tinggi dalam takhta kita masuk ke dalam perjamuan dengan Dia. kemuliaan Bapa, Ia “telah mengosongkan di-

ri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang PERATURAN PEMBASUHAN KAKI hamba, dan menjadi sama dengan manusia”

(Flp. 2:7).

Menurut kebiasaan di kalangan orang Betapa merendahnya Anak Manusia itu, Yahudi, kalau perayaan Paskah diadakan, menjadi orang yang tidak mementingkan diri setiap keluarga menyingkirkan semua ragi, sama sekali. Ia begitu penuh kasih sayang, dosa, dari rumah tangga mereka sebelum hari hanya untuk melayani sebagian besar orang pertama dari Minggu Roti Tidak Beragi (Kel. yang hendak diselamatkan-Nya tetapi meno- 12:15, 19, 20). Oleh karena itu, orang-orang lak Dia. Selama masa hidup-Nya di atas du- percaya haruslah mengaku segala dosanya nia, Setan selalu bekerja keras untuk meng- dan bertobat—termasuk dalamnya dosa ke- hina-Nya dalam segala kesempatan. Betapa angkuhan, perseteruan, kecemburuan, pera- siksaan yang begitu kejam dan hina ditimpa- Menurut kebiasaan di kalangan orang Betapa merendahnya Anak Manusia itu, Yahudi, kalau perayaan Paskah diadakan, menjadi orang yang tidak mementingkan diri setiap keluarga menyingkirkan semua ragi, sama sekali. Ia begitu penuh kasih sayang, dosa, dari rumah tangga mereka sebelum hari hanya untuk melayani sebagian besar orang pertama dari Minggu Roti Tidak Beragi (Kel. yang hendak diselamatkan-Nya tetapi meno- 12:15, 19, 20). Oleh karena itu, orang-orang lak Dia. Selama masa hidup-Nya di atas du- percaya haruslah mengaku segala dosanya nia, Setan selalu bekerja keras untuk meng- dan bertobat—termasuk dalamnya dosa ke- hina-Nya dalam segala kesempatan. Betapa angkuhan, perseteruan, kecemburuan, pera- siksaan yang begitu kejam dan hina ditimpa-

usah membasuh diri lagi selain membasuh Hidup Kristus adalah hidup yang sama se- kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya” kali tidak mementingkan diri sendiri. Ia tidak (Yoh. 13:10). datang “untuk dilayani, melainkan untuk me-

Seorang yang sudah mandi tentulah sudah layani” (Mat. 20:28). Melalui perbuatan pem- bersih. Namun demikian, karena sandalnya basuhan kaki Ia menunjukkan bahwa Ia mau terbuka, maka debu dari kaki perlu segera melakukan pelayanan yang bagaimana pun, dibersihkan lagi. Demikian halnya murid-mu- betapa pun rendahnya, demi menyelamatkan rid itu. Dosa-dosa mereka sudah dibersihkan umat manusia. Dengan demikianlah Ia mena- melalui baptisan, akan tetapi godaan telah namkan bakti hidup-Nya dan sikap kerendah- membawa mereka kepada keangkuhan, ke- an hati di dalam pikiran para pengikut-Nya. cemburuan, dan kejahatan yang bersema-

Dalam menjadikan upacara persiapan ini yam dalam hati. Mereka belumlah siap meng- dijadikan sebuah peraturan, Kristus berniat adakan hubungan yang erat dengan Tuhannya, menuntun umat percaya ke dalam suatu sua- begitu pula belum siap menerima perjanjian sana kelemah-lembutan dan cinta kasih yang baru yang hendak diberikan-Nya kepada me- akan menggerakkan mereka untuk melayani reka itu. Melalui upacara pembasuhan kaki orang lain. Peraturan ini memberikan do- Kristus ingin menyiapkan mereka untuk rongan bagi orang-orang yang memantulkan mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. maknanya, memperlakukan orang-orang lain Kecuali bagi Yudas, sang pengkhianat, hati dengan penuh kepekaan dan kemurahan. mereka telah dibersihkan oleh anugerah Dengan mengikuti teladan yang diberikan Kristus dari keangkuhan dan rasa memen- Kristus dalam soal pembasuhan kaki berarti tingkan diri sendiri, dan mereka itu disatukan kita mengakui Roh-Nya: melayani “seorang dalam kasih satu dengan yang lain, melalui akan yang lain oleh kasih” (Gal. 5:13).

perbuatan Yesus yang tidak mementingkan Walaupun kita turut serta dalam pelayanan diri, mereka merendahkan diri dan menjadi ini—pelayanan untuk merendahkan diri.— orang yang suka belajar. bukanlah berarti menghinakan. Siapa yang

Seperti murid-murid itu, apabila kita telah tidak mau merasakan keistimewaan mem- diterima Kristus dan dibaptiskan, kita telah bungkuk di hadapan Kristus seraya membasuh dibersihkan oleh darah-Nya. Tetapi ketika ki- kaki yang telah dipakukan ke kayu salib itu? ta menjalani hidup Kristen, kita gagal. Kaki Yesus berkata, “Sesungguhnya segala se- kita berdebu. Kita harus datang kembali ke- suatu yang kamu lakukan untuk salah se- pada Kristus dan membiarkan anugerah-Nya orang dari saudara-Ku yang paling hina ini, yang membersihkan itu membasuh segala kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. kekotoran kita. Walaupun demikian, kita ti- 25:40).

dak perlu dibaptiskan kembali karena “tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh

2. Sebuah bentuk pembersihan yang kakinya” (Yoh. 13:10). 3 Membasuh kaki— lebih tinggi. Pembasuhan bukanlah sekadar sebagai sebuah peraturan mengingatkan kita pencucian kaki. Upacara itu melambangkan akan perlunya senantiasa dibersihkan dan pemurnian yang lebih tinggi—pembasuhan benar-benar kita hanya bergantung sepenuh- hati. Ketika Petrus meminta kepada Yesus nya kepada darah Kristus. Upacara pemba- 2. Sebuah bentuk pembersihan yang kakinya” (Yoh. 13:10). 3 Membasuh kaki— lebih tinggi. Pembasuhan bukanlah sekadar sebagai sebuah peraturan mengingatkan kita pencucian kaki. Upacara itu melambangkan akan perlunya senantiasa dibersihkan dan pemurnian yang lebih tinggi—pembasuhan benar-benar kita hanya bergantung sepenuh- hati. Ketika Petrus meminta kepada Yesus nya kepada darah Kristus. Upacara pemba-

da kamu, yaitu supaya kamu saling menga- nyucikan kita.

sihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”

3. Sebuah persekutuan pengampunan. (ayat 34). Pekabaran yang terdapat dalam Sikap mengampuni di antara sesama yang peraturan itu jelaslah: “Layanilah seorang turut mengambil bagian dalam pembasuhan akan yang lain oleh kasih” (Gal. 5:13). Jika kaki itu menunjukkan bahwa ini melambangkan kasih yang seperti ini telah menjadi milik kita pelayanan yang efektif. Hanyalah kalau kita maka itu artinya kita mau mengakui dan mau mengampuni maka kita dapat mengalami menempatkan sesama kita lebih tinggi dari pengampunan Allah. “Karena jikalau kamu diri kita sendiri (Flp. 2:3). Itulah juga yang mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang memberikan hak kepada kita untuk mengasihi di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi orang yang berbeda dengan kita. Itulah yang jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapa- mengekang kita dari perasaan lebih tinggi mu juga tidak akan mengampuni kesalahan- atau sikap pilih kasih. Gaya hidup kita me- mu” (Mat. 6:14, 15).

mantulkan kasih kita kepada sesama umat Yesus berkata, “Maka kamu pun wajib percaya. Dengan bertelut di hadapan me- saling membasuh kakimu (Yoh. 13:14). Kita reka, membasuh kaki mereka, kita merasa perlu saling membasuh kaki. Kita perlu gembira bahwa kita akan hidup bersama-sa- mengakui bahwa kita memerlukan pertolongan ma dalam abad kekekalan. Semua orang rohani.

yang mengikuti teladan Kristus dalam per- Apabila upacara itu sudah berlalu, maka aturan ini akan mengalami suatu pengalaman iman kita pun memberi rasa sejahtera karena entah dalam corak yang bagaimanapun, mak- kita telah bersih, dosa-dosa kita telah diha- na kasih seperti kasih Kristus. Dan cinta ka- puskan. Oleh siapa? Tentu oleh Kristus. sih yang demikian dapat menjadi kesaksian Akan tetapi kawan kita seiman yang melaya- yang penuh dengan kuasa. ni kita yang melambangkan pelayanan Kris-

Seorang rahib Budha, suatu kali meminta tus sehingga persekutuan ini menjadi perse- kepada seorang misionaris, sebuah gambaran kutuan untuk saling mengampuni. 4 yang akan menggambarkan Kekristenan. Para pelukis menghiasi sebuah gedung biara

4. Sebuah persekutuan dengan Kris- dengan lukisan dinding dan lukisan timbul tus dan umat percaya. Upacara pembasuh- yang menggambarkan agama-agama besar an kaki menunjukkan kasih Kristus bagi para dunia. Setelah itu misionaris mulai memper- pengikut-Nya “sampai kepada kesudahan- lihatkan apa yang terdapat dalam Yohanes nya” (Yoh. 13:1). Ketika Petrus menolak ka-

13. Rahib itu “tidak mengatakan sesuatu ke- kinya dibasuh, Kristus menjawab, “Jikalau tika saya membaca,” kata misionaris itu me- Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak ngenangkan kembali, “bahwa saya merasa mendapat bagian dalam Aku. ” (ayat 8). Ka- aneh, merasakan ada sesuatu ketenangan lau tidak ada pembasuhan maka tidak ada yang dahsyat, suatu kuasa dalam bagian per- persekutuan. Barangsiapa yang mau terus buatan Yesus waktu membasuh kaki murid- ikut dalam persekutuan dengan Kristus, ma- murid-Nya.” Menurut adat-istiadat setempat, ka ia harus ikut serta dalam ketetapan ini.

membicarakan soal membasuh kaki di ha-

Pada petang hari yang sama, Yesus ber- dapan umum dianggap tidak tahu etiket.

“Ketika saya selesai membaca, suasana Makna Perjamuan Tuhan. Perjamuan Tu- terasa amat hening. Ia menatap saya seraya han menggantikan pesta Paskah dari era per- matanya menunjukkan rasa kurang percaya, janjian lama. Paskah itu digenapi ketika lalu berkata, “Maksudmu, Pendiri agamamu Kristus Domba Paskah itu menyerahkan itu membasuh kaki murid-murid-Nya?”

nyawa-Nya. Sebelum kematian-Nya, Yesus Saya menjawab, “‘Ya,’ Semua wajah Kristus mendirikan gantinya, pesta perayaan menjadi pucat, terkejut dan terheran-heran. Israel rohani di bawah perjanjian baru. Oleh Ia diam, saya pun diam. Kami tercekam da- karena itu, akar lambang Perjamuan Tuhan lam peristiwa itu. Ketika saya memperhati- merupakan perluasan yang bermula dari upa- kan wajahnya kembali, rasa tidak percaya itu cara Paskah. berangsur-angsur berubah menjadi rasa hor- mat. Yesus, sang Pendiri agama Kristen, te-

1. Peringatan kelepasan dari dosa.

lah menjamah dan membasuh kaki nelayan Kalau pesta Paskah mengingatkan kembali yang kotor: Setelah beberapa lama ia mulai kelepasan bangsa Israel dari perhambaan di dapat mengendalikan dirinya dan kemudian ia Mesir, maka Perjamuan Tuhan mengingatkan berdiri. ‘Nah, sekarang saya baru dapat me- kelepasan dari Mesir rohani, perhambaan do-

nangkap hakikat agama Kristen.” 5 sa.

Darah domba Paskah dipercikkan ke am-

PERAYAAN PERJAMUAN TUHAN

bang pintu untuk melindungi penghuni rumah dari maut; dagingnya dijadikan makanan

Nama yang paling umum dikenal untuk yang menguatkan tubuh mereka ketika me- Perjamuan di kalangan orang Protestan ialah nyelamatkan diri dari Mesir (Kel. 12:3-8). “Perjamuan (meja) Tuhan” (1 Kor. 11:20). Demikianlah korban Kristus mendatangkan Sedangkan sebutan yang lain yang mereka kelepasan dari maut; umat percaya diselamat- gunakan ialah “dalam perjamuan (meja) kan karena turut mengambil bagian dalam Tuhan” (1 Kor. 10:21) “memecah-mecahkan tubuh dan darah-Nya (Yoh. 6:54). Perjamuan

roti” (Kis. 20:7; 2:42), 6 dan, Ekaristi—aspek Tuhan mengumumkan bahwa kematian upacara ucapkan syukur dan berkat (Mat. Kristus di kayu salib menyediakan kesela- 26:26, 27; 1 Kor. 10:16; 11:24).

matan bagi kita, menyediakan keampunan Perjamuan Tuhan adalah waktu untuk dan menjamin kehidupan yang kekal. bersuka-suka, bukan waktu untuk bermuram-

Yesus berkata, “Perbuatlah ini menjadi durja. Yang mendahului upacara pembasuhan peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:24). Per- kaki ini ialah saat pemeriksaan diri, penga- aturan ini menekankan dimensi pengganti kuan dosa-dosa, perdamaian atas perbedaan pendamaian Kristus. “Inilah tubuh-Ku,” kata dan juga saat untuk mengampuni. Kalau su- Yesus, “yang diserahkan bagi kamu” (1 Kor. dah menerima jaminan penyucian oleh darah 11:24; bandingkan Yes. 53:4-12). Di atas ka- Juruselamat, maka umat yang percaya itu si- yu salib Yang Tidak Mengenal Dosa (In- ap masuk ke dalam perjamuan istimewa ber- nocent) itu menjadi pengganti bagi orang sama Tuhannya. Mereka akan menggabung- yang bersalah, Yang Benar bagi orang yang kan diri ke meja perjamuan-Nya dengan hati tidak benar. Tindakan yang penuh kemurahan yang gembira, berdiri dalam terang kesela- hati ini memuaskan tuntutan hukum—karena matan, bukan di bawah bayang-bayang salib maut bagi orang yang berdosa—menyediakan itu, dan siap merayakan penebusan Kristus. pengampunan, damai dan jaminan hidup ke- Yesus berkata, “Perbuatlah ini menjadi durja. Yang mendahului upacara pembasuhan peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:24). Per- kaki ini ialah saat pemeriksaan diri, penga- aturan ini menekankan dimensi pengganti kuan dosa-dosa, perdamaian atas perbedaan pendamaian Kristus. “Inilah tubuh-Ku,” kata dan juga saat untuk mengampuni. Kalau su- Yesus, “yang diserahkan bagi kamu” (1 Kor. dah menerima jaminan penyucian oleh darah 11:24; bandingkan Yes. 53:4-12). Di atas ka- Juruselamat, maka umat yang percaya itu si- yu salib Yang Tidak Mengenal Dosa (In- ap masuk ke dalam perjamuan istimewa ber- nocent) itu menjadi pengganti bagi orang sama Tuhannya. Mereka akan menggabung- yang bersalah, Yang Benar bagi orang yang kan diri ke meja perjamuan-Nya dengan hati tidak benar. Tindakan yang penuh kemurahan yang gembira, berdiri dalam terang kesela- hati ini memuaskan tuntutan hukum—karena matan, bukan di bawah bayang-bayang salib maut bagi orang yang berdosa—menyediakan itu, dan siap merayakan penebusan Kristus. pengampunan, damai dan jaminan hidup ke-

melambangkan darah Kristus yang sempurna, yang dapat membasuh, yaitu darah sang Ju-

a. Roti dan buah anggur. Yesus meng- ruselamat. 9

gunakan banyak perbandingan atau metafora untuk mengajarkan kebenaran-kebenaran

b. Makan dan minum. “Sesungguhnya yang beragam mengenai diri-Nya sendiri. Ia jikalau kamu tidak makan daging Anak Ma- berkata, “Akulah pintu” (Yoh. 10:7), “Akulah nusia dan minum darah-Nya, kamu tidak jalan” (Yoh. 15:1), dan “Akulah roti hidup” mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsia- (Yoh. 6:35). Janganlah kita mengartikan ung- pa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia kapan ini secara harfiah karena Ia tidak hadir mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan pada setiap pintu, jalan atau anggur. Sebalik- membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yoh. nya, hal-hal itulah yang menggambarkan 6:53, 54). kebenaran yang lebih dalam.

Memakan daging Kristus dan meminum Pada waktu Ia memberi makan 5000 darah-Nya adalah bahasa simbolis bagi per- orang dengan cara mukjizat, Yesus menya- paduan firman Allah, di mana umat percaya takan dalamnya makna tubuh dan darah- berhubungan dengan surga serta menyang- Nya. Roti yang sejati itu dikatakan-Nya, “Se- gupkan mereka memperoleh kehidupan ro- sungguhnya bukan Musa yang memberikan hani. Ia berkata, “Perkataan-perkataan yang kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” yang memberikan kamu roti yang benar dari (Yoh. 6:63). “Manusia hidup bukan dari roti surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari yang turun dari surga dan yang memberi mulut Allah” (Mat. 4:4). hidup kepada dunia. Maka kata mereka ke-

Umat percaya yang dikatakan makan tu- pada-Nya: Tuhan, berikanlah kami roti itu buh Kristus, yakni roti hidup itu, melalui turut senantiasa. Kata Yesus kepada mereka: sertanya dalam firman hidup itu—Alkitab. Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepa- Dengan firman itulah diperoleh kuasa pem- da-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsia- beri hidup dari Kristus. Dalam upacara Per- pa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus jamuan kita turut mengambil bagian, bersatu lagi (Yoh. 6:32-35). Ia memberikan tubuh dan dengan firman-Nya melalui Roh Kudus. Itu- darah-Nya untuk memuaskan lapar dan da- lah sebabnya pemberitaan firman mengikuti haga kita yang paling kita perlukan dan ha- setiap Perjamuan Tuhan. rapkan (Yoh. 6:50-54).

Karena kita memperoleh faedah dari kor- Roti dan anggur Paskah yang dimakan ban pendamaian Kristus melalui iman, maka dan diminum Kristus tidak beragi. 7 Ragi yang Perjamuan Tuhan lebih dari sekadar menge- menghasilkan peragian sehingga roti meng- nangkan. Keikutsertaan dalam upacara Per- gembung, dianggap sebagai lambang dosa (1 jamuan berarti menguatkan kembali hidup Kor. 5:7, 8), sehingga tidak cocok menggam- kita melalui kuasa penunjang Kristus sehing- barkan Domba “yang tak bernoda dan tak

ga memberikan kegembiraan hidup kepada ga memberikan kegembiraan hidup kepada

jasmani.” 10 dan tangan yang tidak layak mungkin mela- Pada waktu mengikuti Perjamuan Kudus yani upacara itu, namun demikian, Kristus kita gunakan cawan “pengucapan syukur” (1 ada di waktu melayani anak-anak-Nya. Se- Kor. 10:16). Ini berarti bahwa sebagaimana mua orang yang ikut serta dengan iman yang Kristus “mengucapkan syukur” atas cawan ditujukan kepada Kristus akan memperoleh itu (Mat. 26:27), begitu pulalah kita menyata- berkat yang besar. Semua orang yang mere- kan syukur kita atas darah Yesus.

mehkan saat kesempatan pertemuan yang khusus dengan yang Ilahi itu akan kehilangan.

2. Perjamuan dengan Kristus. Di te- Mengenai mereka itu dapatlah dikatakan. ngah-tengah dunia yang penuh dengan per- “Semua kamu tidak suci.” 12 gumulan dan perpecahan, partisipasi kita da-

Kita merasakan suatu pengalaman yang lam upacara ini turut memadukan serta me- mendalam dan menguatkan pada perjamuan ngukuhkan jemaat, menunjukkan perjamuan di meja Perjamuan Tuhan. Di sinilah kita ber- sejati dengan Kristus dan sesama. Paulus diri di atas dasar yang lama, segala rintangan menekankan soal perjamuan ini sebagai ber- pemisah antara kita runtuh. Di sinilah kita me- ikut, “Bukankah cawan pengucapan syukur, nyadari bahwa bila berada di tengah-tengah yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah masyarakat banyak yang memisahkan kita, persekutuan dengan darah Kristus? Bukan- sedangkan bila berada dalam Kristus, terda- kah roti yang kita pecah-pecahkan adalah patlah segala sesuatu yang diperlukan untuk persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena menyatukan kita. Ketika Yesus menyam- roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, paikan cawan Perjamuan kepada murid-mu- adalah satu tubuh, karena kita semua menda- rid-Nya, sebuah perjanjian yang baru diberi- pat bagian dalam roti yang satu itu.” (1 Kor. kan kepada mereka. Ia berkata, “Minumlah, 10:16, 17).

kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah da- “Yang disinggungnya di sini ialah kenya- rah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan taan bahwa roti perjamuan dipecah-pecah bagi banyak orang untuk pengampunan do- menjadi bagian-bagian kecil, yang kemudian sa” (Mat. 26:27, 28; bandingkan Luk. 22:20). dimakan umat percaya, dan karena potongan- Sebagaimana perjanjian lama disahkan oleh potongan roti itu berasal dari roti yang sama, darah korban-korban hewan (Kel. 24:8), de- maka semua orang yang percaya yang turut mikianlah perjanjian baru disahkan oleh darah serta dalam upacara perjamuan itu disatukan Kristus. Dengan ketetapan baru ini orang- di dalam Dia karena tubuh yang dipecah itu orang percaya membaharui tekad setia me- dilambangkan dengan roti yang dipecah- reka kepada Tuhan, dengan pengakuan yang pecahkan. Dengan turut sertanya dalam per- baru bahwa mereka adalah satu bagian dari aturan ini, orang Kristen menunjukkan ke- persetujuan yang mengagumkan, dan dengan pada khalayak bahwa mereka disatukan dan itu, di dalam Yesus, Allah menyatukan diri- masuk dalam keluarga besar, yang dikepalai Nya dengan manusia. Dengan ikut sertanya

Kristus.” 11 dalam perjanjian ini, mereka memiliki sesuatu Semua anggota jemaat harus turut serta yang patut dirayakan. Dengan demikianlah

Perjamuan Tuhan menjadi sebuah peringatan duk makan, dan ia akan datang melayani me- dan pengucapan syukur atas pemeteraian reka” (Luk. 12:35-37). perjanjian kekal dari anugerah itu. Berkat-

Kristus akan merayakan Perjamuan ber- berkat yang diterima menjadi berimbang sama pengikut-pengikut-Nya di meja perja- dengan iman pesertanya.

muan seperti yang pernah dilakukan-Nya di Yerusalem. Sudah lama Ia menanti-nanti ke-

3. Antisipasi atas Kedatangan Kedua sempatan seperti ini, dan sekarang kesempatan Kali. “Sebab setiap kali kamu makan roti ini itu sudah tersedia. Ia bangkit dari takhta-Nya dan minum cawan ini, kamu memberitakan dan berjalan untuk melakukan pelayanan. kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor. Rasa kagum mengelilingi semuanya. Mereka 11:26). Upacara Perjamuan merentang wak- benar-benar merasakan bahwa sesungguhnya tu antara Golgota dan Kedatangan Kedua tidak layak menerima kehormatan seperti pe- kali. Yang dihubungkannya ialah salib dan ke- layanan yang diberikan Kristus. Mereka rajaan itu. Dihubungkannya “yang sudah siap mengajukan protes seraya berkata, “Biarlah sedia”dan “yang belum,” yang merupakan in- kita yang melayani!” Tetapi dengan tenang ti pandangan dunia Perjanjian Baru. Disatu- Kristus menyuruh mereka duduk dan diam. kannya korban Juruselamat dan kedatangan-

“Tiada kebesaran sejati yang lebih besar Nya yang kedua kali—keselamatan yang di- dari peristiwa perjamuan Tuhan di dunia bagi sediakan dan keselamatan sempurna. Di- Kristus, tatkala Ia mengambil tempat sebagai nyatakannya bahwa Kristus hadir melalui pelayan serta merendahkan diri-Nya. Tiada Roh sampai kedatangan-Nya nanti dapat dili- yang lebih besar bagi Kristus, di surga, dari hat dengan nyata.

saat apabila Ia melayani orang-orang sa- Pernyataan Kristus, “Mulai dari sekarang leh.” 13 Inilah pengharapan puncak yang di- Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur arahkan Perjamuan Tuhan itu kepada kita, ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu suatu kegembiraan atas kemuliaan Tuhan yang baru, bersama-sama dengan kamu da- melalui persekutuan pribadi dengan Kristus lam Kerajaan Bapa-Ku” (Mat. 26:29), meru- dalam kerajaan-Nya yang kekal itu. pakan sebuah nubuat. Iman kita ditujukan ke- pada perayaan Perjamuan mendatang bersa- Syarat untuk Turut Serta. Dua ketetapan ma Juruselamat di dalam kerajaan yang dijan- besar dalam pelayanan iman Kristen—bap- jikan. Peristiwa pesta raya “perjamuan kawin tisan dan Perjamuan Tuhan. Yang pertama Anak Domba” (Why. 19:9). Untuk menyong- merupakan pintu gerbang masuk ke dalam song peristiwa ini Kristus memberikan petun- jemaat, sedangkan yang berikutnya berfaedah

juk, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat bagi orang yang menjadi anggotanya. 14 Kris- dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah tus mengadakan Perjamuan hanya kepada kamu sama seperti orang-orang yang menan- orang yang mengaku sebagai pengikut-peng- ti-nantikan tuannya yang pulang dari perka- ikut-Nya. Upacara Perjamuan diperuntukkan winan, supaya jika ia datang dan mengetok bagi orang Kristen yang beriman. Anak-anak pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbaha- yang belum dibaptiskan tidak biasa diikutkan gialah hamba-hamba yang didapati tuannya dalam upacara ini. 15 berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata

Alkitab mengajarkan kepada orang-orang kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat yang beriman supaya menyelenggarakan ke- pinggangnya dan mempersilakan mereka du- tetapan ini dengan penuh hormat dan pujian Alkitab mengajarkan kepada orang-orang kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat yang beriman supaya menyelenggarakan ke- pinggangnya dan mempersilakan mereka du- tetapan ini dengan penuh hormat dan pujian

21) atau yang kurang beriman dalam korban

pendamaian Kristus.” 16 Tingkah laku yang

demikian menunjukkan rasa tidak hormat kepada Tuhan dan dapat dianggap sebagai penolakan terhadap Juruselamat sehingga merupakan bagian dari kesalahan yang dila- kukan orang yang menyalibkan Dia.

Keikutsertaan yang tidak pada tempatnya akan mendatangkan ketidaksenangan Tuhan. Barangsiapa yang makan dan minum dalam cara yang tidak layak berarti “menghakimkan” diri mereka sendiri, “tanpa mengakui tubuh Tuhan” (1 Kor. 11:29). Mereka gagal mem- bedakan antara makanan sehari-hari dan perlambang yang dikhususkan untuk melam- bangkan kematian yang mendatangkan pen- damaian yang dilakukan Kristus. “Orang yang beriman janganlah memperlakukan upacara yang ditetapkan itu hanya sekadar upacara peringatan karena adanya peristiwa sejarah. Upacara ini lebih daripada sekadar peristiwa, itulah yang mengingatkan bagai- mana dosa telah membuat Allah berkorban dan betapa manusia berutang budi kepada Juruselamat. Peristiwa itu juga berarti bahwa umat percaya harus tetap mengingat dalam benak mereka tanggung jawab menyampai- kan kesaksian kepada khalayak atas imannya dalam kematian pendamaian yang dilakukan Anak Allah.” 17

Mengingat hal inilah rasul Paulus menasi- hatkan orang beriman supaya “menguji diri- nya sendiri” sebelum turut mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan (1 Kor. 11:28). Se- belum ikut serta, umat percaya itu harus berdoa mengamati dengan saksama penga- laman Kristiani mereka, mengaku dosa-dosa

mereka dan memulihkan hubungan yang pa- rah.

Pengalaman para pelopor Advent menun- jukkan betapa berkat besar yang dihasilkan oleh syarat yang cermat itu: “Ketika anggota kita masih sedikit jumlahnya, pelaksanaan upacara itu digunakan sebagai peristiwa yang sangat berfaedah. Hari Jumat sebelumnya, tiap-tiap anggota jemaat berusaha menjernih- kan segala sesuatu yang mungkin memisah- kannya dari sesama dan dari Tuhan. Hati di- teliti dengan saksama; berdoa kepada Tuhan agar dosa-dosa yang tersembunyi dinya- takan apakah telah dipersembahkan dengan sungguh-sungguh; pengakuan atas dagang yang berlebih-lebihan, atau mengucapkan kata-kata yang menyakitkan dan ceroboh, dosa yang masih tetap didambakan, semuanya telah dilakukan. Tuhan datang dekat, dan kita dikukuhkan dan diberi keberanian yang be- sar.” 18

Pemeriksaan ini merupakan sebuah pe- kerjaan yang bersifat pribadi. Tidak ada orang lain yang dapat melakukannya untuk seseorang, karena siapakah yang dapat membaca hati atau membedakan lalang dari padi? Kristus, teladan kita, menolak sikap eksklusifisme di Perjamuan. Walaupun dosa yang terang-terangan membuat seseorang tidak diperkenankan ikut mengambil bagian (1 Kor. 5:11). Yesus sendiri makan bersama dengan Yudas—yang secara lahiriah meng- aku murid, padahal secara batiniah ia seorang pencuri dan pengkhianat.

Apakah tanda seseorang layak mengikuti upacara Perjamuan, adalah keadaan hati— sebuah penyerahan penuh kepada Kristus dan beriman atas pengorbanan-Nya, bukannya menjadi anggota pada gereja tertentu. Alha- sil, orang-orang Kristen yang beriman dari semua jemaat dapat mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Semua diundang untuk mengikuti perayaan agung perjanjian baru ini Apakah tanda seseorang layak mengikuti upacara Perjamuan, adalah keadaan hati— sebuah penyerahan penuh kepada Kristus dan beriman atas pengorbanan-Nya, bukannya menjadi anggota pada gereja tertentu. Alha- sil, orang-orang Kristen yang beriman dari semua jemaat dapat mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Semua diundang untuk mengikuti perayaan agung perjanjian baru ini

Referensi

1. Baca tulisan Robert Odom, “The First Celebration of the Ordinance of the Lord’s House,” Ministry, Januari 1953, hlm. 20; White, Desire of Ages, hlm. 643-646. 2. Ibid., hlm. 650. 3. Ada hubungan antara baptisan dengan perjamuan Tuhan. Baptisan sebagai syarat masuk menjadi anggota jemaat, sedangkan upacara pembasuhan kaki dilakukan orang yang sudah menjadi anggota jemaat. Selama upacara ini kita dapat merenungkan secara layak janji Baptisan kita. 4. Baca tulisan C. Mervyn Maxwell, “A Fellowship of Forgiveness,” Review and Herald, 29 Juni 1961,hlm. 6, 7. 5. Jon Dybdahl, Missions: A Two-Way Street (Boise, ID: Pacific Press, 1986), hlm. 28. 6. Walaupun menurut pengertian umum Kisah 20:7 pernyataan itu menunjuk kepada penyelenggaraan Perjamuan Tuhan tidaklah secara eksklusif menunjuk kepada ketetapan ini. Di dalam Luk. 24:35 yang dinyatakannya ialah makanan sehari-hari. 7. Berdasarkan dugaan bahwa orang yang hidup pada zaman Alkitab tidak dapat menyimpan air anggur untuk waktu yang agak lama dalam iklim yang panas (di Israel) dari waktu musim menuai, hingga Paskah pada musim semi sehingga orang-orang Yahudi terpaksa mengadakan Paskah dengan anggur beragi. Anggapan ini tidak beralasan. Sejak zaman dahulu telah ditemukan orang banyak cara untuk mengawetkan sari buah sehingga tidak terkena ragi dan dapat dipelihara dalam waktu yang lama dengan pelbagai metode. Salah satu cara ialah mengkonsentrasikan sari buah menjadi sirop melalui pemanasan. Disimpan di tempat yang dingin sehingga konsentrasinya tidak meragi. Sari buah yang ditambah dengan air akan membuatnya “anggur manis” yang tidak beralkohol. Baca tulisan William Patton, Bible Wines—Laws of Fermentation (Oklahoma City, OK: Sane Press, n.d.). hlm. 24-41; baca juga Christoforides, “More on Unfermented Wine,” Ministry, April 1955, hlm. 34; Lael O. Caesar, “The Meaning of Yayin in the Old Testament” (Unpublished M.a. Thesis, Andrews Univeristy, 1986), hlm. 74-77; White, Desire of Ages, hlm. 653. Anggur Paskah dapat juga dibuat dari kismis (F.C. Gilbert, Practical Lessons From the Experience of Israel for the Church of Today, Nashville, TN: Southern Publ. Assn., 1972, hlm. 240, 241. 8. Dalam kaitan ini bukanlah tanpa makna bahwa Kristus menghindari penggunaan kata yang biasa untuk anggur (Yunani, oinos) melainkan menggunakan frase “buah anggur” (Mrk. 14:25). Sementara oinos dapat menunjuk kepada anggur dengan raginya, begitu juga kepada anggur yang tidak beragi, dengan mengatakan buah anggur maka yang dimaksudkan ialah sari buah yang murni—lambang yang pantas bagi darah Kristus, yang menyebut diri-Nya “Anggur yang sejati’ (Yoh. 15:1). 9. Ragi juga menyebabkan peragian sari buah anggur, Spora ragi, dapat dibawa lewat udara atau melalui serangga, me- lekatkan dirinya ke kulit anggur. Jadi waktu anggur digiling maka spora itu berbaur dengan sari buah. Ragi itu de- ngan cepat berlipat-ganda, membuat anggur beragi (baca Martin S. Peterson, Arnold H. Johnson, ed., Encyclo- pedia of Food Technology, CT.: Avi Publishing Co., 1974), vol. 2, hlm. 61-69; idem, Encyclopedia of Food Science (Westport, CT.: Avi Publishing Co., 1978), vol. 3, hlm. 878).

10. R. Rice, Reign of God, hlm. 303. 11. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 746. 12. White, Desire of Ages, hlm. 656, bnd hlm. 661. 13. ML Andreasen, “The Ordinances of the Lord’s House,” Ministry, Jan. 1947, hlm. 44, 46. 14. Bnd White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald, 1946), hlm. 273. 15. Lihat Frank Holbrook, “For Members Only?” Ministry, Februari 1987, hlm. 13. 16. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765. 17. Ibid 18. White, Evangelism, hlm. 274; bnd SDA Bible commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765. 19. Alkitab tidak menjelaskan secara rinci berapa sering Perjamuan Tuhan itu diadakan (baca 1 Kor. 11:25, 26).

Umumnya gereja Advent mengikuti kebiasaan yang dilakukan dalam gereja Protestan lainnya, 4 kali setahun. “Mengapa diadakan triwulan, umat Advent yang mula-mula menganggap jika upacara ini dilakukan terlalu sering maka maknanya menjadi hilang, berbahaya dan menjadi sekadar formalitas belaka.” Mungkin itulah keputusan jalan tengah—antara penyelenggaraan yang terlalu sering dengan penyelenggaraan yang terlalu renggang setahun sekali (W.R. Read, “Frequency of the Lord’s Supper,” Ministry, April 1955, hlm. 43).

Allah mencurahkan karunia rohani kepada seluruh kelompok umur anggota jemaat-Nya di mana setiap anggota mengambil bagian da- lam pelayanan penuh kasih demi kebaikan jemaat dan manusia. Ka- runia rohani itu diberikan melalui Roh Kudus, yang diberikan secara adil kepada setiap anggota menurut kehendak-Nya, pemberian yang akan menyanggupkan serta melayani segala keperluan jemaat untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan Ilahi. Menurut Alkitab, karu- nia-karunia ini termasuk pelayan iman, penyembuhan, nubuat, peng- umuman, pengajaran, pe-laksanaan, pendamaian, perasaan kasih- an, pelayanan pengorbanan diri serta kedermawanan untuk mem- bantu dan meneguhkan orang. Sebagian anggota dipanggil Allah ser- ta dikaruniai Roh untuk melaksanakan tugas yang diakui jemaat selaku gembala jemaat, pekerja Injil, rasul-rasul, dan mengajar jema- at secara khusus untuk melengkapi anggota jemaat melakukan tugas pelayanan yang diperlukan, untuk membangun jemaat kepada kema- tangan rohani, membantu perkembangan kesatuan iman dan penge- tahuan akan Allah. Apabila setiap anggota jemaat menggunakan karunia rohani ini sebagai penatalayan yang setia akan pelbagai ra- gam anugerah Allah, maka gereja dilindungi dari pengaruh yang me- rusak dari pengajaran yang palsu, dan jemaat akan berkembang de- ngan perkembangan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih.—Fundamental Beliefs,—17.