KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS
BAB 14 KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS
Y Yesus adalah kasih. Karena simpati yang
esus, setelah menyelesaikan pekerjaan-
Nya di atas dunia ini (Yoh. 17:4), ma- ada pada-Nya membuat orang banyak meng- sih terus merasa tersiksa melihat keadaan ikuti-Nya. Murid-murid-Nya yang tidak me- murid-murid-Nya, bahkan pada saat senja ngenal kasih yang tidak mementingkan diri menjelang kematian-Nya.
ini, justru mereka diisi prasangka dan ke- Karena di dalam hati mereka masih ter- cemburuan yang kuat terhadap orang-orang dapat kecemburuan dan mereka melibatkan yang bukan Yahudi, perempuan-perempuan, diri dalam perdebatan tentang siapakah yang “orang berdosa,” dan orang miskin, sehing- terbesar dan siapakah yang akan mendapat
ga membutakan mereka terhadap kasih Kris- jabatan yang tinggi di dalam kerajaan Kris- tus yang ditujukan kepada orang-orang yang tus. Penjelasan yang diberikan Yesus bah- paling hina sekalipun. Ketika murid-murid wa kerendahan hati adalah ciri-ciri pokok itu melihat Ia berbicara dengan wanita Sama- kerajaan-Nya, dan pengikut-pengikut-Nya ria yang terkenal buruk kelakuannya, mere- yang sejati ialah orang yang mau menjadi ka masih juga belum dapat memahami bah- pelayan, yang mau menyerahkan diri mere- wa ladang yang sudah di dalamnya terdapat ka sendiri tanpa berharap pujian dan imba- aneka ragam gandum, sudah siap untuk di- lan terima kasih, tampaknya semua itu se- tuai. olah-olah jatuh ke telinga orang yang tuli
Tetapi Kristus tidak dapat digoncangkan (Luk. 17:10). Bahkan teladan yang diberi- oleh tradisi, pendapat umum, bahkan tidak kan-Nya, dengan merendahkan diri memba- juga oleh pengendalian kaum kerabat. Ka- suh kaki mereka ketika tidak seorang pun sih-Nya yang tidak dapat dibendung itu me- mereka berbuat demikian, tampaknya per- ngalir dan memulihkan manusia yang telah buatan itu seperti sia-sia belaka (baca bab hancur lebur. Kasih yang demikian yang 16).
memisahkan mereka dari orang banyak yang memisahkan mereka dari orang banyak yang
gaimana yang digambarkan rasul Paulus
Itulah sebabnya di Taman Getsemani pun “memelihara kesatuan Roh” (Ef. 4:3). yang menjadi beban pikiran utama Kristus
Sang rasul mencatat unsur dasar kesatuan adalah kesatuan jemaat-Nya—mereka yang dalam Roh: “Satu tubuh, dan satu Roh, se- telah keluar “dari dunia” (Yoh. 17:6). Ia bagaimana kamu telah dipanggil kepada satu memohon kepada Bapa-Nya kesatuan dalam pengharapan yang terkandung dalam pang- jemaat sama seperti yang terdapat dalam ke- gilanmu,” katanya, “satu Tuhan, satu iman, Allahan. Aku berdoa “supaya mereka semua satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari se- menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, mua, Allah yang di atas semua dan oleh se- di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mua dan di dalam semua” (Ef. 4:4-6). De- mereka juga di dalam Kita, supaya dunia ngan mengulang-ulangi sampai tujuh kali ka- percaya, bahwa Engkaulah yang telah meng- ta satu, Paulus menekankan secara lengkap utus Aku” (Yoh 17:21).
kesatuan yang diidam-idamkannya. Kesatuan yang demikian merupakan alat
Dengan memanggil mereka dari pelbagai bersaksi yang paling tangguh bagi gereja, suku-bangsa, Roh Kudus membaptiskan me- karena itulah yang membuktikan kasih Kris- reka ke dalam satu tubuh—yakni tubuh Kris- tus yang tidak mementingkan diri bagi manu- tus, jemaat. Kalau mereka semakin bertum- sia. Ia berkata, “Aku di dalam mereka dan buh di dalam Kristus maka perbedaan bu- Engkau di dalam Aku supaya mereka sem- daya tidak akan ada lagi untuk memecah- purna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa mecah. Roh Kudus meruntuhkan rintangan Engkau mengasihi mereka, sama seperti antara yang tinggi dan yang rendah, yang Engkau mengasihi Aku” (Yoh 17:23).
miskin dan kaya, antara lelaki dan perem- puan. Karena dengan menyadari bahwa pada
KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA
pemandangan Tuhan semua mereka sama,
ATAU JEMAAT
maka mereka bersatu. Kesatuan ini pun berfungsi dalam ting- Jenis kesatuan yang bagaimanakah yang kat kelembagaan. Itu berarti bahwa jemaat- terdapat dalam pikiran Yesus Kristus bagi je- jemaat lokal di mana pun berada tingkatnya maat-Nya yang tampak itu? Bagaimanakah sama, sekalipun ada dari antaranya yang kasih dan kesatuan itu dimungkinkan? Apa- masih menerima bantuan keuangan dan mi- kah fondasinya? Apakah unsur-unsur pokok sionaris dari negeri-negeri yang lain. Persa- yang terdapat di dalamnya? Apakah kesera- tuan yang bersifat rohani itu tidak menge- gaman yang dituntutnya ataukah justru kea- nal hierarki. Pribumi dan kaum misioner sa- nekaragaman yang diperkenankan? Bagai- ma di hadapan Tuhan. manakah fungsi kesatuan itu?
Jemaat yang disatukan itu memiliki satu Jemaat yang disatukan itu memiliki satu
Oleh karena itu, jemaat Tuhan haruslah kepada transformasi, karena “setiap orang menunjukkan kesatuan perasaan, pikiran dan yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, perbuatan. Apakah berarti para anggota ha- menyucikan diri sama seperti Dia yang ada- rus memiliki perasaan yang sama, pikiran lah suci” (1 Yoh. 3:3).
yang sama dan perbuatan yang sama? Apa- Melalui satu iman yang biasa—iman pri- kah kesatuan yang Alkitabiah itu berarti ke- badi dalam korban pendamaian Kristus Ye- seragaman? sus—sehingga semua menjadi bagian dari tubuh itu. Satu dalam baptisan yang me-
Kesatuan dalam Keanekaragaman.
lambangkan kematian Kristus dan kebang- Kesatuan yang dimaksudkan dalam Alkitab kitan-Nya (Rm. 6:3-6) yang secara sempur- bukanlah berarti keseragaman. Metafora na menyatakan iman ini, menjadi saksi persa- yang digunakan Alkitab mengenai tubuh ma- tuan dengan tubuh Kristus.
nusia menunjukkan kesatuan jemaat dalam Akhirnya, Kitab Suci mengajarkan bah- keanekaragaman. wa hanya ada satu Roh, satu Tuhan, dan satu
Tubuh kita memiliki banyak organ ; se- Allah Bapa. Semua aspek kesatuan jemaat muanya bertindak dengan sebaik-baiknya. memperoleh fondasinya dalam kesatuan Al- Masing-masing melaksanakan tugas yang vi- lah yang tritunggal. “Ada rupa-rupa karunia, tal walaupun dalam tugas berbeda-beda; ti- tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayan- dak ada yang tidak berguna. an, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-ba-
Prinsip yang serupa juga berlaku dalam gai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu jemaat. Allah membagi-bagikan karunia-Nya yang mengerjakan semuanya dalam semua “kepada tiap-tiap orang secara khusus, se- orang” (1 Kor. 12:4-6).
perti yang dikehendaki-Nya” (1 Kor. 12:11), membuat keanekaragaman yang sehat yang
Tingkat Kesatuan. Orang-orang yang menguntungkan jemaat. Tidak semua ang- beriman akan mengalami suatu kesatuan pi- gota harus berpikir sama, pula tidak semua- kiran dan pertimbangan. Cobalah perhatikan nya mampu melakukan pekerjaan yang se- nasihat yang berikut: “Semoga Allah, yang rupa. Alhasil, tugas dan kegunaan yang be- adalah sumber ketekunan dan penghiburan, rada di bawah pengarahan Roh yang sama mengaruniakan kerukunan kepada kamu, se- membangun jemaat untuk menyanggupkan suai dengan kehendak Kristus Yesus, sehing- mereka melakukan yang terbaik bagi Allah.
ga dengan satu hati dan satu suara kamu me- Untuk melaksanakan misi itu dengan ba- muliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus ik, jemaat memerlukan keikutsertaan semua Kristus” (Rm. 15:5, 6). “Tetapi aku menasi- karunia yang diberikan. Dengan bersatu padu hatkan kamu, saudara-saudara, demi nama mereka melakukan tugas penginjilan secara ga dengan satu hati dan satu suara kamu me- Untuk melaksanakan misi itu dengan ba- muliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus ik, jemaat memerlukan keikutsertaan semua Kristus” (Rm. 15:5, 6). “Tetapi aku menasi- karunia yang diberikan. Dengan bersatu padu hatkan kamu, saudara-saudara, demi nama mereka melakukan tugas penginjilan secara
mengerjakan semuanya dalam semua orang” Ilustrasi tentang pohon anggur dan ran- (1Kor. 12:6). ting-rantingnya menggambarkan kesatuan dalam keanekaragaman. Yesus menggunakan
Kesatuan Iman. Keanekaragaman karu- perlambang pohon anggur untuk menggam- nia bukanlah mengartikan keanekaragaman barkan persatuan umat percaya dengan diri- kepercayaan. Pada akhir zaman jemaat Al- Nya (Yoh. 15:1-6). Ranting-ranting itu, lah akan terdiri dari orang-orang yang bera- orang-orang beriman, ada perluasan Anggur
da pada mimbar Injil kekal—hidup mereka Sejati—Kristus. Seperti halnya setiap ran- ditandai oleh pemeliharaan hukum Tuhan ting dan daun, setiap orang Kristen secara dan iman kepada Yesus (Why. 14:12). Mere- individu berbeda satu dengan yang lain, na- ka bersama-sama memberitahukan kepada mun dalam kesatuan mereka satu, karena me- dunia undangan Tuhan Allah, yang memba- reka menerima makanan dari sumber yang wa keselamatan. sama, Pohon Anggur. Ranting-ranting ang-
gur itu secara individu terpisah dan tidak ter- BERAPA PENTINGKAH PERSATUAN padu satu dengan yang lain; namun masing- JEMAAT ITU?
masing ranting berada dalam persekutuan de- ngan yang lain apabila mereka tetap berga-
Kesatuan sangat penting bagi jemaat. bung pada dahan yang sama. Semua mene- Tanpa persatuan jemaat akan gagal menye- rima makanan dari sumber yang sama: pem- lesaikan misinya yang kudus. beri hidup yang sama.
Jadi, kesatuan orang Kristen itu bergan-
Kesatuan Membuat Upaya Jemaat
tung pada keterkaitan setiap anggota kepada Efektif. Dalam sebuah dunia yang terpilah- Kristus. Dari Dia datang kuasa yang menye- pilah karena perbedaan pendapat dan kon- garkan kehidupan Kristen. Ialah yang men- flik, cinta kasih dan kesatuan di antara ang- jadi sumber talenta dan kuasa yang diper- gota jemaat yang berbeda-beda kepribadi- lukan untuk menyelesaikan tugas-tugas je- an, temperamen, dan pembawaan menjadi maat. Bila bersatu dengan Dia, maka cita- saksi yang amat tangguh bagi pekabaran je- rasa, kebiasaan dan gaya hidup semua orang maat dibandingkan dengan upaya apa pun Kristen dibentuk. Melalui Dia semua anggo- yang lain yang dapat dilakukan. Kesatuan ta digabungkan satu dengan yang lain, ber- ini menyediakan suatu bukti yang tidak akan gabung ke dalam persatuan untuk melaksa- terbantah atas hubungan mereka dengan sur- nakan misi bersama. Kalau setiap anggota
ga dan keabsahan mereka sebagai murid- berada di dalam Dia maka sikap mementing- murid Yesus Kristus (Yoh. 13:35). Itu mem- kan diri akan lenyap, kesatuan Kristen dite- buktikan kuasa Sabda Allah. gakkan dan menyanggupkan mereka untuk
Konflik di antara orang-orang yang me- menyelesaikan tugas yang diemban-Nya.
ngaku Kristen menimbulkan rasa jijik di ka- Sekalipun dalam jemaat itu terdapat tem- langan orang yang tidak beriman dan mung- ngaku Kristen menimbulkan rasa jijik di ka- Sekalipun dalam jemaat itu terdapat tem- langan orang yang tidak beriman dan mung-
anggota orkestra itu mengikuti pemimpin- Kesatuan Menyatakan Realitas Ke- nya, maka terdengarlah lagu dan musik yang rajaan Allah. Jemaat yang bersatu padu di indah dan merdu. dunia ini menunjukkan bahwa anggota-ang-
“Kesatuan dalam tubuh Kristus berarti gotanya memang sungguh-sungguh berharap memadukan instrumen hidupku dalam or- hidup rukun bersama di surga. Kesatuan di kestra besar yang terpilih untuk keluar, di ba- dunia menunjukkan realitas kerajaan Allah wah dirigen Pembimbing Ilahi. Dengan me- yang kekal. Barangsiapa yang hidup dengan ngikuti gerak turun dan naik, mengikuti ira- cara seperti ini menggenapi apa yang dikata- ma aslinya, kita dapat menyajikan simponi kan dalam Kitab Suci, “Sungguh, alangkah kasih Allah untuk umat manusia.” 1 baiknya dan indahnya, apabila saudara-sau-
dara diam bersama-sama dengan rukun!” PENCAPAIAN KESATUAN
(Mzm 133:1). Jika jemaat mau memperoleh pengalaman Kesatuan Menunjukkan Kekuatan Je- kesatuan itu, maka Keallahan dan umat per- maat. Kesatuan mendatangkan kekuatan, caya haruslah dilibatkan dalamnya. Apakah ketidaksatuan menimbulkan kelemahan. Se- sumber kesatuan dan apakah itu dapat dica- buah jemaat akan benar-benar makmur dan pai? Peran apakah yang harus dilakonkan tangguh apabila anggota-anggota disatukan orang-orang percaya? dalam Kristus, bekerja sama dalam kese- larasan demi keselamatan dunia. Hanya de-
Sumber Kesatuan. Kitab Suci menun- ngan demikianlah mereka benar-benar men- jukkan bahwa kesatuan memperoleh sumber- jadi “kawan sekerja Allah” (1 Kor. 3:9).
nya dalam (1) pemeliharaan dalam kuasa Ba- Kesatuan orang Kristen menjadi tantang- pa (Yoh. 17:11), (2) kemuliaan Tuhan yang an terhadap dunia kita yang semakin terce- diberikan Kristus kepada para pengikut-Nya rai-berai, yang terpecah-pecah karena hanya (Yoh. 17:22), dan (3) umat percaya yang di- mengasihi diri sendiri. Jemaat yang bersatu diami Kristus (Yoh. 17:23). Roh Kudus, yak- akan menahan serangan setan. Sesungguh- ni “Roh Kristus” yang tinggal di tengah-te- nya, kuasa kegelapan menjadi tidak berdaya ngah tubuh Kristus, adalah kuasa pemadu melawan jemaat yang anggotanya saling me- dan hadir sehingga membuat setiap bagian ngasihi sebagaimana Kristus telah menga- bersatu. sihi mereka.
Seperti poros dan jari-jari sebuah roda, Efek positif dan indah dari jemaat yang makin dekat anggota jemaat (jari-jari) kepa- bersatu dapatlah dibandingkan dengan pe-
da Kristus (poros) makin dekatlah satu de- nampilan sebuah orkestra. Saat-saat sebelum ngan yang lain. “Rahasia kesatuan yang sejati pemimpinnya muncul, ketika pemain musik di dalam jemaat dan di dalam keluarga bu- da Kristus (poros) makin dekatlah satu de- nampilan sebuah orkestra. Saat-saat sebelum ngan yang lain. “Rahasia kesatuan yang sejati pemimpinnya muncul, ketika pemain musik di dalam jemaat dan di dalam keluarga bu-
melainkan persatuan dengan Kristus.” 2 tubuh Kristus, sampai kita semua telah men- capai kesatuan iman dan pengetahuan yang
Roh Kudus sebagai Pemersatu. Seba- benar tentang Anak Allah, kedewasaan pe- gaimana “Roh Kristus” dan “Roh kebenar- nuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai an,” Roh Kudus mendatangkan kesatuan.
dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:11-13). Karunia-karunia yang unik ini direncana-
1. Fokus kesatuan. Kalau Roh itu ma- kan untuk mengembangkan “kesatuan Roh” suk dalam diri umat percaya, maka Ia men- ke dalam sebuah “kesatuan iman” (Ef. 4:3, jadikan mereka mampu mengatasi prasang-
13) sehingga umat percaya menjadi dewasa ka budaya manusia, soal kesukuan, seks, war- dan teguh dan “bukan lagi anak-anak, yang na kulit, kebangsaan dan status (baca Gal. diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin 3:26-28). Ia menyempurnakan ini dengan pengajaran, oleh permainan palsu manusia mendatangkan Kristus dalam hati. Orang dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” yang di dalamnya Kristus tinggal, mereka (Ef. 4:14; baca juga bab 17). akan memusatkan perhatian kepada Kristus,
Melalui karunia-karunia inilah umat per- bukan kepada diri mereka sendiri. Persatu- caya membicarakan kebenaran dalam kasih an mereka dengan Kristus menegakkan ikat- dan bertumbuh dalam Kristus, Kepala jemaat an kesatuan antara sesama mereka—buah itu—mengembangkan sebuah kesatuan ka- karena tinggalnya Roh. Dengan cara demi- sih yang dinamis. Di dalam Kristus, kata ra- kian mereka mengurangi perbedaan-perbe- sul Paulus, “seluruh tubuh,—yang rapi tersu- daan yang terdapat di antara mereka, dan me- sun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan reka akan bersatu dalam tugas untuk memu- semua bagiannya, sesuai dengan kadar pe- liakan Yesus.
kerjaan tiap-tiap anggota—menerima per- tumbuhannya dan membangun dirinya dalam
2. Peranan karunia-karunia rohani da- kasih” (Ef. 4:16). lam pencapaian kesatuan. Bagaimana tu- juan kesatuan jemaat itu dapat dicapai? Apa-
3. Dasar Kesatuan. Seperti halnya “Roh bila Yesus memulai pekerjaan pengantaraan- kebenaran” (Yoh. 15:26) begitu pula Roh Nya di sisi Bapa-Nya di surga Ia membuat Kudus bekerja menggenapi janji Kristus. Tu- ketentuan bahwa tujuan memperoleh kesatu- gas-Nya ialah membimbing umat percaya ke an dalam umat-Nya itu bukanlah hanya ang- dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Maka an-angan. Melalui Roh Kudus Ia memberi- jelaslah kebenaran yang berpusat pada Kris- kan karunia khusus untuk mendirikan “kesa- tus adalah dasar kesatuan. tuan iman” di antara orang-orang yang per-
Misi Roh ialah membimbing umat per- caya.
caya ke dalam “kebenaran sebagaimana yang Waktu membicarakan masalah karunia- ada di dalam Kristus Yesus.” Studi yang de- karunia ini, Paulus berkata, Kristus “membe- mikian membawa efek kesatuan. Tetapi stu- rikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik di saja tidaklah cukup memadai untuk men- pemberita-pemberita Injil maupun gembala- datangkan persatuan yang sejati. Hanyalah caya ke dalam “kebenaran sebagaimana yang Waktu membicarakan masalah karunia- ada di dalam Kristus Yesus.” Studi yang de- karunia ini, Paulus berkata, Kristus “membe- mikian membawa efek kesatuan. Tetapi stu- rikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik di saja tidaklah cukup memadai untuk men- pemberita-pemberita Injil maupun gembala- datangkan persatuan yang sejati. Hanyalah
1. Mungkinnya Ketidakmungkinan.
dan hidup” (Yoh. 14:6). Kristus berdoa, ”Ku- Bagaimanakah kita menunjukkan kasih se- duskanlah mereka dalam kebenaran; firman- perti yang terdapat pada Kristus? Tidak Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17:17). Untuk mungkin! Kristus meminta yang tidak mung- merasakan kesatuan orang-orang percaya ha- kin, akan tetapi Ia dapat melakukan yang ti- ruslah menerima terang sebagaimana yang dak mungkin itu. Ia berjanji, “Dan Aku, apa- bersinar dari Sabda itu.
bila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan me- Kalau kebenaran ini, seperti kebenaran narik semua orang datang kepada-Ku” (Yoh. yang terdapat di dalam Kristus tinggal di da- 12:32). Karena kesatuan di dalam tubuh Kris- lam hati, maka kebenaran itu akan member- tus bersifat penjelmaan kesatuan umat per- sihkan, meninggikan, memurnikan hidup ser- caya dengan Allah melalui Firman yang te- ta menghapuskan segala prasangka dan per- lah menjadi daging. Ini juga bersifat rela- pecahan.
sional, kesatuan umat percaya melalui akar mereka yang sama di dalam Pohon Anggur
Hukum Kristus yang Baru. Sama se- itu. Dan akhirnya, akarnya ada pada salib: perti manusia, jemaat itu didirikan dalam kasih Golgota itu terbit di dalam diri orang- gambar Allah. Sebagaimana setiap Oknum orang yang beriman. dalam Keallahan itu saling mengasihi begitu pula seharusnya anggota jemaat itu. Kristus
2. Kesatuan di kayu salib. Kesatuan je- menyuruh umat-Nya menunjukkan kasih me- maat berlangsung di kayu salib. Hanyalah reka kepada Tuhan dengan jalan saling me- dengan menyadari bahwa kita tidak dapat ngasihi di antara mereka (Mat. 22:39).
dan tidak menaruh kasih seperti yang dimi- Yesus sendiri menjalankan prinsip kasih liki Kristus maka kita mengakui perlunya kita sampai ke bukit Golgota. Menjelang kema- tinggal di hadapan hadirat-Nya—serta mem- tian-Nya Ia melaksanakan amanat yang te- percayai-Nya tatkala Ia berkata: “Sebab di lah disampaikannya sebelumnya, dengan luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” memberikan hukum yang baru kepada mu- (Yoh. 15:5). Kita mengetahui bahwa kema- rid-murid-Nya: “Inilah perintah-Ku, yaitu tian-Nya di kayu salib bukan hanya untuk supaya kamu saling mengasihi seperti Aku kita saja, melainkan untuk setiap orang yang telah mengasihi kamu” (Yoh. 15:12; ban- ada di atas dunia. Ini berarti bahwa Ia menga- dingkan 13:34). Ia seolah-olah berkata ke- sihi semua bangsa, suku, warna kulit dan pada mereka, “Saya mohon supaya kamu ja- segala tingkat masyarakat Kasih-Nya terha- ngan menuntut hak kamu, melihat kalau-ka- dap semua orang sama, betapa pun berbeda- lau ada imbalan, menuntut kalau tidak diberi- bedanya mereka. Itulah sebabnya kesatuan kan. Saya meminta kamu membiarkan pung- berakar di dalam Allah. Visi manusia yang gungmu terbuka terhadap pecut, memberi- sempit cenderung memisah-misahkan manu- kan pipi yang lain, dituduh tanpa alasan, di- sia. Salib itu meretas kebutaan manusia dan dan tidak menaruh kasih seperti yang dimi- Yesus sendiri menjalankan prinsip kasih liki Kristus maka kita mengakui perlunya kita sampai ke bukit Golgota. Menjelang kema- tinggal di hadapan hadirat-Nya—serta mem- tian-Nya Ia melaksanakan amanat yang te- percayai-Nya tatkala Ia berkata: “Sebab di lah disampaikannya sebelumnya, dengan luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” memberikan hukum yang baru kepada mu- (Yoh. 15:5). Kita mengetahui bahwa kema- rid-murid-Nya: “Inilah perintah-Ku, yaitu tian-Nya di kayu salib bukan hanya untuk supaya kamu saling mengasihi seperti Aku kita saja, melainkan untuk setiap orang yang telah mengasihi kamu” (Yoh. 15:12; ban- ada di atas dunia. Ini berarti bahwa Ia menga- dingkan 13:34). Ia seolah-olah berkata ke- sihi semua bangsa, suku, warna kulit dan pada mereka, “Saya mohon supaya kamu ja- segala tingkat masyarakat Kasih-Nya terha- ngan menuntut hak kamu, melihat kalau-ka- dap semua orang sama, betapa pun berbeda- lau ada imbalan, menuntut kalau tidak diberi- bedanya mereka. Itulah sebabnya kesatuan kan. Saya meminta kamu membiarkan pung- berakar di dalam Allah. Visi manusia yang gungmu terbuka terhadap pecut, memberi- sempit cenderung memisah-misahkan manu- kan pipi yang lain, dituduh tanpa alasan, di- sia. Salib itu meretas kebutaan manusia dan
Kita harus mengurangi perbedaan dan mereka, begitu pula seharusnya kita.
menghindari perbantahan atas hal-hal yang Ketika Kristus meramalkan bahwa pe- tidak penting. Daripada kita memusatkan nyaliban-Nya sudah makin dekat, yang di- perhatian terhadap hal-hal yang memisahkan maksudkan-Nya ialah kuasa-Nya menarik kita, sebaiknya kita berbicara mengenai ba- makin dekat, penderita yang paling merana nyak kebenaran yang berharga yang sama- itu, akan mendatangkan kesatuan kepada tu- sama kita sepakati. Berbicaralah mengenai buh-Nya, yakni jemaat. Jurang yang dalam kesatuan dan berdoa agar doa Kristus dipe- antara surga dengan kita, jurang yang telah nuhi. Dengan melakukan yang demikianlah dijembatani Kristus, membuat kita dapat me- kita dapat menyadari kesatuan dan kehar- langkah ke seberang atau ke kota yang harus monisan yang diperlukan Tuhan pada kita. kita lalui untuk menjangkau saudara kita yang rendah.
3. Bekerja sama untuk tujuan yang sa-
Golgota berarti, “Bertolong-tolonganlah ma . Jemaat tidak akan pernah mengalami ke- menanggung bebanmu” (Gal. 6:2). Ia me- satuan sampai, sebagai satu unit, jemaat me- nanggung beban semua umat manusia, yang libatkan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Tu- meremukkan hidup-Nya supaya dengan de- gas yang demikian menyediakan sebuah latih- mikian Ia dapat memberikan kepada kita hi- an yang ideal untuk pelajaran keselarasan. dup serta melepaskan kita untuk saling to- Itulah yang akan mengajarkan kepada umat long.
percaya bahwa mereka semua secara indi- vidu menjadi bagian dari keluarga Allah, dan
Langkah-langkah menuju Kesatuan. bahwa kebahagiaan semua bergantung kepa- Kesatuan tidak datang secara otomatis. Orang-
da kesiapan setiap orang yang beriman. orang percaya harus memastikan langkah
Di dalam tugas-Nya, Kristus membaur- untuk memperolehnya.
kan pemulihan jiwa dan pemulihan tubuh. Apabila Ia mengutus murid-murid-Nya un-
1. Kesatuan di dalam rumah tangga. tuk melaksanakan tugas mereka, Ia mene- Salah satu latihan yang ideal bagi kesatuan kankan maksud yang sama: berkhotbah dan jemaat bermula di dalam rumah tangga (baca menyembuhkan (Luk. 9:2; 10:9). bab 23). Jika kita menguasai manajemen, ke-
Oleh karena itu, jemaat Kristus haruslah lemahlembutan, keramahan, kesabaran, dan menjalankan tugas untuk berkhotbah—tugas kasih yang berpusat kepada salib, maka kita pelayanan firman—sekaligus dengan peker- dapat melaksanakan prinsip ini di dalam jaan penginjilan melalui pengobatan. Peker- jemaat.
jaan Tuhan ini janganlah dilakukan sendiri- an atau hanya itulah segala-galanya. Pada za-
2. Tujuan Kesatuan. Kita tidak akan per- man Kristus terdapat keseimbangan dalam nah mencapai kesatuan kecuali kita bekerja tugas itu, dikerjakan bersama-sama dengan dengan saksama dan penuh kesadaran untuk selaras, sehingga demikianlah seharusnya itu. Janganlah kita merasa puas bahwa kita menjadi sifat pekerjaan kita dalam penarikan dengan upaya sendiri dapat memperolehnya. jiwa.
Barangsiapa yang terlibat dalam pelbagai kap yang hanya mementingkan diri sendiri, bidang pekerjaan jemaat haruslah bekerja angkuh, rasa yakin diri sendiri, merasa sok sama dengan erat jika mereka ingin menyam- tahu, merasa lebih unggul, prasangka, kritik paikan undangan Injil kepada dunia dalam dan sifat mengadu domba, serta sikap men- cara yang penuh kuasa. Banyak orang mera- cari-cari salah cenderung memecah-belah je- sa bahwa kesatuan berarti konsolidasi demi maat. Kasih Kristen yang mula-mula itu se- efisiensi. Dengan memperhatikan perban- ring hilang di balik sikap seperti yang dise- dingan (metafora) tubuh, yang berkaitan dan butkan di atas. Pandangan yang segar terha- menunjuk pelbagai organ tubuh, masing-ma- dap karunia Kristus di Golgota dapat mem- sing organ tubuh itu baik yang besar mau- barui kasih kepada sesama (1 Yoh. 4:9-11). pun yang kecil semuanya penting. Kerja sa- Anugerah Allah yang disalurkan melalui Roh ma—bukannya bersaing adalah rencana Tu- Kudus dapat menaklukkan sumber-sumber han bagi pekerjaan-Nya yang meliputi selu- perpecahan dalam hati yang bersifat alamiah. ruh dunia. Dengan demikian kesatuan dalam
Apabila ada salah satu jemaat Perjanjian tubuh Kristus menjadi sebuah ungkapan ka- Baru mengembangkan masalah perpecahan sih Kristus yang tidak mementingkan diri ini, Paulus memberi saran kepada jemaat su- yang begitu agung dinyatakan di kayu salib. paya mereka “hidup oleh Roh” (Gal. 5:16).
Melalui doa yang terus-menerus kita men-
4. Mengembangkan perspektif yang cari bimbingan Roh, yang akan menuntun global. Sebuah jemaat tidaklah memperli- kita ke dalam kesatuan. Hidup oleh Roh be- hatkan kesatuan yang sejati kecuali jemaat rarti membuahkan buah-buah Roh—kasih, itu membangun pekerjaan Tuhan di seluruh kegembiraan, damai, kesabaran, keramahan, penjuru dunia. Jemaat harus melakukan se- kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan gala daya yang dipunyainya untuk menghin- pengendalian diri—yang merupakan obat dari keterasingan karena rasa kebangsaan, mujarab melawan perpecahan (Gal. 5:22, 23). budaya atau kedaerahan. Untuk memperoleh
Yakobus berbicara melawan akar dan kesatuan pikiran tujuan dan perbuatan orang- sumber lain perpecahan itu: mendasarkan orang percaya yang berbeda-beda kebangsa- bagaimana kita memperlakukan individu de- annya haruslah berbaur dan melayani bersa- ngan melihat kekayaan dan kedudukan mere- ma-sama.
ka. Dengan tajam dan keras ia mengecam Jemaat haruslah berhati-hati jangan sam- sikap pilih kasih yang demikian: “Jikalau pai menonjolkan kepentingan nasional yang kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, mendatangkan perpecahan, yang merusak dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa seluruh kesatuan. Para pemimpin jemaat ha- kamu melakukan pelanggaran” (Yak. 2:9). ruslah bekerja sedemikian rupa untuk men- Karena Allah tidak memandang muka (Kis. jaga kesatuan dan kesamaan, berhati-hati 10:34), maka kita tidak boleh menaruh hor- agar jangan sampai mengembangkan pelba- mat kepada orang-orang tertentu dalam je- gai program atau fasilitas di satu kawasan maat dan membedakannya dengan anggota yang harus ditanggungkan atas pekerjaan jemaat yang lain hanya karena kedudukan, pembangunan yang seharusnya dilakukan di kekayaan dan kemampuan mereka. Kita da- bagian-bagian lain dunia ini.
pat menghormati mereka, tetapi janganlah kita menganggap mereka jauh lebih berhar-
5. Hindari sikap yang memisahkan. Si-
ga kepada Allah Bapa kita daripada anak
Allah yang paling hina atau rendah. Firman anak-anak Allah dan sama penting bagi-Nya. Kristus mengoreksi pandangan kita: “Se-
Seperti halnya Tuhan kita, Anak manusia, sungguhnya segala sesuatu yang kamu laku- menjadi saudara bagi setiap putra-putri kan untuk salah seorang dari saudara-Ku Adam, begitu pula dengan para pengikut- yang paling hina ini, kamu telah melakukan- Nya, dipanggil supaya bersatu dalam piki- nya untuk Aku” (Mat. 25:40). Ia digambar- ran dan misi, dengan cara yang bersifat pene- kan dalam pribadi orang yang paling hina, busan terhadap sesama saudara-saudari kita seperti juga di dalam diri anggota-anggota dari “semua bangsa dan suku dan bahasa dan jemaat yang paling diberkati. Semua adalah kaum” (Why. 14:6).
Referensi:
1. Benjamin F. Reaves, “Apa arti kesatuan bagiku,” dalam Adventist Review, 4 Desember 1986, hlm. 20. 2. White, Rumah Tangga Advent (The Adventist Home) Nashville, TN: Southern Publihsing Assn., 1952, hlm. 179.
Melalui baptisan kita mengakui iman kita dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan memberikan kesaksian akan kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru. De- mikianlah kita mengaku Kristus Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anggota jemaat-Nya. Baptisan ada- lah sebuah lambang persatuan kita dengan Kristus, keampunan dosa- dosa serta penerimaan kita atas Roh Kudus. Adalah dengan diselam- kan ke dalam air dan persatuan dalam pengukuhan iman dalam Kristus bukti pertobatan dari dosa. Kemudian diikuti dengan petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan pengajaran yang terdapat di dalamnya.—Fundamental Beliefs,––15.