Proses Reduplikasi Bahasa Indonesia

70

4.3.2 Proses Reduplikasi Bahasa Indonesia

Adapun proses reduplikasi dalam bahasa Indonesia menurut Simatupang 1979: 19- 46 terbagi atas 18 tipe, tetapi di dalam penelitian ini hanya dibahas sampai dengan 16 tipe saja. 4.3.2.1 Tipe R-1 : D+R Tipe R-1 ini dapat pula disebut sebagai reduplikasi penuh karena proses dari reduplikasi mengalami pengulangan penuh. Selain itu juga R-1 mengulang dasar yang monomorfemis dan polimorfemis. Yang dimaksud dengan D disini adalah dasar yang dikenai oleh reduplikasi R. Contoh: rumah rumah-rumah sepatu sepatu-sepatu pendapat pendapat-pendapat perdebatan perdebatan-perdebatan hitam hitam-hitam berjalan berjalan-jalan Universitas Sumatera Utara 71 melihat melihat-lihat berhenti berhenti-berhenti seperempat seperempat-seperempat Makna yang terkandung dari reduplikasi ini adalah suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang, menyatakan suatu benda yang banyak, ukuran suatu benda ataupun sifat benda tersebut. 4.3.2.2 Tipe R-2 : D+Rperf Tipe R-2 meruakan proses pengulangan dimana adanya perubahan bunyi pada konstituen ulang dan fonem yang berubah dapat berupa vokal, konsonan, atau konsonan dan vokal. Contoh: gerak gerak-gerik balik bolak-balik sayur sayur-mayur cerai cerai-berai kedip kedap-kedip Universitas Sumatera Utara 72 Terlihat pada contoh di atas bahwa bentuk dasar dari reduplikasi dengan perubahan fonem ada kalanya terdapat pada posisi pertama dan konstituen ulangnya terdapat pada posisi kedua, dan ada kalanya bentuk dasar terdapat pada posisi kedua dan konstituen pada posisi pertama. Tetapi jika perubahan fonem terdapat pada gugus konsonan maka bentuk dasar terdapat pada posisi pertama sedangkan jika perubahan fonem terdapat pada vokal atau konsonan makan bentuk dasar tidak dapat diperkirakan. 4.3.2.3 Tipe R-3 : D + R + ber- Ada dua kemungkinan dalam proses reduplikasi tipe R-3. Pertama, dengan proses D + ber- + R dan kedua dengan proses D + R+ber-. Contoh proses D + ber- + R: sepeda + ber- + R bersepeda-sepeda hektar + ber- + R berhektar-hektar pasang + ber- + R berpasang-pasang bulan + ber- + R berbulan-bulan teman + ber- + R berteman-teman bukit + ber- + R berbukit-bukit Universitas Sumatera Utara 73 Contoh proses D + R + ber-: ton berton berton-ton lembar berlembar berlembar-lembar hektar berhektar berhektar-hektar warna berwarna berwarna-warna Makna yang terkandung dalam tipe R-3 yaitu menyatakan keadaan tanpa benefaktif misalnya, pada kata berwarna-warna, berbukit-bukit. Selain itu juga menyatakansuatu tindakan yang tidak serius atau melakukan secara main-main atau untuk bersenang- senang misalnya pada kata berteman-teman. 4.3.2.4 Tipe R-4 : D + R + ber--an Tabel 5 Tipe R-4 : D + R + ber--an Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-4 : D + R + ber--an salam salam-salam bersalam-salaman hadap hadap-hadap berhadap-hadapan sahut sahut-sahut bersahut-sahutan seberang seberang-seberang berseberang-seberangan Universitas Sumatera Utara 74 sebelah sebelah-sebelah bersebelah-sebelahan jauh jauh-jauh berjauh-jauhan dekat dekat-dekat berdekat-dekatan Tipe R-4 mengandung arti resiprokatif atau bersifat saling berbalasan. Dalam tipe ini ada dua jenis keresiprokatifan, yaitu yang perwujudannya berupa tindakan yang dilakukan berulang kali misalnya, bersalam-salaman, bersahut-sahutan, dan yang perwujudannya bukan berupa tindakan tetapi berupa keadaan, misalnya berdekat- dekatan, berjauh-jauhan, bersebelah-sebelahan. 4.3.2.5 Tipe R-5 : D + R +ber- Tabel 6 Tipe R-5 : D + R +ber- Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-5 : D + R + ber- anak beranak anak-beranak adik beradik adik-beradik balas berbalas balas-berbalas ganti berganti ganti-berganti Universitas Sumatera Utara 75 Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa beberapa kata ada yang dasarnya terdapat dengan R tipe lain yang sulit untuk membedakan arti masing-masing R-nya: i ii iii iv v a. ganti- berganti- ganti- berganti ganti gantian b. balas- balas- berbalas- berbalas- balas- berbalas membalas balas balasan balasan 4.3.2.6 Tipe R-6 : D + R + meN- Tipe R-6 terdapat dengan KK berprefiks meN- dimana meN- dapat diganti oleh di- atau ter- tergantung dapat tidaknya dasar diberi prefiks demikian. Tabel 7 Tipe R-6 : D + R + meN- Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-6 : D + R + meN- lompat lompat-lompat melompat-lompat minta minta-minta meminta-minta bawa bawa-bawa membawa-bawa baca baca-baca membaca-baca lihat lihat-lihat melihat-lihat Universitas Sumatera Utara 76 Adapun makna dalam reduplikasi tipe R-6 ini adalah suatu tindakan yang dilakukan terus-menerus, misalnya pada kata meminta-minta, dan melakukan sesuatu tanpa tujuan sebenarnya, misalnya pada kata melihat-lihat. 4.3.2.7 Tipe R-7 : D + R + meN- Tabel 8 Tipe R-7 : D + R + meN- Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-7 : D + R + meN- tulis menulis tulis-menulis rajut merajut rajut-merajut karang mengarang karang-mengarang pukul memukul pukul-memukul tolong menolong tolong-menolong bantu membantu bantu-membantu Ada dua makna yang terkandung di dalam reduplikasi tipe R-7 ini, yaitu pertama makna suatu kegiatan yang berkaitan dengan kata dasarnya terlihat pada kata tuli- menulis, rajut-merajut, dan karang-mengarang, dan makna kedua yaitu resiprokatif atau bersifat saling berbalasan, pada kata bantu-membantu, tolong-menolong, dan pukul- memukul. Universitas Sumatera Utara 77 4.3.2.8 Tipe R-8 : D + R + meN--i Tabel 9 Tipe R-8 : D + R + meN--i Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-8 : D + R + meN--i kasih mengasihi kasih-mengasihi saing menyaingi saing-menyaingi bohong membohongi bohong-membohongi hormat menghormati hormat-menghormati dahulu mendahului dahulu-mendahului Adapun makna dalam reduplikasi R-8 ini sama dengan R-7 yaitu resiprokatif atau saling berbalasan. 4.3.2.9 Tipe R-9 : D + R + meN--kan Tabel 10 tipe R-9 : D + R + meN--kan Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-9 : D + R + meN--kan ayun ayun-ayun mengayun-ayunkan harap harap-harap mengharap-harapkan lempar lempar-lempar melempar-lemparkan bersih bersih-bersih membersih-bersihkan Universitas Sumatera Utara 78 rendah rendah-rendah merendah-rendahkan bangga bangga-bangga membangga-banggakan dewa dewa-dewa mendewa-dewakan kabar kabar-kabar mengabar-ngabarkan Makna dari reduplikasi tipe R-9 adalah iteratif danatau terus-menerus. 4.3.2.10 Tipe R-10 : D + R + meN--i Tabel 11 Tipe R-10 : D + R + meN--i Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-10 : D + R + meN--i halang halang-halang menghalang-halangi lindung lindung-lindung melindung-lindungi tutup tutup-tutup menutup-nutupi takut takut-takut menakut-nakuti hantu hantu-hantu menghantu-hantui buntut buntut-buntut membuntut-buntuti Universitas Sumatera Utara 79 Makna dalam reduplikasi tipe R-10 yaitu iteratif danatau terus-menerus. Selain itu , kata yang dikenai R-10 mempunyai ciri suatu tindakan tetapi tindakan yang dikenai R- 10 tidak mencapai hasil yang dimaksudkan, dan kata ini dipakai secara metaforis tidak secara harfiah. Misalnya, pada kalimat Dia menutup-nutupi kesalahannya. Dari contoh kalimat tersebut tampak bahwa kesalahan orang tersebut masih tampak dan ada usaha dari orang tersebut untuk menutupi kesalahannya. 4.3.2.11 Tipe R-11 : D + R + se- Kata yang digunakan sebagai kata dasar dalam R-11 terutama KS, jenis KB tertentu dan beberapa partikel. Contoh: tinggi setinggi-tingginya dekat sedekat-dekatnya biru sebiru-birunya pandai sepandai-pandainya jawa sejawa-jawanya akan seakan-akan olah seolah-olah Universitas Sumatera Utara 80 R-11 pada KS memiliki makna yang dapat dihubungkan dengan arti superlatif danatau konsesif sedangkan dengan KB, R-11 hanyalah KB yang menyatakan bangsa atau suku bangsa, dan kata ulang mempunyai nilai konsesif. 4.3.2.12 Tipe R-12 : D + R + ke--nya Tipe R-12 hanya terdapat pada Kbil yang tampaknya hanya terbatas pada bilangan- bilangan kecil saja. Contoh: dua kedua-duanya tiga ketiga-tiganya empat keempat-empatnya lima kelima-limanya Dalam bahasa Indonesia kata ulang hasil R-12 lebih sering digunakan secara anaforis dan biasanya kata ulang terdapat dengan sufiks –nya. Anaforis merupakan pengulangan bunyi, kata, atau struktur sintaksis pada kalimat-kalimat untuk memperoleh efek tertentu. Universitas Sumatera Utara 81 4.3.2.13 Tipe R-13 : D + R + ke--an Tipe R-13 hanya terdapat pada KS dan KB. Contoh pada KS: biru kebiru-biruan hitam kehitam-hitaman merah kemerah-merahan putih keputih-putihan KS yang digunakan sebagai kata dasar dalam R-13 hanyalah KS yang tidak memiliki antonim, seperti kata-kata warna pada contoh di atas. Sedangkan KS yang memiliki antonim tidak ditemukan muncul dengan R-13. Misalnya: kegelap-gelapan gelap X X = antonim dengan terang kebaru-baruan baru X lama ketua-tuaan tua X muda kebesar-besaran besar X kecil Universitas Sumatera Utara 82 Contoh pada KB: ibu keibu-ibuan anak kekanak-kanakan belanda kebelanda-belandaan Kata-kata ulang hasil R-13 pada KB memiliki makna yang mewakili sifat-sifat khas yang manusiawi yang diasosiasikan dengan yang disebut oleh KB itu. 4.3.2.14 Tipe R-14 : D + R + -an Tabel 12 Tipe R-14 : D + R + -an Kata Dasar Bentuk Dasar Tipe R-14 : D + R + -an mobil mobil-mobil mobil-mobilan rumah rumah-rumah rumah-rumahan kucing kucing-kucing kucing-kucingan koboi koboi-koboi koboi-koboian Kayu kayu-kayu kayu-kayuan pohon pohon-pohon pohon-pohonan mudah mudah-mudah mudah-mudahan Besar besar-besar besar-besaran Universitas Sumatera Utara 83 Tidur tidur-tidur tidur-tiduran Habis habis-habis habis-habisan Makna dalam reduplikasi tipe R-14 adalah pertama, mengacu kepada benda mainan yang mirip dengan yang disebut pada kata dasar, dan kedua adalah cara melakukan sesuatu dan cara yang dimaksud mirip dengan kata dasar. Selain itu juga kata-kata dalam tipe R-14 adanya kemungkinan pengaruh bahasa Jawa, misalnya pada kata tidur- tiduran. 4.3.2.15 Tipe R-15 : D + R + -em- Contoh: gilang gilang-gemilang cerlang cerlang-cemerlang turun turun-temurun jari jari-jemari tali tali-temali gulung gulung-gemulung Universitas Sumatera Utara 84 Adapun makna dalam R-15 yaitu memiliki arti intensif, dan juga terus-menerus atau tidak putus. 4.3.2.16 Tipe R-16 : D + Rp Tipe R-16 merupakan reduplikasi parsial Rp dimana adanya perubahan unsur yang diulang berupa gugus KV- dari suku kata pertama. Contoh: tamu tetamu sajian sesajian tangga tetangga laki lelaki runtuhan reruntuhan Contoh kata di atas pada kata dasar dapat pula dimasukkan ke dalam tipe R-1 tetapi akan memiliki arti yang berbeda dengan kata ualng hasil R-16. Misalnya, pada kata tangga apabila direduplikasi melalui proses tipe R-1 maka akan menghasilkan kata tangga-tangga yang memiliki makna banyak tangga, sedangkan apabila direduplikasikan melalui proses tipr R-16 maka akan menghasilkan kata tetangga yang memiliki makna orang yang berada tidak jauh dari tempat tinggal kita. Universitas Sumatera Utara 85

4.4 Persamaan dan Perbedaan Proses Reduplikasi Bahasa Jawa Ngoko Dan