Morfologi Reduplikasi Bahasa Indonesia

27

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Morfologi

Morfologi KBBI, 2007:755 adalah cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya. Sedangkan dalam kamus linguistik, morfologi, yaitu 1 bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya; 2 bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem Kridalaksana, 2008:159. Sedangkan menurut Ramlan 2001:21 morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata lain, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Seperti yang telah dijabarkan pada latar belakang bahwa morfologi merupakan kajian bahasa secara internal atau pengkajian bahasa itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja. Yang menjadi objek daripada morfologi yaitu soal-soal yang berhubungan dengan bentuk kata. Perubahan-perubahan bentuk kata menyebabkan adanya perubahan golongan dan arti kata. Misalnya saja golongan kata sepatu tidak sama dengan golongan kata bersepatu. Kata sepatu termasuk golongan kata nomina sedangkan kata bersepatu termasuk golongan kata verba. Universitas Sumatera Utara 28

2.2.2 Reduplikasi Bahasa Indonesia

Menurut Simatupang 1983:19-46 reduplikasi morfemis bahasa Indonesia dapat dibagi dalam beberapa tipe, yaitu: 1 Tipe R-1 D + R R-1 ialah mengulang dasar yang monomorfemis sepeda-sepeda,besar- besar, dinding-dinding dan bentuk yang polimorfemis pendapat-pendapat, perdebatan-perdebatan. 2 Tipe R-2 D + R perf R-2 ialah pengulangan dasar yang diikuti dengan perubahan fonem pada konstituen ulang, dan fonem yang berubah dapat berupa hanya vokal, hanya konsonan atau konsonan dan vokal. Contoh : gerak-gerik, tindak-tanduk, ramah-tamah. 3 Tipe R-3 D + R + ber- Kata ulang hasil R-3 dapat terbentuk melalui dua poses yaitu, a Pengimbuhan mendahului reduplikasi D + ber- + R Universitas Sumatera Utara 29 Contoh : jalan + ber- + R berjalan-jalan gerak + ber- + R bergerak-gerak b Pengimbuhan dan reduplikasi sekaligus Contoh: ton berton berton-ton lembar berlembar berlembar-lembar 4 Tipe R-4 D + R + ber--an Tipe R-4 ialah pengulangan yang diturunkan dengan imbuhan ber--an, dan yang mengandung arti resiprokatif atau bersifat saling berbalasan. Contoh : berjauh-jauhan bersahut-sahutan 5 Tipe R-5 D + R + ber- Tipe R-5 ialah pengulangan yang hasil perulangan dari bentuk dasar dibubuhi dengan imbuhan ber-. Contoh : anak-beranak, adik-beradik, balas-berbalas, tali-bertali. Universitas Sumatera Utara 30 6 Tipe R-6 D + R + meN- Tipe R-6 terdapat dengan kata kerja berprefiks meN- dapat diganti oleh di- atau ter- tergantung dari dapat tidaknya dasar diberi prefiks demikian. Contoh : melempar-lempar, membawa-bawa, melihat-lihat. 7 Tipe R-7 D + R + meN- Tipe R-7 dapat dikenakan pada kata kerja yang dasarnya secara intrinsik merupakan kata kerja, dan R-7 dapat dihubungkan dengan arti resiprokatif atau kegiatan yang bertalian dengan D bentuk dasar. Contoh : pukul-memukul, tolong-menolong, bantu-membantu, kait-mengait. 8 Tipe R-8 D + R + meN--i Tipe R-8 ialah pengulangan yang dikenakan pada kata kerja yang terdapat pada R-7 dengan arti resiprokatif dan kata ulang yang terjadi juga mengandung arti demikian. Contoh : hormat-menghormati, dahulu-mendahului, bohong-membohongi. Universitas Sumatera Utara 31 9 Tipe R-9 D + R + meN--kan Tipe R-9 ialah pengulanga yang terbentuk dengan mengulang bentuk dasar kemudian dibubuhi dengan imbuhan meN--kan. Contoh : menggerak-gerakan, membagi-bagikan, mengayun-ayunkan. 10 Tipe R-10 D + R + meN--i Tipe R-10 ialah pengulangan yang terbentuk dengan mengulang bentuk dasar kemudian dibubuhi dengan imbuhan meN--i. Contoh : menghalang-halangi, menutup-nutupi, memukul-mukuli. 11 Tipe R-11 D + R + se- Tipe R-11 ialah pengulangan yang diturunkan dengan prefiks se-. Contoh : seberat-berat nya, sebiru-biru nya, sepandai-pandai nya. Universitas Sumatera Utara 32 12 Tipe R-12 D + R + ke---nya Tipe R-12 ialah pengulangan yang diturunkan dengan prefiks ke-. Contoh : ketiga-tiga-nya, ketujuh-tujuh -nya, kedua-dua -nya. 13 Tipe R-13 D + R + ke--an Tipe R-13 ialah pengulangan yang terbentuk dengan mengulang bentuk dasar kemudian dibubuhi dengan imbuhan ke--an. Contoh : kemerah-merahan, kehitam-hitaman, keibu-ibuan. 14 Tipe R-14 D + R + -an Tipe R-14 ialah pengulangan yang diturunkan dengan sufiks –an. Contoh : mobil-mobilan, kartu-kartuan, untung-untungan. 15 Tipe R-15 D + R + -em- tipe R-15 ialah pengulangan yang diturunkan dengan infiks -em-. Contoh : cerlang-cemerlang, turun-temurun, jari-jemari. Universitas Sumatera Utara 33 16 Tipe R-16 D + Rp Tipe R-16 ialah reduplikasi parsial dimana unsur yang diulang terdiri dari gugus konsonan vokal KV dari suku pertama dasar. Contoh : tetamu, lelaki, tetangga. 17 Reduplikasi semantik, yaitu proses pengulangan arti melalui penggabungan dua bentuk yang bersinonim: cerdik-pandai, arif-bijaksana, tutur-kata, semak-belukar. 18 Bentuk-bentuk residu bentuk yang sangat terbatas: hal-ihwal, adat- istiadat, alim-ulama, sebab-musabab. Meskipun tipe reduplikasi bahasa Indonesia yang dikemukakannya cukup banyak tetapi pada dasarnya Simatupang 1983:137 membagi reduplikasi menjadi tiga kelompok utama, yaitu 1 reduplikasi penuh, 2 reduplikasi parsial, dan 3 reduplikasi berimbuhan. Universitas Sumatera Utara 34

2.2.3 Reduplikasi Bahasa Jawa Ngoko