Prinsip-prinsip Pemberian Kredit Jenis-jenis Kredit

36 a. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility uang. b. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility barang. c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. d. Kredit adalah salah satu alat stabilitas ekonomi. e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional g. Kredit juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional. h. Kredit meningkatkan peredaran barang.

2.3.4. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit. Sebelum kredit tersebut disalurkan, penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya. Untuk menghindari kerugian dan memperkecil risiko kredit di masa mendatang, investasi kredit yang tegas, spesifikasi, dan akurat harus dilakukan. Tujuan dari investigasi kredit ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan obkjektif sebanyak mungkin yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan dan keinginan calon debitur melunasi kredit. Menurut Reed dan Giil 1989, unsur-unsur yang harus tercakup dalam investigasi kredit adalah : Universitas Sumatera Utara 37 1 Kapasitas untuk membayar 2 Karakter dan itikad baik 3 Kemampuan menghasilkan pendapatan 4 Asset yang dimiliki 5 Kondisi ekonomi 6 Faktor-faktor penting dalam usaha. Untuk mendapatkan hasil investigasi yang baik dan akurat bank dapat melakukan langkah - langkah berikut ini : 1. Wawancara dengan calon debitur, dan hasil wawancara diharapkan dapat diperoleh informasi tentang visi, misi, kemampuan pengelolaan dan itikad baik calon debitur. 2. Memeriksa kembali catatan-catatan bank tentang debitur yang bersangkutan. Hal ini dilakukan bila debitur telah lama atau pernah menjadi nasabah bank. 3. Bank dapat menggunakan informasi-informasi yang berasal dari luar bank bersangkutan, seperti konsultan ekonomi atau konsultan usaha, bank-bank lain yang pernah bekerja sama dengan calon debitur. 4. Pengamatan langsung ke tempat usaha calon debitur. 5. Laporan keuangan calon debitur, terutama neraca, laporan rugi laba dan perubahan modal. Universitas Sumatera Utara 38 2.3.5. Kriteria Pemberian Kredit 2.3.5.1 Prinsip 5C Menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja 2004;193, untuk memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kredit, maka prinsip 5C yaitu character, capacity, capital, collateral, condition dapat diterapkan dalam analisis kredit. Penilaian dengan analisis 5C adalah sebagai berikut : 1. Character Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat pribadi atau umum. Hal ini dijadikan ukuran kemauan nasabah untuk membayar dan melunasi kredit. 2. Capacity Suatu analisa untuk melihat kemampuan nasabah untuk membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola usahanya yang di hubungkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman, sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3. Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak dilihat laporan keuangan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini dan persentase modal sendiri dengan modal pinjaman. Universitas Sumatera Utara 39 4. Condition Dalam menilai kredit hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. 5. Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya nilainya melebihi jumlah kredit yang diberikan dan diteliti keabsahannya serta kesempurnaannya. Masih menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja 2004;194, selain prinsip 5C, konsep 7 P dan 3 R juga dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. 2.3.5.2 Konsep 7 P Tujuh konsep dalam metode analisis 7 P yaitu : 1. Personality kepribadian Tercakup dalam penilaian kepribadian calon debitur adalah tingkah laku sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi masalah. 2. Purpose tujuan Menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan. 3. Prospect prospek Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 40 4. Payment pembayaran Menilai bagaimana cara calon debitur melunasi kredit, dari mana saja sumber dana tersebut dan bagaimana tingkat kepastiannya. 5. Profitabillity tingkat keuntungan Menilai berapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama semakin besar atau sebaliknya. 6. Protection perlindungan Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi. 7. Party Bertujuan bagaimana calon debitur berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya. Pengklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas. Tujuan unsur dalam konsep 7P sebenarnya memiliki kesamaan dengan unsur dalam konsep 5C. Misalnya unsur kepribadian memiliki kesamaan dengan unsur karakter. Sedangkan unsur tujuan, prospek dan pembayaran dapat memperjelas unsur kapasitas dalam konsep 5C. Unsur perlindungan dalam 7P mungkin dapat disamakan dengan kolateral dalam konsep 5C. Universitas Sumatera Utara 41

2.3.5.3 Konsep 3R

Tiga komponen dalam konsep 3R adalah : 1. Return tingkat pengembalian usaha 2. Repayment kemampuan membayar kembali 3. Risk Bearing Ability kemampuan menanggung resiko Unsur - unsur yang dibahas dalam konsep 3R sebenarnya juga telah dibahas dalam analisis aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit. Konsep 3R memberi penekanan kepada aspek finansial dan analisis kredit.

2.3.6. Jenis-jenis Kredit

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: 1. Dilihat dari segi kegunaan 1 Kredit investasi Digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi, seperti untuk membangun pabrik atau membeli mesin. 2 Kredit modal kerja Digunakan untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya, seperti untuk membeli bahan baku dan membayar gaji pegawai. Universitas Sumatera Utara 42 2. Dilihat dari segi tujuan kredit 1 Kredit Produktif Digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa, seperti untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang. 2 Kredit konsumtif Digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, seperti kredit untuk perumahan dan kredit mobil pribadi. 3 Kredit perdagangan Digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya bersumber dari hasil penjualan barang tersebut. Misalnya kredit ekspor dan impor. 3. Dilihat dari segi jangka waktu 1 Kredit jangka pendek Merupakan kredit dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun yang biasanya digunakan untuk modal kerja. Misalnya kredit peternakan ayam. 2 Kredit jangka menengah Merupakan kredit dengan jangka waktu berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun. Biasanya digunakan untuk berinvestasi seperti pertanian jeruk atau peternakan kambing. Universitas Sumatera Utara 43 3 Kredit jangka panjang Merupakan kredit dengan jangka waktu pengembalian di atas tiga atau lima tahun. Biasanya digunkan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet atau kelapa sawit. 4. Dilihat dari segi jaminan 1 Kredit dengan jaminan Kredit diberikan dengan adanya suatu jaminan, baik dalam bentuk barang berwujud atau tidak berwujud ataupun jaminan orang. 2 Kredit tanpa jaminan Kredit diberikan tanpa jaminan, hanya dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas si calon debitur. 5. Dilihat dari segi sektor usaha 1 Kredit pertanian, merupakan kredit untuk membiayai sektor perkebunan atau pertanian rakyat. 2 Kredit peternakan, misalnya peternakan ayam untuk jangka pendek dan peternakan kambing atau sapi untuk jangka panjang. 3 Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah, dan besar.

2.3.7. Manfaat Kredit