Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa tingkat kewajiban lancar lebih besar daripada aktiva lancar, hal ini tentu merugikan dalam pengelolaan modal kerja. Bila ditinjau dari sisi laporan laba rugi, terlihat adanya kenaikan penjualan sejak tahun 2002 sampai 2004 kemudian penjualan berturut-turut menurun ditahun 2005 dan 2006. Peningkatan dan penurunan tingkat penjualan tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap laba bersih yang justru terus meningkat hingga tahun 2005 dan menurun di tahun 2006. Gambaran ini memang belum menggambarkan kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan secara keseluruhan, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut dari sisi keuangannya, terutama berdasarkan infomasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Laporan Keuangan ini merupakan data paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dalam tiap periode sehingga mampu menghasilkan laba. Untuk memahami bagaimana kinerja keuangan pada PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO MEDAN “ .

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Bagaimanakah kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dari tahun 2002 sampai dengan 2006 berdasarkan analisis laporan keuangan ? “ Universitas Sumatera Utara

C. Kerangka Konseptual

Setiap perusahaan memiliki tujuan, yang diwujudkan dalam akivitas – aktivitas yang telah direncanakan, baik meliputi produksi, pemasaran sampai hasil penjualan. semua transaksi yang dilakukan dicatat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan kemudian diolah dan dianalisis sehingga memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, baik yang sedang berjalan maupun pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Aktivitas Perusahaan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Kinerja Keuangan Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Agnes Sawir 2001 Menurut Sawir 2001:2, penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui rasio atau indeks, yang menghubungkan data keuangan yang satu dengan lainnya. Salah satu cara yang digunakan dalam analisis rasio keuangan diperoleh melalui perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan dengan yang akan datang untuk perusahaan yang sama. Cara lainnya dengan membuat perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Umar 2005:88, mengemukakan evaluasi kinerja perusahaan sangat penting dilakukan, baik dalam jangka pendek maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang, Universitas Sumatera Utara seperti lima tahunan. Penilaian kinerja perusahaan dari aspek keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan swasta umumnya menggunakan analisis likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Hasil penilaian kinerja perusahaan swasta tidak diatur secara baku dengan peraturan pemerintah. Sedangkan perusahaan milik negara atau Badan Usaha Milik Negara BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dinilai kesehatannya dengan peraturan yang sudah dibakukan. Penilaian meliputi aspek keuangan finansial, operasional dan administrasi yang diberikan suatu bobot tertentu, meliputi yang bergerak dibidang infrastruktur dan non infrastruktur. Pedoman untuk menilai tingkat kesehatan atau kinerja BUMN bersumber dari Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tahun 2002, No. KEP-100MBU2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan penilaian kinerja BUMN tersebut dapat dilakukan analisis kinerja PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dengan memperhatikan standar penilaian perusahaan BUMN yang berlaku umum.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian