BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umumnya perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan dana seefisien mungkin. Kebutuhan dan penggunaan dana oleh perusahaan dapat dilihat
dari laporan keuangan, karena pada laporan keuangan tertuang segala aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Dari laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan juga mampu menjadi salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangannya sehingga bisa dilakukan pengukuran kinerja perusahaan tersebut dari
tahun ke tahun. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau periode tertentu. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu
perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung didalam suatu laporan keuangan pada suatu perusahaan,
tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan ini
kemudian sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Darsono 2005:26, laporan keuangan merupakan alat bagi
manajemen untuk mempertanggungjawbkan pengelolaan perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya. Laporan ini juga berfungsi untuk menilai kinerja
manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dan memaksimalkannya. Perkembangan dunia usaha dalam situasi perekonomian yang semakin terbuka
perlu dilandasi dengan sarana dan sistem penilaian kerja yang dapat mendorong
Universitas Sumatera Utara
perusahaan ke arah peningkatan efisiensi dan daya saing. Pengukuran pencapaian kinerja keuangan merupakan pengukuran yang dilakukan dengan menggambarkan
apakah hasil kegiatan tahun berjalan dapat tercapai dengan disertai analisis atas faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tercapainya kinerja keuangan tahun
berjalan. PT. Perkebunan Nusantara IV Persero merupakan perusahaan perkebunan di
Sumatera Utara yang memiliki 37 unit usaha. Letak unit usaha PT Perkebunan Nusantara IV Persero memiliki 8 lokasi di daerah tingkat II, yaitu Simalungun, Deli
Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Tobasa, Tapanuli Utara dan Medan. Dalam perkembangannya, PT Perkebunan Nusantara IV Persero menjalankan usaha
agribisnis perkebunan dibidang kelapa sawit, teh dan kakao, serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit, teh jadi, biji kakao kering dn produk turunan lainnya.
PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan terus berusaha meningkatkan daya saing produknya, didukung oleh sistem, cara kerja dan lingkungan kerja yang
mendorong kreativitas dan inovasi untuk peningkatan produktivitas dan efektivitas. Tabel 1.1 menampilkan perkembangan posisi keuangan PT Perkebunan
Nusantara IV Persero Medan selama 5 tahun, dari tahun 2002 hingga tahun 2006 :
Tabel 1.1 Posisi Keuangan PT Perkebunan Nusantara IV Persero
Tahun 2002 sampai 2006 dalam Rp
No Keterangan
2002 2003
2004 2005
2006
1 Aktiva Lancar
370,668,890,881 291,858,957,774 482,518,080,920 543,078,823,674 652,832,576,859 2 Total
Aktiva 1,707,822,891,745 1,759,899,141,759 2,070,885,726,453 2,451,613,787,209 3,042,969,113,684
3 Kewajiban
Lancar 382,123,285,580 423,663,141,839 570,392,192,551 645,898,207,059
956,359,331,086 4 Total
Kewajiban 611,989,647,144 635,833,619,400 888,140,038,582 1,153,693,533,019 1,678,371,346,795
5 Total Ekuitas
1,095,833,244,601 1,124,065,522,359 1,182,745,687,871 1,297,920,254,190 1,364,597,766,889 6
Penjualan 1,775,870,770,112 2,074,391,633,911 2,532,780,188,061 2,267,138,039,247 2,196,655,327,305
7 Laba Bersih
90,573,000,794 83,642,305,472 104,824,190,512 221,434,283,345 145,286,683,286
Sumber : PT Perkebunan Nusantara IV Persero, 2007
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa tingkat kewajiban lancar lebih besar daripada aktiva lancar, hal ini tentu merugikan dalam pengelolaan modal kerja.
Bila ditinjau dari sisi laporan laba rugi, terlihat adanya kenaikan penjualan sejak tahun 2002 sampai 2004 kemudian penjualan berturut-turut menurun ditahun 2005 dan
2006. Peningkatan dan penurunan tingkat penjualan tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap laba bersih yang justru terus meningkat hingga tahun 2005 dan
menurun di tahun 2006. Gambaran ini memang belum menggambarkan kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan secara keseluruhan, oleh
sebab itu perlu dilakukan analisis lebih lanjut dari sisi keuangannya, terutama berdasarkan infomasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT Perkebunan
Nusantara IV Persero Medan. Laporan Keuangan ini merupakan data paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, yang memuat hasil investasi operasi dan
pembiayaan PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan dalam tiap periode sehingga mampu menghasilkan laba. Untuk memahami bagaimana kinerja keuangan
pada PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“ ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
PERSERO MEDAN “ .
B. Perumusan Masalah