Pengaruh Sikap Petugas SAR terhadap Penerapan Keselamatan dan

5.3. Pengaruh Sikap Petugas SAR terhadap Penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja pada Kegiatan Operasi SAR Sikap dalam penelitian ini adalah respon atau tanggapan petugas SAR terhadap pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan-kegiatan SAR. Hasil penelitian melalui uji chi square menunjukkan variabel sikap mempunyai pengaruh signifkan terhadap penerapan K3 pada petugas SAR dalam kegiatan Operasi SAR p=0,001; p0,05, dan melalui uji regresi logistik menunjukkan variabel sikap merupakan variabel paling dominan mempengaruhi penerapan K3 pada petugas SAR dalam kegiatan SAR, artinya bahwa sikap yang baik akan memberikan kontribusi tindakan yang baik pula dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip K3 dalam setiap kegiatan operasi SAR. Secara faktual menunjukkan bahwa sikap petugas SAR dalam kegiatan operasi SAR 55,6 termasuk kurang, namun masih ada 44,4 petugas SAR mempunyai sikap yang baik, seyogyanya secara keseluruhan petugas SAR harus mempunyai sikap yang baik tentang K3 dalam kegiatan Operasi SAR mengingat kegiatan Operasi SAR merupakan kegiatan yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian akibat pekerjaannya. Secara umum menunjukkan petugas SAR umumnya tidak setuju jika kantor SAR mewajibkan petugas SAR menggunakan APD, dan masih ada petugas SAR 47,2 tidak setuju jika manajemen kantor SAR penting menerapkan SOP K3. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan petugas dengan sikap yang baik 81,3 Universitas Sumatera Utara mempunyai penerapan K3 yang baik, dan responden dengan sikap yang kurang 90,0 mempunyai penerapan K3 yang kurang. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa sikap petugas SAR sangat penting diperhatikan mengingat konsekuensi negatif dari sikap yang kurang akan berdampak terhadap kepatuhan petugas SAR dalam menerapkan prinsip K3 dalam setiap kegiatan operasi SAR. Menurut Natoadmotjo 2003, sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang terbuka. Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Namun wujud nyata dari tindakan berawal dari sikap individu terhadap suatu objek atau suatu konsep yang berhubungan dengan penerapan K3 bagi petugas SAR. Sikap ini sangat penting diperhatikan mengingat kegiatan operasi SAR harus dilakukan berdasarkan prosedur kerja dan cenderung membutuhkan kepekaan yang tinggi bagi petugas SAR dalam melakukan kegiatannya. Kecenderungan terjadi kecelakaan kerja dapat dipengaruhi oleh faktor individu khususnya sikap individu dalam melakukan pekerjaanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suma’mur bahwa penyebab terjadi kecelakaan kerja dapat dipengaruhi oleh individu khususnya akibat human error . Human Error ini muncul akibat kesalahan yang dilakukan oleh individu dalam pekerjaanya akibat pemahamanan yang kurang terhadap prosedur kerjanya, dan adanya sikap negatif dalam melakukan pekerjaanya. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mayendra 2009, bahwa penyebab terjadi kecelakan kerja pada kegiatan kontruksi disebabkan oleh faktor human error yang termasuk di dalamnya sikap yang tidak baik dalam memahami dan menyikapi prosedur kerja secara keseluruhan. Secara statistik melalui uji chi square menunjukkan sikap pekerja mempunyai hubungan secara signifikan terhadap kecelakaan kerja pada pekerja kontruksi. Selain itu penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Dinal 2007, bahwa secara statistik melalui uji regresi logistik sikap karyawan mempunyai pengaruh signifikan terhadap terhadap penerapan K3. Penelitian Yusri, dan Jhonny 2000 bahwa sikap petugas radiasi Rumah Sakit RS berpengaruh secara signifikan terhadap kecelakaan kerja di RS, dan diketahui keselamatan kerja 16,2 masih termasuk kurang, serta proporsi petugas radiasi yang mengalami kecelakaan kerja 73,1 terdapat pada pekerja dengan sikap yang kurang. Menurut Ahmadi 2004, sikap adalah respon individu terhadap objek dan situasi atau individu lainnya baik bersifat positif maupun negatif, dan dalam hal ini adalah respon atau tanggap petugas SAR terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan uraian tugasnya sebagai petugas SAR. Hal ini mengingat pekerjaan sebagai petugas SAR cenderung memiliki resiko bahaya yang tinggi, karena harus siap digerakkan sesegera mungkin, kapan saja dan dimana saja, baik di laut, di sungai, di gunung, di hutan, di rawa, dan sebagainya. Faktor ‘sesegera mungkin’ secara psikologios dapat membuat petugas terburu-buru, sehingga petugas Universitas Sumatera Utara tidak hati-hati dan kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya, dan akhirnya beresiko terhadap keselamatan diri dan kecelakaan bagi petugas SAR. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penerapan K3 pada petugas SAR dalam kegiatan Operasi SAR dipengaruhi oleh persepsi dan sikap petugas SAR, dan sikap merupakan faktor paling dominan mempengaruhi penerapan K3 pada petugas SAR dalam kegiatan operasi SAR. Mengingat kegiatan operasi SAR berisiko terhadap kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian, maka sikap petugas SAR ini sangat penting penting diperhatikan oleh manajemen Kantor SAR Medan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap positif untuk menerapkan prinsip-prinsip K3 dalam kegiatan Operasi SAR adalah melalui peningkatan pengetahuan petugas SAR dengan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, simulasi operasi SAR, dan menumbuhkan kedisiplinan petugas SAR melalui pengawasan dan evaluasi manajemen Kantor SAR secara rutin dan berkala, sehingga petugas SAR terbiasa melakukan kegiatan Operasi SAR sesuai prosedur kerja dan prinsip K3, dan konsekuensi postifnya adalah dapat mereduksi angka kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian akibat kerja pada petugas SAR.

5.4. Keterbatasan Penelitian