Sikap Petugas SAR Karakteristik Petugas SAR

Mayoritas petugas juga tidak setuju istilah K3 sudah umum di Kantor SAR, dan tidak setuju jika SOP efektif di lapangan serta masih ada petugas SAR yang kurang setuju jika perlu pengawas APD dalam kegiatan SAR. Berdasarkan keseluruhan skoring, diketahui data indikator variabel persepsi melalui uji kolmogoroof smirnov menunjukkan varibael persepsi tidak terdistribusi normal karena nilai probabilitas kurang dari 0,05 p0,05, sehingga batas nilai kategorisasi variabel persepsi yang digunakan adalah median yaitu skor 39, maka variabel persepsi dapat dikategorikan menjadi baik jika memperoleh nilai skor ≥39 dan kurang jika memperoleh skor 39. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Petugas SAR di Kantor SAR Medan No Persepsi Jumlah n Persentase 1 Baik 12 33,3 2 Kurang 24 66,7 Total 36 100,0 Tabel 4.3. di atas menunjukkan mayoritas responden mempunyai persepsi yang kurang yaitu sebanyak 24 orang 66,7 dibandingkan responden dengan persepsi yang baik yaitu sebanyak 12 orang 33,3.

4.3.2 Sikap Petugas SAR

Sikap petugas SAR didasarkan pada skala ordinal dari 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban Setuju, Kurang Setuju dan Tidak Setuju. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Indikator Sikap Petugas SAR di Kantor SAR Medan Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Pernyataan Sikap n n n Kantor SAR wajib menyediakan APD yang lengkapcukup 17 47,2 5 13,9 14 38,9 Petugas SAR wajib menggunakan APD ketika bertugas 17 47,2 11 30,6 8 22,2 APD Tim SAR mencakup seluruh anggota tubuh 16 44,4 12 33,3 8 22,2 APD bagi tim SAR sudah menjadi kebutuhan utama 0,0 17 47,2 19 52,8 Cepatnyaman bertugas lebih penting daripada menggunakan APD 16 44,4 8 22,2 12 33,3 APD perlu diuji coba kelayakannya 17 47,2 6 16,7 13 36,1 Kantor SAR penting menerapkan SOP K3 12 33,3 7 19,4 17 47,2 Lokasi musibah selalu berisiko 9 25,0 12 33,3 15 41,7 Petugas SAR perlu persiapkan sendiri perlengkapan kerja 17 47,2 8 22,2 11 30,6 Penggunaan setiap peralatan SAR dilengkapi dengan prosedur kerja 15 41,7 7 19,4 14 38,9 Petugas SAR Wajib mempelajari standar K3 dalam kegiatan SAR 16 44,4 10 27,8 10 27,8 Sebelum tim SAR bertugas, perlu pengarahan terlebih dahulu 12 33,3 15 41,7 9 25,0 Prinsip kehati-hati lebih penting daripada pelaksanaan SOPJuknis 15 41,7 9 25,0 12 33,3 Memenuhi perlengkapan K3 berdampak terhadap keberhasilan SAR 14 38,9 10 27,8 12 33,3 Perlu penunjukkan pengawas K3 15 41,7 8 22,2 13 36,1 Kantor SAR penting menyiapkan P3K pada setiap kegiatan SAR 13 36,1 14 38,9 9 25,0 Kantor SAR perlu menjamin K3 petugas SAR dengan regulasi 17 47,2 10 27,8 9 25,0 Kesiapan secara tehnis sangat penting diperhatikan 8 22,2 13 36,1 15 41,7 Kecerobohan petugas SAR harus diberi sanksi 12 33,3 7 19,4 17 47,2 Petugas SAR perlu melakukan penilaian situasi yang berisiko 14 38,9 8 22,2 14 38,9 Petugas SAR harus mengutamakan APD dibandingkan peralatan lain 15 41,7 11 30,6 10 27,8 Juknis Pengoperasian setiap peralatan harus ada dan dipahami 12 33,3 14 38,9 10 27,8 Faktor manusia merupakan faktor utama Kecelakaan Kerja 12 33,3 11 30,6 13 36,1 Petugas SAR wajib melaporkan setiap kegiatan yang berkaitan dengan K3 16 44,4 10 27,8 10 27,8 Latihan Fisik perlu untuk tingkatkan stamina untuk mengurangi resiko K3 10 27,8 15 41,7 11 30,6 Tabel 4.4. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak setuju jika kantor SAR mewajibkan petugas SAR menggunakan APD dan manajemen Kantor SAR penting menerapkan SOP K3. Selain itu petugas SAR setuju jika kecepatan dan kenyamanan bertugas lebih penting dari pada manfaat menggunakan APD, dan setuju jika penggunaan setiap peralatan SAR dilengkapi dengan prosedur kerja serta setuju jika petugas SAR wajib mempelajari standar K3 dalam kegiatan SAR. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan keseluruhan skoring, diketahui data indikator variabel sikap melalui uji kolmogorof smirnov menunjukkan tidak terdistribusi normal karena nilai probabilitas kurang dari 0,05 p0,05, sehingga batas nilai kategorisasi variabel sikap yang digunakan adalah median yaitu 50, maka variabel sikap dapat dikategorikan menjadi baik jika memperoleh nilai ≥50 dan kurang jika memperoleh skor 50. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Petugas SAR di Kantor SAR Medan No Sikap Jumlah n Persentase 1 Baik 16 44,4 2 Kurang 20 56,6 Total 36 100,0 Tabel 4.5. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai sikap kategori kurang yaitu sebanyak 44,6 dibandingkan sikap yang baik yaitu sebanyak 20 orang 44,4.

4.3.3 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Operasi SAR