3.4. Populasi, Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi
Populasi target adalah penderita pembengkakan kelenjar getah bening di lokasi manapun pada tubuh yang akan didiagnosis sebagai limfadenitis TB.
Populasi terjangkau adalah penderita pembengkakan kelenjar getah bening di lokasi manapun pada tubuh yang akan didiagnosis sebagai limfadenitis TB
yang datang berobat ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Patologi Anatomi RSUP
H. Adam Malik dan praktek swasta di Medan.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah penderita pembengkakan kelenjar getah bening di lokasi manapun pada tubuh yang memenuhi kriteria inklusi dan sesuai besar sampel
penelitian.
Cara pemilihan sampel adalah non probability consecutive sampling dimana semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam
penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3. Besar Sampel Penelitian
Sejauh ini peneliti belum menemukan publikasi data-data penelitian mengenai jumlah penderita suspek TB dengan gambaran sitologi berupa badan-
badan kecil berbentuk oval berwarna gelap di dalam kelompokan beberapa makrofag dan bercak-bercak gelap dengan massa amorf bergranula halus
eosinofilik pada latar belakangnya, di Indonesia bahkan pada literatur internasional sekalipun. Oleh karena itu peneliti menggunakan nilai P proporsi
= 0,50. Tingkat kemaknaan yang dipergunakan pada penelitian ini adalah 0,05 dengan interval kepercayaan 95. Dari tabel didapat Z
α
= 1,96. Tingkat kesalahan adalah 10.
Jumlah sampel dihitung dengan rumus :
n = z
α 2
. PQ
d
2
Keterangan : n = besar sampel
P = proporsi penelitian Q = 100 - p
α = tingkat kemaknaan d = tingkat kesalahan
Universitas Sumatera Utara
Sehingga : n = 1,96
2
0,50 0,50 0,10
2
= 97
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini mencakup penderita dengan gambaran sitologi berupa badan-badan kecil berbentuk oval berwarna
gelap di dalam kelompokan beberapa makrofag, bercak-bercak gelap dengan massa amorf bergranula halus eosinofilik pada latar belakangnya, radang kronik
non spesifik dan abses sebanyak 97 sampel.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi