63
dibentuknya Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara oleh Pemerintah merupakan aksesibilitas untuk penyandang cacat, dengan adanya panti tersebut maka
akan mempermudah penyandang cacat tubuh untuk mencapai kesamaan kesempatan dalam memperoleh kesamaan kedudukan, hak dan kewajiban. Karena Panti Sosial Bina
Daksa “Bahagia” Sumatera Utara tidak hanya memberikan pendidikan keterampilan dan keahlian namun juga diiringi dengan Pendidikan kerohanian dan kepribadian kepada
peyandang cacat tubuh, sehingga pada akhirnya diharapkan anak penyandang cacat tubuh dapat berintegrasi secara total dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional
pada umumnya serta meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang cacat pada khususnya. Walaupun pada kenyataannya hanya sedikit hak-hak tersebut yang diterima.
Paling tidak dengan adanya program rehabilitasi yang ada di panti ini, anak-anak tersebut beranggapan akan menjadi bekal untuk hidup selanjutnya.
79
B. Pengertian Umum Rehabilitasi Anak Penyandang Cacat
1. Definisi Rehabilitasi
Upaya pemerintah dalam penanganan anak penyandang cacat salah satunya adalah melalui proses rehabilitasi yang diarahkan untuk memfungsikan kembali dan
mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial anak penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dengan bakat, kemampuan
dan pengalaman untuk berintegrasi melalui komunikasi dan interaksi dalam hidup
79
Wawancara dengan R.S, Anak Penyandang Cacat yang mengikuti program rehabilitasi, pada tanggal 28 Februari 2011.
Universitas Sumatera Utara
64
bermasyarakat secara wajar sesuai dengan Pasal 16 dan 17 Undang Undang Nomor 4
Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, yaitu:
Pasal 16 “Pemerintah danatau masyarakat menyelenggarakan upaya:
1. Rehabilitasi;
2. Bantuan sosial;
3. Pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial”.
Pasal 17 “Rehabilitasi diarahkan untuk memfungsikan kembali dan mengembangkan
kemampuan fisik, mental dan sosial penyandang cacat agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sesuai dengan bakat, kemampuan, pendidikan dan pengalaman”.
Rehabilitasi adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan penyandang cacat mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara
wajar dalam kehidupan masyarakat.
80
Rehabilitasi diartikan sebagai suatu proses yang ditujukan untuk memungkinkan para penyandang cacat mencapai dan
mempertahankan tingkat tertentu dari kemampuan-kemampuan fisik, pengindraan, intelektual, psikiatrik danatau kemampuan sosialnya secara optimal. Melalui
rangkaian tindakan rehabilitasi mereka diharapkan dapat memiliki cara untuk mengubah kehidupannya ke tingkat kemandirian yang lebih tinggi. Prinsip dasar
kegiatan rehabilitasi dilakukan dengan berorientasi pada pengembalian fungsi, individualisasi dan orientasi pada jenis kecacatan serta kasus yang dihadapi.
80
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat pada Pasal 1 butir 5.
Universitas Sumatera Utara
65
2. Jenis Rehabilitasi