Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

23 P4 tersebut. Orang tuawali dan terutama sekali anak penyandang cacat tubuh yang berada di dalam panti seharusnya mendapatkan perlindungan, keadilan dan kepastian hukum dari pemerintah bukan sebaliknya. Sangatlah kontradiktif ketika melihat pada penjabaran sebelumnya, jika di kaitkan dengan peraturan yang ada, karena terkesan pemerintah tidak memiliki tanggung jawab secara hukum dalam bentuk perjanjian yang tertulis akan keamanan dan keselamatan diri anak penyandang cacat tubuh selama mengikuti program rehabilitasi. Oleh sebab itu maka perlu dicari kepastian dan perlindungan hukumnya ketika di kaitkan dengan adanya perjanjian baku yang mencantumkan syarat eksonerasi tersebut karena pada prinsipnya anak penyandang cacat tubuh sangat memerlukan suatu upaya perlindungan dengan memperlakukannya secara manusiawi sesuai dengan harkat, martabat dan hak anak yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus yang dimiliki serta memperoleh perlakuan yang sama dengan anak lainnya untuk mencapai integrasi sosial sepenuh mungkin dalam pengembangan individu. 16

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, rumusan masalah yang menjadi dasar pembahasan dalam tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaturan hukum terhadap rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh ditinjau dari Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat? 16 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal 70. Universitas Sumatera Utara 24 2. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara? 3. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap anak penyandang cacat tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dikaitkan dengan adanya pencantuman klausula eksonerasi dalam perjanjian?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan atau mengetahui jawaban dari rumusan masalah yang telah diajukan, sehingga penjelasan terhadap rumusan masalah tersebut dapat diberikan. Mengacu pada judul dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaturan hukum tentang rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh ditinjau dari Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap anak penyandang cacat tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dikaitkan dengan adanya pencantuman klausula eksonerasi dalam perjanjian.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 25 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat menambah referensi atau khasanah kepustakaan di bidang ilmu pengetahuan dan pengembangan ilmu hukum, khususnya hukum perjanjian dan hukum perlindungan anak penyandang cacat tubuh serta hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi penelitian yang akan datang apabila sama bidang penelitiannya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran mengenai perjanjian rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh di lingkungan Kementerian Sosial Republik Indonesia khususnya di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dan diharapkan memberi masukan bagi penyempurnaan dalam pelaksanaan perjanjian rehabilitasi anak penyandang cacat tubuh yang berdampak terhadap perlindungan hukumnya.

E. Keaslian Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Tubuh Di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara Unit Pelaksana Teknis(UPT).Kementerian Sosial RI

9 97 108

Upaya Panti Sosial Bina Daksa (Psbd) Bahagia Sumatera Utara Dalam Peningkatan Fungsi Sosial Orang Dengan Kecacatan (Odk)

2 66 124

Analisa Yuridis Terhadap Perjanjian Rehabilitasi Anak Cacat Tubuh Oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat (Studi di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara yang Terletak d

0 25 163

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Respon Penyandang Tuna Daksa Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Sosial Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Departemen Sosial Republik Indonesia

4 57 99

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

5 72 112

Strategi Komunikasi Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat Melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat (BRSPC) Terhadap Motivasi Peserta Didik Tuna Daksa Di Cibabat - Cimahi

0 4 1

Implementasi Rencana Program Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Netra (Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang)

0 0 8

Upaya Panti Sosial Bina Daksa (Psbd) Bahagia Sumatera Utara Dalam Peningkatan Fungsi Sosial Orang Dengan Kecacatan (Odk)

0 0 12

UU No 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

0 0 17