Wilayah Yuridiksi PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

41 b. Zulkipli 15. Jurusita Pengganti : a Burhamzah, b Budi Sukirno, c Obang Hasyim. A, d Ikbal Bisry, e Sri Mulyati, f Veny Rahmawaty, g Rahman Sufiyah, S.H, h Muhammad Sayhon, i Tati Yulianti

D. Wilayah Yuridiksi

Wilayah hukum atau yuridiksi yang dimaksud pada pembahasan ini bermuara pada istilah kewenangan memeriksa, memutuskan, dan menyelesaian suatu perkara bagi pengadilan. Dalam istilah ”kewenangan” sama dngan sinonim dari kata ”kekuasaan”. Adapun yang dimaksud dengan kewenangan dan kekuasaan itu terdapat dalam HIR yang dikenal dengan istilah kompetensi. Adapun pembahasan kompetensi ini terbagi dua aspek, yaitu: 1. Kompetensi Absolut, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan yang menyangkut pokok perkara itu sendiri. Pada Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama disebut pada Bab III yang berjudul Kekuasaan Pengadilan pasal 49 ayat 1 yang berbunyi , ”Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingakat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. Perkawinan b. Kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasrkan hukum Islam c. Wakaf dan Shadaqoh Undang-undang No. 7 tahun 1989 Pasal 49 Ayat 1 42 Sejalan dengan bertambahnya kompetensi Peradilan Agama berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dan telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dimana kedudukan Peradilan Agama sebagai salah satu kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu yaitu: 11 perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqoh, dan ekonomi syariah. Dan selain perkara-perkara dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah, didalamnya juga diatur bahwa Pengadilan Agama berwenang memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah dan memberikan keterangan atau nasehat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu shalat. Dalam penerimaan perkara hingga pengarsipan diselenggarakan dengan sistem meja sebagaimana yang diatur dalam surat edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang pola-pola pembinaan, pengendalian, administrasi peradilan BINDALMIN. Yang kemudian, dalam rangka pemanfaatan sistem teknologi dan informasi yang kian canggih ada suatu kebijakan Mahkamah Agung untuk menggabungkan pola BINDALMIN ini dengan sistem Administrasi Kepegawaian SIMPEG secara online. 12 11 Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 49 12 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur 2009, h. 4 43 2. Kompetensi Relatif, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan yang berhubungan dengan wilayah atau domosili pihak atau para pihak pencari keadilan. Hal demikian tersebut pada ketentuan sebagai berikut : a. HIR pasal 118 ayat 1 sd 4 jo. Pasal 142 2 dan b. Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 66 ayat 1 sd 5 tentang kompetensi relatif ini bagi Pengadilan Agama yang berkedudukan di lima wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah ditetapkan pada saat kelahirannya, yaitu dalam Keputusan Menteri Agama No. 4 tahun 1967 yang berbunyi antara lain: 1 Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara yang daerah hukumnya meliputi kekuasaan kota Jakarta Utara 2 Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat yang daerah hukumnya meliputi kekuasaan kota Jakarta Barat 3 Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang daerah hukumnya meliputi kekuasaan kota Jakarta Selatan 4 Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur yang daerah hukumnya meliputi kekuasaan kota Jakarta Timur 5 Khusus untuk Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya ditetapkan kantor induk Pengadilan Agama Jakarta Raya yang daerah hukumnya meliputi seluruh wilayah kekuasaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah juga 44 sebagai Pengadilan Agama yang meliputi wilayah kekuasaan kota Jakarta Pusat. Wilayah kekuasaan hukum yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur adalah wilayah daerah Kotamadya Jakarta Timur yang terdiri dari 10 sepuluh kecamatan dan 65 kelurahan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah : 1. Sebelah utara dengan : Kodya Jakarta Utara dan Kodya Jakarta Pusat 2. Sebelah barat dengan : Kodya Jakarta Selatan 3. Sebelah selatan dengan : Kabupaten Bogor Kodya Depok 4. Sebelah timur dengan : Kabupaten BekasiKota Bekasi. 13 Luas wilayah : 18.877.77 Ha. Jumlah penduduknya 3.050.713 jiwa bersumber data BAPEKO TAHUN 2003. Jumlah penduduk yang beragama Islam 2.569.390 jiwa bersumber data Depag. Tahun 2003. Kodya Jakarta Timur adalah wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur, adapun 10 wilayah kecamatan tersebut adalah sebagai berikut a. Kecamatan Matraman, terdiri dai 6 enam kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 153.484 jiwa : 1 Kelurahan Kebon Manggis 2 Kelurahan Palmerah 3 Kelurahan Pisangan Baru 13 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 45 4 Kelurahan Kayu Manis 5 Kelurahan Utan Kayu Utara 6 Kelurahan Utan Kayu Utara 7 Kelurahan Utan Kayu Selatan. 14 b. Kecamatan Jatinegara, teridri dari 8 delapan Kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 250.186 jiwa : 1 Kelurahan Bali Mester 2 Kelurahan Bidaracina 3 Kelurahan Cipinang Besar Selatan 4 Kelurahan Cipinang Besar Utara 5 Kelurahan Cipinang Cempedak 6 Kelurahan Cipinang Muara 7 Kelurahan Rawa Bunga 8 Kelurahan Kampung Melayu Kecil. 15 c. Kecamatan Pasar Rebo, terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 240.074 jiwa : 1 Kelurahan Baru 2 Kelurahan Cijantung 3 Kelurahan Gedong 4 Kelurahan Kalisari 14 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 15 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 46 5 Kelurahan Pekayon. 16 d. Kecamatan Kramat Jati, terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 175.883 jiwa : 1 Kelurahan Balekambang 2 Kelurahan Batu Ampar 3 Kelurahan Cawang 4 Kelurahan Cililitan 5 Kelurahan Dukuh 6 Kelurahan Kampung Tengah 7 Kelurahan Kramat Jati. 17 e. Kecamatan Pulogadung terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 250.878 jiwa : 1 Kelurahan Cipinang 2 Kelurahan Jati 3 Kelurahan Jatinegara Kaum 4 Kelurahan Kayu Putih 5 Kelurahan Pisangan Timur 6 Kelurahan Pulogadung 7 Kelurahan Rawamangun. 18 16 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 17 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 18 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 47 f. Kecamatan Cakung terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 251.184 jiwa : 1 Kelurahan Cakung Barat 2 Kelurahan Cakung Timur 3 Kelurahan Jatinegara 4 Kelurahan Penggilingan 5 Kelurahan Pulogebang 6 Kelurahan Rawa Terate 7 Kelurahan Ujung Menteng. 19 g. Kecamatan Ciracas, terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 160.679 jiwa : 1 Kelurahan Cibubur 2 Kelurahan Ciracas 3 Kelurahan Kelapa Dua Wetan 4 Kelurahan Rambutan 5 Kelurahan Susukan. 20 h. Kelurahan Cipayung terdiri dari 8 delapan kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 171.883 jiwa : 1 Kelurahan Ceger 2 Kelurahan Cilangkap 19 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 20 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 48 3 Kelurahan Cipayung 4 Kelurahan Lubang Buaya 5 Kelurahan Munjul 6 Kelurahan Pondok Rangon 7 Kelurahan Setu. 21 i. Kecamatan Makasar terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 193.085 jiwa : 1 Kelurahan Cipinang Melayu 2 Kelurahan Him 3 Kelurahan Kebon Pala 4 Kelurahan Pinang Ranti 5 Kelurahan Makasar. 22 j. Kecamatan Duren Sawit terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya 203.280 jiwa : 1 Kelurahan Duren Sawit 2 Kelurahan Malaka Jaya 3 Kelurahan Pondok Kopi 4 Kelurahan Pondok Bambu 5 Kelurahan Klender. 21 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 22 Artikel diakses pada tanggal 1 April 2011dari www.pa-jakartatimur.net 49

BAB IV ANALISIS TERHADAP CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI DI-PHK