Pembiayaan Berdasarakan Pinjam Meminjam a. Qardh

2. Data pendukung yang diperlukan : Data-data berikut disiapkan oleh pemohon sebagai alat analisis pihak bank untuk menentukan keputusan atas proposal yang diajukan yaitu: a. Legalitas pribadi usaha : Nasabah melengkapi permohonannya dengan surat izin usaha, NPWP, riwayat badan usaha atau data-data manajemen. b. Laporan keuangan : Mencakup neraca, laporan rugilaba dan arus kas. c. Data jaminan : Bila dipandang perlu nasabah dapat menyertakan data atau akte dari aktiva yang yang akan dijaminkan. d. Proyeksi Cash Flow : Data ini diperlukan oleh pejabat bank sebagai dasar pula untuk menentukan besarnya nisbah dan juga prospek dari usaha tersebut. Bila data-data ini telah terpenuhi oleh nasabah, maka pejabat bank dapat melakukan analisa yang kemudian dapat dijadikan rujukan untuk menentukan keputusan. 3. Analisis Awal Pihak Bank : Selain data-data dari nasabah, pihak Bank dalam hal ini Administration group yang termasuk didalamnya Account officer bekerjasama dengan Finance Support Group, mengadakan penilaian tehadap proposal pembiayaan sehingga memenuhi kriteria dan persyaratannya. Account officer memproses calon debitur dalam keandalannya kelayakannya, sedangkan Finance support Group dari segi keabsahannya, seperti kebenaran lampiran, usaha maupun penggunaan pembiayaan. 4. Analisis Lanjutan Pejabat Bank : Laporan yang telah dibuat oleh Account officer, kemudian dianalisa kembali oleh Finance Support Group. Analisa- analisa yang dilakukan adalah : 1 Analisis Keuangan : Finance Support Group akan menganalisa laporan keuangan nasabah dengan memperhatikan pendapat Akuntan bila ada seperi neraca, cash flow dan laporan rugilaba. 2 Analisis Usaha Industri : Analisa tentang kegiatan yang akan dibiayai, kelayakan usahanya dengan memperhatikan kriteria dari Bank Muamalat, seperti kehalalan usaha yang tidak menyimpang dari ajaran agama. 3 Analisis Manajemen : Analisa mengenai tingkat penjualan, keuntungan atau kerugian serta pemasaran. 4 Analisa Yuridis Usaha : Seperti surat izin usaha dan struktur organisasi perusahaan. 5 Analisis Karakter : Berkaitan dengan tingkat keimanan nasabah, sifat dan karakter nasabah. Setelah analisa-analisa diatas selesai maka Finance Support Group, dapat menarik suatu kesimpulan atas pengajuan proposal nasabah. 5. Jika kesimpulan dari analisis adalah kelayakan atas proposal nasabah maka Account officer dalam hal ini mewakili Administration Group dengan Finance Support Group akan meminta persetujuan pembiayaan pada Komite Pembiayaan Credit Comitte Member yaitu komite yang terdiri dari Administration Group, Finance Support Group, Finance Administration Director kepala cabang atau dewan direksi yang membawahi urusan Administration and Financing Director 6. Apabila Komite Pembiayaan telah menyetujui, maka Administration Group akan membuat Offering Letter Persetujuan Prinsip Bersyarat atau akad. 7. Bila nasabah menyetujui akad tersebut maka dilanjutkan dengan pengikatan pembiayaan dan jaminan dihadapan Notaris sekaligus penandatanganan akad perjanjian dengan disaksikan Ulama. 8. Setelah akad perjanjian telah ditandatangani maka pihak bank akan melakukan pembayaran kepada pihak esportir atas permintaan importir terkait dengan penjualan barang tersebut. 9. Monitoring: Bagian Finance Support Group ataupun Account officer melakukan pengawasan monitoring untuk memantau pembiayaan sampai waktu jatuh tempo berakhirnya perjanjian Letter of Credit LC Ekspor. 10. Untuk pembiayaan jenis Sight LC biasanya berkisar 5 hari, nasabah mempunyai waktu 5 hari untuk melakukan pembayaran kepada penjual. Dan untuk jenis pembiayaan Usance LC biasanya waktunya 180 hari, yaitu ada tempo yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran kepada penjual, baik melalui pembiayaan yang diberikan Bank Muamalat Indonesia, maupun dengan menggunakan uang pribadi.

BAB IV KONSEP DAN OPERASIONALISASI FATWA MAJLIS ULAMA

INDONESIA MUI TENTANG LETTER OF CREDIT LC EKSPOR- IMPOR PERBANKAN SYARIAH A. Sejarah Berdirinya Majelis Ulama Indonesia MUI MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zuama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia. Fatwa merupakan ketetapan terhadap suatu tindakan atau perbuatan yang berdasarkan ilmu 25 .Oleh karena itu, tidak boleh meminta fatwa baik kepada laki-laki maupun perempuan, kecuali diduga berkompeten untuk memberi fatwa, yaitu dikenal keilmuannya, karena itu adalah agama dan agama itu harus dijaga. MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan dan zu ama yang datang dari berbagai penjuru tanah air, antara lain meliputi dua puluh enam orang ulama yang mewakili 26 Provinsi di Indonesia pada masa itu, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu : NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti, Al Washliyah, Math laul 25 Syaikh Abdul Aziz bin Abdul bin Baz, dkk, Fatwa-Fatwa Terkini 2, Jakarta : Darul Haq, 2008, Cet.1, h.189. 44 Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI serta 13 orang tokohcendekiawan yang merupakan tokoh perorangan. Dari musyawarah tersebut, dihasilkan adalah sebuah kesepakatan untuk membentuk wadah tempat bermusyawarahnya para ulama. zuama dan cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah Piagam Berdirinya MUI, yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah yang kemudian disebut Musyawarah Nasional Ulama. Momentum berdirinya MUI bertepatan ketika bangsa Indonesia tengah berada pada fase kebangkitan kembali, setelah 30 tahun merdeka, di mana energi bangsa telah banyak terserap dalam perjuangan politik kelompok dan kurang peduli terhadap masalah kesejahteraan rohani umat. Dalam perjalanannya, selama dua puluh lima tahun, Majelis Ulama Indonesia sebagai wadah musyawarah para ulama, zu ama dan cendekiawan muslim berusaha untuk 1. Memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta ala. 2. Memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa. 3. Menjadi penghubung antara ulama dan umaro pemerintah dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional. 4. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik. B. Konsep dan Operasionalisasi Fatwa Majlis ulama Indonesia MUI tentang Letter Of Credit LC Ekpor-Impor di Perbankan Syari ah Pada tanggal 14 September 2002, atau 7 Rajab 1423 H. Dewan Syariah Nasional DSN - Majlis Ulama Indonesia MUI mengadakan rapat pleno dan memutuskan Fatwa tentang LC Ekspor Syariah dan LC Impor syariah. Dengan berdasar hukum :

A. Al- Quran

1. Firman Allah SWT, QS.an-Nisa[4] : 29 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu...