2. Strategi Pengembangan Strategi pengembangan Bank Muamalat Indonesia delakukan dengan
kegiatan-kegiatan: a. Bekerjasama dengan BPR yang telah ada dengan cara:
1. Mengintrodusir dan membina pengembangan produk-produk dalam sisi perbankan berdasarkan syariah Islam.
2. Mengintrodusir sisi pengembangan usaha berdasarkan kebersamaan dan peran serta dalam permodalan dan risiko.
3. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial
dan teknologi. Peningkatan nilai dan pengembangan usaha pengusaha kecil dan menengah.
b. Mondorong pengembangan bank-bank BPR baru di daerah-daerah potensial, pengembangan usaha kecil dan mengengah dengan cara:
1. Penyediaan modal perangsang 2. Penyediaan staf BPR dan Pelatihan
3. Penyediaan modal kerja dan pembinaan teknis 4. Pembinaan lanjutan
5. Merintis dan mengembangkan kerjasama dengan LSM dalam mendukung peningkatan kemampuan manajerial dan teknologi,
peningkatan nilai tambah dan pengembangan usaha pengusaha kecil dan menengah.
c. Bekerja sama dengan badan amil zakar, infaq, shodaqoh BAZIS mengintensifkan pengelolaan dana zakat, infaq, shodaqoh untuk proyek-
proyek pengembangan usaha kecil dan menengah. d. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga
penyediaan bantuan tekhnik manajemen usaha pengusaha kecil dan menengah.
e. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga penyediaan teknologi peningkatan produktivitas.
f. Merangsang tumbuh dan berkembang lebih baik lembaga-lembaga penyediaan bantuan pembianaan keterampilan akuntansi.
g. Mengembankan peranan kelembagaan dan melancarkan jaringan penyediaan bahan baku.
h. Mengembankan peranan kelembagaan penyediaan teknologi pasca panen.
i. Mengembankan peranan kelembagaan pemasaran hasil produksi.
F. Produk-produk Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Muamalat
Indonesia dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
Adapun produk-produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Muamalat Indonesia, yaitu:
1. Pembiayaan Jual Beli a. Murâbahah
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian.
Konsep ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja, Investasi dan Konsumtif.
b. Salam
Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari dimana pembayaran dilakukan dimuka secara tunai. Konsep Salam cocok untuk
pembiayaan di bidang pertanian.
c. Istishna
Adalah jual beli dimana produsen shaani ditugaskan untuk membuat suatu barang pesanan dari pemesan mustashni . Istishna mirip dengan
Salam yaitu dari segi obyek pesanannya harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya, pembayaran
Istishna dapat dilakukan di awal, di tengah atau di akhir pesanan. Konsep Istishna cocok untuk pembiayaan pembangunan property dan
penyediaan barang atau aset yang memiliki kriteria spesifik.
2. Pembiayaan Bagi Hasil a. Musyarakah
Adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana,
pekerjaan atau keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Konsep
ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.
b. Musyarakah Mutanaqisah
Adalah Musyarakah atau Syirkah yang kepemilikan asset barang atau modal salah satu pihak syarik berkurang disebabkan
pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya. Konsep ini dapat digunakan untuk pembelian rumah, melalui pengajuan pembiayaan
Kongsi Pemilikan Rumah KPR Syariah Baiti Jannati.
c. Mudharabah
Adalah kerja sama antara dua pihak dimana salah satu pihak Bank bertindak sebagai penyedia dana shahibul maal, dan pihak lain
nasabah bertindak sebagai pengelola usaha mudharib. Dalam hal ini, Bank menyerahkan modalnya kepada nasabah untuk dikelola.
Pembiayaan Mudharabah banyak digunakan untuk pembiayaan proyek atau usaha-usaha yang memiliki proyeksi dan pencatatan
pendapatan dan biaya usaha yang definitif. Konsep ini cocok untuk pembiayaan Modal Kerja dan Investasi.
3. Pembiayaan Sewa a. Ijarah
Adalah perjanjian antara Bank sebagai pemberi sewa mu ajjir dengan nasabah selaku penyewa musta jir atas suatu barang atau
aset milik Bank. Bank mendapatkan imbalan jasa atas barang atau aset yang disewakannya.
b. Ijarah Muntahia Bittamlik IMBT
Adalah perjanjian antara Bank sebagai pemberi sewa Mu ajjir dengan nasabah selaku penyewa Musta jir. Dengan konsep IMBT,
nasabah penyewa setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa
mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut dari pemberi sewa. Pembiayaan Ijarah dan IMBT umumnya
digunakan untuk pembiayaan investasi alat-alat berat
4. Pembiayaan Berdasarakan Pinjam Meminjam a. Qardh
Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Menurut teknis perbankan, qardh adalah pemberian
pinjaman dari Bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu
dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu sesuai