Rekam Medis TINJAUAN PUSTAKA

21 yang menyebabkan rendahnya efek ekstrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif sekaligus mengatasi gejala positif. Satu teori bagaimana antipsikotik atipikal bekerja adalah teori cepat-off. Antipsikotik atipikal memiliki afinitas rendah untuk reseptor D2 dan hanya mengikat pada reseptor secara longgar dan cepat dilepaskan. Antipsikotik atipikal secara cepat mengikat dan memisahkan dirinya pada reseptor D2 untuk memungkinkan transmisi dopamin normal. Mekanisme pengikat sementara ini membuat tingkat prolaktin normal, kognisi tidak terpengaruh, dan menyingkirkan efek ekstrapiramidal. Obat-obat ini terdiri dari clozapine, olanzapine, quetiapine, risperidone. Pada saat ini antipsikotik atipikal lebih dipilih untuk pengobatan terhadap pasien skizofrenia karena efek sampingnya yang kecil dan antipsikotik atipikal dapat mengobati gejala positif dan negatif Kee dan Hayes, 1996.

2.3 Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, untuk itu rekam medis ini harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Rekam medis untuk pasien yang rawat inap sekurang- kurangnya harus membuat data mengenai: a. identitas pasien b. anamnesis c. riwayat penyakit d. hasil pemeriksaan laboratorium e. diagnosis 22 f. persetujuan tindakan medis informed consent g. tindakan pengobatan h. catatan perawat i. catatan observasi klinis dan hasil pengobatan, dan j. resume akhir dan evaluasi pengobatan Rekam medis pasien ini wajib diisi pada semua tindakan medis yang diinstruksikan oleh dokter dan juga terhadap semua hasil observasi pada pasien selama dirawat, mengingat pentingnya arti rekam medis maka rekam medis ini harus dibubuhi tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan. Selain itu, Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis ini juga melarang atau tidak memperbolehkan penghapusan tulisan dengan cara apapun juga, baik dengan menggunakan karet penghapus, tip-ex serta alat penghapus lainnya. Cukup dengan pencoretan, yaitu dengan sebuah garis, baru kemudian diparaf Iskandar, 1998. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu dengan mengkaji informasi atau mengambil data yang telah lalu Storm dan Kimmel, 2006. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi target berupa data rekam medis pasien pada periode Agustus 2014 – Oktober 2014 adalah sebanyak 97 pasien. Dari populasi target, yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi dijadikan sebagai populasi studi. Populasi studi yang didapatkan adalah sebanyak 88 pasien. Berdasarkan rumus penentuan ukuran sampel diperlukan sebanyak 78 pasien, sehingga populasi studi sudah memenuhi syarat minimum jumlah sampel yang diperlukan. Subjek penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria inklusi merupkan persyaratan umum yang dapat diikutsertakan ke dalam penelitian. Adapun yang menjadi kriteria inklusi adalah: a. pasien skizofrenia rawat jalan didiagnosis mengalami skizofrenia dengan berbagai subtipe yang mendapat terapi obat antipsikotik pada bulan Agustus 2014 – Oktober 2014.