Jenis Mekanisme Interaksi Obat Antipsikotik Subjek Penelitian

38 Interaksi Farmakodinamik Interaksi Farmakokinetik Interaksi unknown 10 20 30 40 50 60 70 80 90

4.6 Jenis Mekanisme Interaksi Obat Antipsikotik Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan jenis mekanisme interaksi farmakokinetik 23 kasus, interaksi farmakodinamik 173 kasus dan interaksi unknown 16 kasus. Jenis mekanisme interaksi obat antipsikotik ditunjukkan pada Tabel 4.5, dan Gambar 4.1. Tabel 4.5 Jenis mekanisme interaksi obat antipsikotik subjek penelitian No. Mekanisme Interaksi Obat Jumlah Kasus 1 2 3 Interaksi Farmakodinamik Interaksi Farmakokinetik Interaksi Unknown 173 23 16 81,60 10,85 7,55 Total 212 Gambar 4.1 Diagram jenis mekanisme interaksi obat Berdasarkan hasil penelitian diperoleh presentase mekanisme interaksi obat farmakodinamik dengan persentase 81,60, farmakokinetik dengan persentase 10,85, dan unknown dengan persentase 7,55. Pada penelitian ini mekanisme potensi interaksi farmakodinamik lebih sering terjadi dikarenakan sebagian besar obat antipsikotik bekerja pada reseptor, yaitu reseptor dopamin dan serotonin. Oleh karenanya interaksi obat lebih banyak terjadi pada mekanisme farmakodinamik. Pada interaksi farmakodinamik jenis kejadian potensi interaksi 39 obat paling banyak adalah clozapine-trihexyphenidyl, olanzapine-fluoxetine. Pada interaksi farmakokinetik jenis kejadian potensi interaksi obat paling banyak adalah clozapine-fluoxetine dan clozapine-risperidon. Pada mekanisme interaksi unknown jenis kejadian potensi interaksi obat paling banyak ialah haloperidol- trihexyphenidyl dan haloperidol-olanzapine. Beberapa kejadian interaksi obat sebenarnya dapat diprediksi sebelumnya dengan mengetahui efek farmakodinamik serta mekanisme farmakokinetika obat- obat tersebut. Pengetahuan mengenai hal ini akan bermanfaat dalam melakukan upaya pencegahan terhadap efek merugikan yang dapat ditimbulkan akibat interaksi obat. Dengan mengetahui mekanisme interaksi obat, farmasis dapat menentukan langkah yang tepat dalam pengatasan masalah tersebut. Farmasis dapat menentukan apakah suatu jenis interaksi obat dapat diatasi sendiri, ataukah memerlukan diskusi dengan klinisidokter Utami, 2013.

4.7 Tingkat Keparahan Potensi Interaksi Obat Antipsikotik pada Subjek Penelitian