Kadar Urea Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan Hubungan Laju Aliran dan pH Saliva di Klinik Rasyida Medan
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis juga menunjukan nilai pH saliva diatas normal yaitu 7,28 ± 0,25.
43
Peningkatan konsentrasi urea, fosfor, sodium, potasium pada penderita gagal ginjal kronik menyebabkan peningkatan nilai pH. Hidrolisis urea yang berlebihan
menjadi amoniak oleh bakteri urease
staphylococcus salivarius dan actinomyces naeslundii
menyebabkan kondisi alkalibasa pada rongga mulut. Pada penderita
gagal ginjal kronik pembatasan air minum untuk mengurangi resiko terjadinya kelebihan beban sirkulasi, edem dan toksikasi cairan, juga menyebabkan penurunan
laju aliran saliva dan perubahan komposisi saliva.
1,10,32,42
Peningkatan nilai pH saliva yang tidak signifikan pada penelitian ini kemungkinan dapat disebabkan oleh pengaruh kondisi psikologis subjek. Penelitian
yang dilakukan oleh Bonsola, dkk pada tahun 2010 pada penderita gagal ginjal kronik menunjukan bahwa 52,3 subjek mengalami depresi, 42,5 subjek
mengalami kecemasan ringan dan 48,7 subjek mengalami kecemasan tingkat sedang hingga parah. Gangguan psikologis yang dialami penderita disebabkan oleh
keterbatasan pergerakan, fisik, penurunan kualitas hidup dan keharusan menjalani terapi hemodialisis secara terus menerus.
43
Kondisi psikologis seperti stress, kecemasan dan depresi diketahui dapat menginduksi meningkatan
alpha-amylase
saliva yang dapat menurunkan nilai pH. Stress dapat menyebabkan penurunan laju aliran saliva dan sekresi protein dari sel asinar sehingga
alpha-amylase saliva
juga ikut disekresikan sebagai kompensasi.
45