Berdasarkan tabel 5 dapat dideskripsikan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium subjek sebelum menjalani terapi hemodialisis adalah sebagai berikut.
Rerata nilai urea darah BUN pada subjek sebelum menjalani terapi hemodialisis rutin adalah 59,93 ± 2,44 mgdL, sementara rerata nilai serum kreatinin Scr subjek
adalah 9,87 ± 0,60 mgdL dan rerata nilai laju aliran glomerulus LFG adalah 4,72 ± 0,84 mLmenit1,73m
2
.
Tabel 5. Hasil pemeriksaan laboratorium subjek sebelum menjalani terapi rutin hemodialisis di Klinik Rasyida Medan
Pemeriksaan N
Rerata ± SD Urea darah BUN
29 59,93 ± 2,44
mgdl Serum kreatinin Scr
29 9,87 ± 0,60
mgdl Laju filtrasi glomerulus LFG
29 4,72 ± 0,84
mLmenit1,73m
2
4.2 Laju Aliran Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Pada tabel 6 menunjukkan laju aliran saliva yang distimulasi pada penderita gagal ginjal kronik adalah 0,76 ± 0,09 mLmenit. Hal ini memperlihatkan bahwa
terjadi penurunan laju aliran saliva yang distimulasi hingga termasuk kedalam kriteria laju aliran saliva rendah 0,7-1,0mL. Nilai normal laju aliran saliva yang
distimulasi adalah 1,0-3,0 mLmenit. Tabel 6.
Laju aliran saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan
N Rerata ± SD
Laju aliran saliva mLmenit 29
0,76 ± 0,09
Universitas Sumatera Utara
4.3 pH Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Pada tabel 7 menunjukkan pH saliva yang distimulasi pada penderita gagal ginjal kronik adalah 7,17 ± 0,23. Hal ini memperlihatkan bahwa terjadi sedikit
peningkatan pH saliva pada penderita gagal ginjal kronik. Nilai normal pH saliva rongga mulut adalah 6,0
– 7,0. Tabel 7. pH saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan
N Rerata ± SD
pH saliva 29
7,17 ± 0,23
4.4 Kadar Urea Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Pada tabel 8 menunjukan nilai kadar urea saliva yang distimulasi pada penderita gagal ginjal kronik adalah 21,70 ± 0,97 mmoll. Hal ini memperlihatkan
bahwa terjadi peningkatan kadar urea saliva yang distimulasi melebihi nilai normal 2,65 ± 0,92 mmoll.
Tabel 8. Kadar urea saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan
N Rerata ± SD
Kadar urea saliva mmoll
29 21,70 ± 0,97
4.5 Hubungan Antara Laju Aliran dan pH Saliva Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Hubungan antara laju aliran dan pH saliva diperoleh dengan menggunakan uji Spearman. Pada tabel 9 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara laju aliran dan pH
Universitas Sumatera Utara
saliva. Hubungan antara laju aliran dan pH saliva pada penderita gagal ginjal kronik tersebut menunjukan hubungan signifikan dengan korelasi yang terbalik -0,750.
Gambar 8 menunjukan hubungan terbalik antara laju aliran saliva dan pH saliva, dimana semakin rendah laju aliran, semakin tinggi pH saliva.
Tabel 9. Hubungan antara laju aliran dan pH saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan
Korelasi Spearman Laju aliran saliva
pH saliva Laju aliran saliva
r 1
-0,750 p
0,000 n
29 29
pH Saliva r
-0,750 1
p 0,000
n 29
29 signifikan
Gambar 8. Grafik hubungan linear antara nilai rerata laju aliran saliva dengan nilai rerata pH saliva pada
penderita gagal ginjal kronik
Universitas Sumatera Utara
4.6 Hubungan Antara Laju Aliran dan Kadar Urea Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan
Hubungan antara laju aliran dan kadar urea diperoleh dengan menggunakan uji Spearman. Pada tabel 10 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara laju aliran
dan kadar urea saliva. Hubungan antara laju aliran dan kadar urea saliva pada penderita gagal ginjal kronik tersebut menunjukan hubungan signifikan dengan
korelasi yang terbalik -0,735. Gambar 9 menunjukan hubungan terbalik antara laju aliran saliva dan kadar urea saliva, dimana semakin rendah laju aliran, semakin
tinggi kadar urea saliva.
Tabel 10. Hubungan antara laju aliran dan kadar urea saliva pada penderita gagal ginjal kronik di Klinik Rasyida Medan
Korelasi Spearman Laju aliran
saliva Kadar urea
saliva Laju aliran saliva
r 1
-0,735 p
0,000 n
29 29
Kadar urea saliva r
-0,735 1
p 0,000
n 29
29 signifikan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Grafik hubungan linear antara nilai rerata laju aliran saliva dengan nilai kadar urea saliva
pada penderita gagal ginjal kronik
4.7 Hubungan Antara Kadar Urea dan pH Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik di Klinik Rasyida Medan