Maka akan didapatlah kadar urea dengan menggunakan rumus :
mgdL urea
7. Pengolahan Data
Data kadar urea dan nilai pH saliva pada pasien gagal ginjal dan kelompok kontrol dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian seluruh data dimasukan kedalam
software statistik di komputer untuk dianalisis.
3.9 Etika Penelitian
Etika penelitian mencakup hal sebagai berikut :
1. Ethical Clearance
Peneliti mengajukan persetujuan pelaksanaan penelitian kepada komisi etik penelitian kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun
nasional.
2.
Lembar Persetujuan
Informed Consent
Peneliti meminta secara sukarela subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. Subjek yang menyetujui akan dimohon untuk menandatangani
lembar persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
3.
Kerahasiaan
Confidentiality
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
3.10 ALUR PENELITIAN
Pengumpulan data subjek penelitian didapatkan dari rekam medis pasien di Klinik Rasyida Medan
Menyusun kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.
Satu hari sebelum penelitian, sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi diberi penjelasan tentang maksud penelitian kemudian diintruksikan
untuk tidak makan, minum kecuali air putih, merokok dan menyikat gigi 2 jam sebelum penelitian.
Pada hari penelitian pasien akan dijelaskan kembali tentang maksud penelitian dan menandatangani surat persetuan. Setelah itu, pasien akan ditanyai sesuai
dengan isi kuisioner.
Persiapan sebelum pengumpulan saliva : diposisikan duduk tenang, lalu diinstruksikan mengunyah permen
parafin wax
selama 5 menit. Kemudian saliva yang tergenang akan diludahkan beberapa kali kedalam
salivary pot
.
Pot diberi label dan dimasukan dalam termos berisi
dry ice
dan dibawa ke laboratorium kimia UNIMED
Pengumpulan saliva dilakukan dalam beberapa putaran. Setiap putaran terdiri atas 3 orang subjek.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria sekresi saliva yang distimulasi : ●Normal = 1-3 mLmenit
●Rendah = 0,7-1,0 mLmenit menit ●Hiposalivasi= 0,7 mLmenit
Persiapan reagent dan kurva kalibrasi
Analisa kadar urea dengan alat spektofotometer cahaya tampak pada gelombang 340 nm.
Pengumpulan data dan analisis data
Kesimpulan Kemudian pH saliva diukur menggunakan pH meter digital yang sebelumnya
telah dibersihkan dan dikalibrasi pada larutan buffer. pH meter dimasukan dalam pot hingga bagian sensor elektroda tergenang. Biarkan beberapa detik
hingga muncul nilaiderajat pH saliva tersebut. Lalu dinterpretasikan. Pengukuran volume saliva dilakukan dengan cara
menyalakan timbangan digital dan timbangan menunjukkan angka 0. Berat pot saliva
ditimbang terlebih dahulu. Saliva yang sudah dikumpulkan kemudian di timbang dan dikurangkan dengan hasil timbangan pot saliva kemudian hasil
yang diperoleh dinyatakan dalam ml karena berat jenis untuk saliva adalah 1,0 maka 1 gr saliva sama dengan 1 ml saliva. Volume saliva kemudian
dibagi dengan jumlah menit pengambilan saliva, dari sana akan didapat nilai laju aliran saliva yang dinyatakan dalam mlmenit.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Ginjal dan Hemodialisis Rasyida Medan pada bulan Juni hingga Agustus 2014. Seluruh sampel yang mengikuti penelitian ini
sebanyak 29 orang penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan telah
memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki LFG ≤ 15 mLmenit1,73m
2
, telah menjalani terapi hemodialisis selama ≥ 6 bulan dan bersedia menjadi subjek
penelitian.
4.1 Karakteristik Umum Subjek Yang Diteliti
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan beberapa karakteristik umum subjek yang diteliti tabel 4. Pada tabel 4 menunjukkan
beberapa karakteristik umum sebagai berikut. Jenis kelamin pada penelitian ini dengan frekuensi terbanyak adalah laki-laki 51,7. Umur subjek dengan frekuensi
paling banyak adalah pada kelompok umur lebih dari 51 tahun 62,04 dan umur subjek dengan frekuensi paling sedikit adalah kelompok umur 31-50 tahun 37,96
dengan usia paling muda yaitu 31 tahun dan usia yang paling tua yaitu 72 tahun. Sementara itu, etiologi penyebab gagal ginjal kronik GGK yang paling sering
adalah hipertensi 44,8 dan yang paling jarang adalah glomeronefritis 3,4. Seluruh responden 100 tidak mengidap HIVAIDS.
Subjek yang menjalani terapi hemodialisis secara teratur sebanyak 27 orang 93,1. Subjek yang mengikuti anjuran asupan air minum sebanyak 26 orang
89,7. Subjek yang mengikuti anjuran diet protein sebanyak 28 orang 96,6
Universitas Sumatera Utara