BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium Magnet, Pusat Penelitian Fisika – Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia P2F – LIPI Kawasan Puspiptek Serpong.
2. Laboratorium Pengujian Analisa, Nanotech Indonesia, Gedung BIT
Kawasan Puspiptek Serpong. 3.
Pusat Penelitian Elektronika dan Komunikasi PPET Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bandung.
4. Waktu penelitian : 10 Februari – 2 Juli 2014.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
a.
Spatula,
sebagai alat untuk mengambil sampel yang berbentuk serbuk. b.
Neraca Digital
, fungsinya untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan magnet.
c.
High Energy
Milling
jenis
shacker mill,
digunakan untuk
menghaluskanmeratakan campuran bahan dan membentuk paduan dari unsur yang dimasukkan.
d.
Gelas ukur Pyrex 1000 ml,
untuk mengukur aquades yang akan digunakan dan sebagai tempat air saat pengukuran densitas sampel.
e.
Oven
, berfungsi
untuk mengeringkan
sampel setelah
mengalami pencampuran dan pencetakan.
f.
Dilatometer
, digunakan untuk proses
sintering
sampel . g.
Mortar
, berfungsi sebagai alat bantu penghancuran serbuk sehingga menjadi butiran kecil.
h.
X-Ray Difraktometer XRD
merk
Shimadzu,
digunakan sebagai alat karakterisasi struktur sampel.
i.
Dilatometer,
digunakan untuk memperoleh suhu sintering bahan.
Universitas Sumatera Utara
j.
Pipet tetes,
digunakan untuk memasukkan aquades kedalam piknometer. k.
Scanning Electron Microscope
SEM untuk mengetahui morfologi dari sampel.
l.
Piknometer,
sebagai alat yang digunakan untuk mengetahui densitas serbuk yang dikenal dengan istilah
true density
. m.
Permagraph,
sebagai alat yang digunakan untuk memperoleh kurva histerisis
bahan.
n.
Particle Size Analizer PSA,
berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter partikel.
o.
Thermolyne Furnace High Temperature
tipe 46200, digunakan untuk men
sintering
dengan temperatur maksimal 1200
o
C. p.
Jangka Sorong Digital
, berfungsi untuk mengukur diameter dan tebal sampel. q.
Molding
digunakan untuk mencetak sampel berdiameter 11 mm. r.
X-Ray Fluorosence
XRF, Fungsinya untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung didalam sampel.
s.
Hydraulic press Hidraulic Jack,
berfungsi untuk menekan pada proses
cold compaction
sampel yang telah dimasukkan kedalam cetakan dengan kekuatan tekanan tertentu dengan kapasitas maksimum tekanan 100kgfcm
2
. t.
Magnetizer
, fungsinya untuk memberikan medan magnetik pada sampel magnetisasi dengan tegangan 500 volt.
u.
Stopwatch,
sebagai penghitung waktu saat proses pencetakan sampel. v.
Gaussmeter,
sebagai alat untuk mengukur besarnya medan magnet sampel. w.
Cawan keramik
, berfungsi sebagai tempat sampel saat proses sintering. x.
Kertas label
, berfungsi sebagai tempat menulis nama sampel. y.
Plastik sampel
, berfungsi sebagai tempat menyimpan sampel baik dalam bentuk serbuk maupun pelet.
3.2.2 Bahan
a.
Serbuk barium heksaferit komersial Cina
, sebagai bahan baku utama b.
Serbuk Fe
, berfungsi sebagai imbuhan c.
Serbuk Ziolit
, sebagai bahan campuran untuk membersihkan vial
shaker mill
Universitas Sumatera Utara
d.
Aquades
, sebagai media pencampur bahan baik pada proses wet milling dan juga pada uji
true density
e.
Polimer Celuna WE
–
518
, sebagai perekat matriks bahan magnet.
3.3 Diagram Alir Penelitian