Kriteria Usaha Kecil KERANGKA TEORI

I.5.7. Kriteria Usaha Kecil

Secara umum bentuk usaha kecil adalah usaha kecil yang bersifat perorangan, persekutuan atau yang berbadan hukum dalam bentuk koperasi yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota, ketika menghadapi kendala usaha. Dari bentuk usaha kecil tersebut, maka penggolongan usaha kecil di Indonesi adalah sebagai berikut: 1. Usaha Perorangan. Merupakan usaha dengan kepemilikan tunggal dari jenis usaha yang dikerjakan, yang bertanggung jawab kepada pihak ketigapihak lain. maju mundurnya usahanya tergantung dari kemampuan pengusaha tersebut dalam melayani konsumennya. harta kekayaan milik pribadi dapat dijadikan modal dalam kegiatan usahanya. 2. Usaha Persekutuan. Penggolongan usaha kecil yang berbentuk persekutuan merupakan kerja sama dari pihak-pihak yang bertanggung jawab secara pribadi terhadap kerja perusahaan dalam menjalankan bisnis. Sedangkan, pada hakekatnya penggolongan usaha kecil, yaitu: 1. Industri kecil, seperti: industri kerajinan tangan, industri rumahan, industri logam, dan lain sebagainya. 2. Perusahaan berskala kecil, seperti: toserba, mini market, koperasi, dan sebagainya. 3. Usaha informal, seperti: pedagangan kaki lima yang menjual barang-barang kebutuhan pokok. Secara umum, kriteria pengusaha kecil diatur dalam Pasal 6 ayat 2 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008, yaitu: Universitas Sumatera Utara a Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- dua ratus juta, tidak termasuk tanah dan bagunan tempat usaha. b Memiliki hasil penjualan tahunan, paling banyak Rp 1 M. c Milik Warga Negara Indonesia WNI. d Berdiri sendiri, tidak memiliki anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi. e Berbentuk usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum atau badan usaha berbadan hukum dalam bentuk koperasi. Dalam ayat 4-nya, berbunyi: kriteria sebagaimana yang disebutkan dalam huruf a dan b, nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian, yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah.

I.5.8. Konsentrasi Usaha Kecil