Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi kerja pegawai pada Kantor Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara berada pada kategori tinggi. Ini berarti sistem
kearsipan pada kantor tersebut sudah berjalan dengan baik.
3. Pengaruh Pengelolaan Kearsipan Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai
Untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel maka digunakan analisa korelasi. Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan terdiri dari tiga tahap
yaitu :
a. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adanya pengaruh pengelolaan kearsipan terhadap efisiensi kerja pegawai pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara atau pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka penulis menggunakan rumus :
[ ][
]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
XY
r
Keterangan : r
XY
: koefisien korelasi X
: variabel bebas Y
: variabel terikat N
: jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Diketahui : ∑X =
2.868 ∑Y =
1.583 ∑X
2 2
= 206.924
∑Y
2 2
= 62.935
∑XY = 113.877
Maka, diperoleh r
XY
sebagai berikut :
[ ] [
]
2 2
583 .
1 935
. 62
40 868
. 2
924 .
206 40
583 .
1 868
. 2
877 .
113 40
− −
− =
x x
XY
r
= 889
. 505
. 2
400 .
517 .
2 424
. 225
. 8
960 .
276 .
8 044
. 540
. 4
480 .
555 .
4 −
− −
= 511
. 11
536 .
51 036
. 15
= 896
. 230
. 593
036 .
15
= 33
, 356
. 24
036 .
15
= 0,617
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien relasi yang positif sebesar 0,617 antara
variabel bebas dan variabel terikat, dimana kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengan kenaikan variabel lainnya. Hubungan yang positif tersebut mengartikan bahwa jika
pengelolaan kearsipan tinggi maka efisiensi kerja pegawai akan tinggi pula.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan koefisien r-tabel. Pada koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5 untuk n=40, diperoleh nilai
r-tabel = 0,312. Dengan ketentuan bila r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka hipotesis kerja diterima. Tetapi sebaliknya bila r-hitung lebih kecil dari r-tabel, maka hipotesis nol
yang diterima. Dengan analisa tersebut dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan dapat
diterima atau tidak. Dan ternyata r-hitung 0,617 lebih besar dari r-tabel 0,312. Dengan demikian koefisien korelasi itu diterima atau hipotesis kerja diterima dan hipotesis nol
ditolak. Jadi terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan kearsipan terhadap efisiensi
kerja pegawai. Dengan demikian korelasi 0,617 itu signifikan.
Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini.
Tabel 39 : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,19 0,20-0,399
0,40-0,599 0,60-0,799
0,80-1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat
Sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,617
termasuk pada kategori KUAT. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
kearsipan terhadap efisiensi kerja pegawai pada Kantor Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Hubungan tersebut baru berlaku untuk 40 orang yang menjadi sampel.
Untuk menguji signifikasi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 194 orang, maka perlu diuji signifikasinya. Adapun
uji signifikasi yang dimaksud diuji pada tahap berikutnya.
b. Uji Signifikasi