b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank
konvensional. c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan
oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan
C. Analisis Penilaian Pembiayaan dan Tujuan Penilaian Pembiayaan
Dalam praktek dunia perbankan, pemberian fasilitas pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah harus melalui prosedur yang telah
ditetapkan oleh lembaga tersebut untuk menghindari resiko pembiayaan. Sebelum fasilitas pembiayaan diberikan, maka bank harus merasa yakin
bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan kembali. Oleh karena itulah dibutuhkan proses penilaian terhadap pengajuan pembiayaan oleh nasabah. Proses
penilaian tersebut dilakukan dengan tujuan menyetujui atau tidak permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.
Sunarto Zulkifli dalam bukunya menyebutkan bahwa keputusan pembiayaan harus didasarkan pada penilaian terhadap seluruh pembiayaan yang
sedang dan akan dinikmati pemohon secara bersamaan, pemohon tersebut
meliputi seluruh perusahaan dan perorangan yang terkait dengan pemohon, yang sedang dan akan menikmati fasilitas pembiayaan dari bank.
9
Penilaian pembiayaan oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur
penilaian yang benar dan sungguh-sungguh. Adalah penting bagi bank untuk menjajaki tentang willingness atau
kemauan membayar kembali dari calon peminjam serta ability atau kemampuan untuk membayar kembali utangnya. Bank harus dapat diyakinkan bahwa
peminjam secara sungguh berkemauan untuk membayar kembali pinjamannya. Oleh karena itulah dibutuhkan proses penilain sebelum memberi persetujuan
pembiayaan. Secara teoritis, pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank
tidak memiliki resiko kredit macet yang cukup tinggi karena pembiayaan dilakukan atas hukum-hukum syariah, namun sering kali dalam pelaksanaannya
sistem ini juga masih mengandung resiko kredit macet, yang disebabkan nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan ternyata tidak layak diberi
pembiayaan. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu proses penilaian pembiayaan oleh bank sebelum memutuskan untuk memberikan atau tidak pembiayaan
tersebut.
9
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta : Azka Publisher, 2009, h.253-254.
Dalam melakukan evaluasi permintaan pembiayaan, seorang analisis pembiayaan akan meneliti berbagai faktor yang diperkirakan dapat
mempengaruhi kemampuan dan kesediaan calon nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada bank.
Proses analisis pembiayaan ialah proses wajib yang harus dilakukan oleh pihak bank sebelum memberi pembiayaan kepada nasabah. Dapat dijabarkan
analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan bank syariah.
Julius Latumaerissa menjelaskan dalam bukunya bahwa proses penilaian pembiayaan itu disesuaikan dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di bank
untuk sampai pada satu keputusan, disetujui atau tidak permohonan yang diajukan.
10
Dalam melakukan penilaian, kriteria-kriteria serta aspek penilaian dan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian yang berlaku
pada setiap bank.
11
Secara garis besar analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank dimaksudkan dengan tujuan :
12
1. Menilai kelayakan usaha calon peminjam
10
Julis R Latumaerissa,. Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta : Bumi Aksara, 1999, h.43.
11
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h.117.
12
Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.59.
2. Menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan 3. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.
D. Prinsip Analisis Pembiayaan