dan prasangaka, pra pemahaman yang mendetail, ide-ide, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa cara pengungkapan sikap dapat melalui:
1.
Pengaruh atau penolakan
2.
Penilaian
3.
Suka atau tidak suka
4.
Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau
sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi,
mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respons positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang
mempunyai respons negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci
objek tertentu. Terdapat dua jenis variable yang mempengaruhi respons:
1.
Variable struktural yakni faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik
2.
Variable fungsional yakni faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, misalanya kebutuhan suasana hati, penglaman masa lalu
25
3. Estetika Resepsi
Setelah memahami pendekatan pragmatik, selanjutnya teori yang perlu dipahami adalah estetika resepsi. Estetika resepsi atau estetika
tanggapan adalah estetika ilmu keindahan yang didasarkan pada tanggapan-
25
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial,Jakarta: Raja Grasindo Persada, 1998, hlm. 47
tanggapan atau resepsi-resepsi pembaca terhadap karya sastra.
26
Jauss dalam bukunya Literaturgeschichte als Provokation mempertimbangkan sejarah
sastra terutama sebagai sebuah hasil penulisan dan resepsi yaitu bahwa pengalaman pembaca diterangkan dan dibatasi.
27
Cakrawalan atau horizon harapan menjadi kunci bagi teori Jauss. Cakrawala harapan disususun dengan tiga kriteria
a. Norma generik yang terkenal yang dipaparkan oleh teks yang dibaca oleh
pembaca; b.
Pengalaman dan pengetahuan pembaca terhadap keseluruhan teks yang telah dibaca sebelumnya;
c. Kontras antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk
menerima teks baru di dalam cakrawala harapan yang sempit dan cakrawala harapan yang luas.
28
Seseorang dengan orang yang lain itu akan berbeda dalam merespons sebuah karya sastra. Begitu juga, tiap periode itu berbeda dengan periode lain
dalam merespons sebuah karya sastra. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cakrawala harapannya verwachtingshorizon atau horizon of expectation.
Cakrawala harapan ini ialah harapan-harapan seseorang pembaca terhadap karya sastra. Tiap pembaca itu mempunyai wujud sebuah karya sastra
sebelum ia membaca sebuah karya sastra. Dalam arti, seorang pembaca itu mempunyai konsep atau pengertian tersendiri terhadap suatu karya sastra.
Pengertian karya sastra pun akan berbeda antara satu orang dengan orang lain karena setiap pembaca akan mengharapkan bahwa karya sastra
yang dibaca tersebut sesuai dengan pengertian karya sastra yang dimiliki pembaca tersebut. Cakrawala harapan tersebut ditentukan oleh pendidikan,
26
Rachmat Djoko Pradopo. Estetika Resepsi dan Teori Penerapannya dalam buku Bahasa Sastra Budaya Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,1991, hlm. 182.