Evaluasi Teks Sastra Pendekatan Teori 1. Pendekatan Pragmatik

sastra yang didasarkan pada nilai-nilai namun jika tujuannya hanya deskriptif, teks tersebut hanya dilihat faktanya saja. Pada proses evaluasi sejumlah pembaca yang memberikan informasikan diminta untuk memberikan putusan nilai mengenai teks-teks tertentu. Reaksi-reaksi pembaca diderivasikan dari keyakinan bahwa putusan nilai yang didasarkan pada pengetahuan tentang objek yang dinilai lebih menarik daripada putusan nilai yang didasarkan pada pengetahuan kecil atau tidak sama sekali tentang objek yang dinilai. Putusan nilai bertumpu pada pengetahuan objek. Karena objeknya adalah teks sastra, pengetahuan yang dibutuhkan adalah sastra termasuk di dalamnya elemen-elemen sistem sastra. 30 Masalahnya dapatkah nilai yang diberikan mengukur teks tersebut? Pengukuran keluasan korpus sastra agaknya belum pernah dipermasalahkan. Akan tetapi harus ditekankan bahwa pengukuran adalah hal tertentu, dan putusan nilai hanya signifikasi jika seseorang menyadari bahawa kenyataan parameter pada hakikatnya bersifat arbitrer. Maka dari itu, penelitian tentang repon pembaca remaja terhadap cerpen RSK karya A.A Navis ini akan menganalisis bagaimana kenyataan respons pembaca yang bukan pembaca ahli menilai cerpen tersebut. Pada penilian respons sendiri parameter yang digunakan merupakan bersifat arbitrer, peneliti akan menggunakan penilaian yang telah dibuat berdasarkan metode yang dianjurkan dalam evalusi sastra mengenai cerpen tersebut. jika hal ini telah dilakukan maka kita dapat melihat respons pembaca bukannya hanya dari pendapat para ahli sastra dan kritikus sastra saja, tetapi juga dapat melihat penilaian cerpen RSK ini berdasarkan pendapat pembaca yang bukan merupakan pembaca ahli. 30 Ibid., intisari dari bacaan beberapa halaman pada buku tersebut.

D. Psikologi Perkembangan Remaja

Stenley Hall mengatakan bahwa masa remaja dianggap sebagai masa topan-badai dan stres strom and stress, karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. 31 Remaja sendiri dapat diartikan sebagai masa transisiperalihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja berkisar usia 1213-21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, menurut Erikson maka remaja akan melalui masa kritis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri search for self-identity. 32 Ada 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja, yaitu: a. Faktor endogen nature, dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postar tubuh, bakat-minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. b. Faktor eksogen nurture, dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, diantaranya 1 faktor lingkungan fisik misalnya letak geografis, cuaca, iklim, dan sebagainnya 2 faktor lingkungan sosial misalnya keluarga, tetangga, teman, lembaga pendididikan, dan sebagainya. c. Interaksi atara endogen dan eksogen, karena kedua faktor ini saling berpengaruh sehingga terjadi interaksi antara faktor internal maupun eksternal, yang kemudian membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. 31 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, hlm. 13. 32 Ibid., hlm. 14. Dalam faktor eksogen atau eksternal telah dijelaskan salah satunya yaitu faktor sosial berupa lembaga pendidikan. Dalam penelitian mengenai respons pembaca remaja ini kita juga melibatkan faktor pendidikan maka kita harus mengetahui tentang perkembangan kognitif atau intelegensi dari remaja. Menurut Thornburg, intelegensi mengandung 4 unsur pengertian yakni: 1 kemampuan untuk berpikir abstraks dan cermat, 2 kemampuan untuk mengambil suatu keputusan judging, memahami terhadap suatu masalah secara menyeluruh comprehend, teori yang rumit, serta mengetahui hubungan sebab- akibat suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupannya, 3 kemampuan untuk melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan hidupnya, 4 seluruh kemampuan individu untuk melakukan suatu aktivitas guna mengembangkan potensi dirinya. 33 Dalam hal penelitian respons pembaca remaja ini, jika dilihat dari pengertian intelegensi hal yang berkaitan adalah unsur pertama yaitu kemampuan berpikir cermat. Kemampuan berpikir cermat berkaitan karena pembaca remaja harus berpikir dengan cermat ketika mereka membaca suatu bacaan. Dalam penelitian ini yang menjadi bahan bacaan remaja ini adalah cerpen RSK karya A.A Navis. Kemudian unsur kedua yaitu kemampuan untuk mengambil suatu keputusan judging, memahami terhadap suatu masalah secara menyeluruh comprehend, teori yang rumit, serta mengetahui hubungan sebab-akibat suatu fenomena yang ditemui dalam kehidupannya. Dalam hal ini pembaca remaja harus dapat mengambil keputusan ketika memberikan respons terhadap bahan bacaan yang berupa cerpen RSK karya A.A Navis serta memahami secara menyeluruh serta mengetahui hubungan sebab akibat yang disajikan cerpen RSK tersebut. 33 Ibid., hlm. 45.