Jenis Sastra LANDASAN TEORI

B. Cerpen

Cerpen merupakan bagian dari prosa rekaan. Prosa rekaan sendiri bisa dibedakan atas prosa lama dan prosa modern. Prosa lama sering berwujud cerita rakyat folktale. Bentuk prosa rekaan modern bisa dibedakan atas roman, novel, novelet dan cerpen. 9 Cerpen atau cerita pendek adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antaratokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu kesatuan. Sama hakikatnya dengan kehidupan nyata, sebuah peristiwa terjadi karena kesatuan manusia, tempat, dan waktu. Dari kesatuan itulah peristiwa terbentuk. 10 Cerpen selalu menampilkan diri yang demikian. Bedanya, peristiwa dalam kenyataan bersifat persepsional-komunal, sedangkan peristiwa dalam cerita berisifat imajinasi-individual. 11 Dalam cerpen, peristiwa dideskripsikan dengan kata-kata sebagai perasaan imajinasi pengarang terhadap suatu peristiwa yang dibayangkannya. Oleh karena itu, jika puisi kekuatan utamanya pada diksi, kalimat, dan tipografi maka pada cerita terdapat pada deskripsi peristiwa yang baik, yang merupakan perpaduan antara tokoh, latar, dan alur. Rangkain peristiwa itulah yang kemudian membentuk genre cerpen sehingga baik-buruknyasuatu cerpen ditentukan oleh penggambaran-penggambaran peristiwa yang dilukiskan oleh pengarangnya. Seperti pernah disebutkan oleh Edgar Alan Poe, salah satu ciri khas cerita pendek adalah ia biasanya akan terbaca habis hanya dalam sekali duduk. 12 Cerpen cenderung membatasi diri pada rentang waktu yang pendek, ketimbang menunjukkan adanya perkembangan dan kematangan watak pada diri tokoh. 9 Ibid., hlm. 140. 10 Kurniawan dan Sutardi, Penulisan Sastra Kreatif, hlm. 59. 11 Ibid., hlm. 59. 12 Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, hlm. 33. Cerpen jarang menggunakan plot kompleks karena lebih terfokus pada satu episode atau situasi tertentu saja daripada rangkaian ceritanya.