79
B. Proporsi Kejadian Hipertensi Berdasarkan Faktor Fisik dan Riwayat
Penyakit Masyarakat di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013
Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa 30,28 penderita hipertensi di perkotaan mengalami obesitas. Persentase tersebut pun lebih tinggi
dibandingkan di desa, yaitu 20,67. Proporsi masyarakat kota yang mengalami hipertensi dan memiliki riwayat diabetes pun lebih tinggi 3,97
dibandingkan masyarakat desa yang mengalami hipertensi dan memiliki riwayat diabetes 1,96.
Tabel 5.2 Proporsi Hipertensi Berdasarkan Faktor Fisik dan Riwayat Penyakit
Masyarakat di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013
Variabel Kota
Desa Hipertensi
Normal Hipertensi
Normal n
n n
n Obesitas
Ya 20609
30,28 28682
13,15 15062
20,67 22028
8,66 Tidak
47447 69,72
189424 86,85
57817 79,33
232410 80,09
Jumlah 68056
100,00 218106
100,00 72879 100,00
254438 100,00
Riwayat Diabetes Ya
2727 3,97
2774 1,27
1442 1,96
1901 0,74
Tidak 65917
96,03 216058
98,73 72234
98,04 253922
99,26 Jumlah
68644 100,00
218832 100,00
73676 100,00
255834 100,00
C. Proporsi Kejadian Hipertensi Berdasarkan Gaya Hidup di Wilayah
Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013 Tabel 5.3
Proporsi Hipertensi Berdasarkan Gaya Hidup di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013
Variabel Kota
Desa Hipertensi
Normal Hipertensi
Normal n
n n
n Aktifitas Fisik
600 METminggu 9258
13,53 28354
12,96 7562
10,26 22544
8,81 ≥ 600 METminggu
59359 86,47
190478 87,04
66114 89,74
233290 91,88
Jumlah 68644
100,00 218832
100,00 73676
100,00 255834
100,00 Kebiasaan Merokok
Merokok 21848
31,83 70985
32,44 25686
34,86 93313
36,47 Pernah Merokok
6137 8,94
9771 4,46
5234 7,10
9268 3,62
Tidak pernah merokok 40659
59,23 138076
63,10 42756
58,03 153253
59,90 Jumlah
68644 100,00
218832 100,00
73676 100,00
255834 100,00
80
Variabel Kota
Desa Hipertensi
Normal Hipertensi
Normal n
n n
n Konsumsi Makanan
Asin ≥ 1 kalihari
14378 20,95
46948 21,45
16705 22,67
56778 22,19
1 kalihari 54266
79,05 171884
76,12 56971
77,33 199056
77,81 Jumlah
68644 100,00
218832 100,00
73676 100,00
255834 100,00
Konsumsi Makanan Berlemak
≥ 1 kalihari
25918 37,76
83538 38,17
22879 31,05
77020 30,10
1 kalihari 42726
62,24 135294
61,83 50797
68,95 178814
69,89 Jumlah
68644 100,00
218832 100,00
73676 100,00
255834 100,00
Konsumsi Sayur 3 porsihari
50443 73,49
162894 74,44
54985 74,63
190638 74,52
≥ 3 porsihari 18201
26,52 55938
25,56 18691
25,37 65196
25,48 Jumlah
68644 100,00
218832 100,00
73676 100,00
255834 100,00
Konsumsi Buah
2 porsihari 67286
98,02 215266
98,37 73023
99,11 253829
99,22 ≥ 2 porsihari
1358 1,98
3566 1,63
653 0,89
2005 0,78
Jumlah 68644
100,00 218832
100,00 73676
100,00 255834 100,00
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi baik di kota maupun desa memiliki aktivitas fisik ≥ 600 MET, tidak pernah
merokok, konsumsi makanan asin 1 kali per hari, konsumsi makanan berlemak
1 kalihari, konsumsi sayur ≥ 3 kalihari dan konsumsi buah ≥ 2 porsihari. Namun, persentase penderita hipertensi yang memiliki aktivitas
fisik 600 MET dan konsumsi makanan berlemak 1 kalihari lebih tinggi di kota 13,53 dan 37,76 dibandingkan di desa 10,26 dan 31,05.
Sebaliknya, persentase penderita hipertensi yang merokok, mengonsumsi makanan asin 1 kalihari, konsumsi sayur 3 porsihari dan konsumsi buah
2 porsihari justru lebih tinggi di desa 34,86, 22,67, 74,63 dan 99,11 secara berturut-turut dibandingkan di kota 31,83, 20,95,
73,46 dan 98,02 secara berturut-turut.
81
D. Hubungan Faktor Sosiodemografi dengan Hipertensi di Wilayah