59
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain cross sectional. Desain penelitian ini mengikuti desain penelitian Riskesdas
tahun 2013. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan dari data Riskesdas 2013 terkait hipertensi sehingga diperoleh penjelasan mengenai faktor-faktor
yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia tahun 2013.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Riskesdas 2013 dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia pada tahun 2013. Selanjutnya, data Riskesdas yang dimanfaatkan peneliti dianalisis pada bulan
Februari hingga Juli tahun 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah total sampel Riskesdas 2013. Total sampel Riskesdas diperoleh setelah dilakukan pemutakhiran data
rumah tangga, kunjungan dan wawancara anggota rumah tangga. Pemutakhiran data rumah tangga dilakukan sebelum sampel ditentukan.
Pemutakhiran dilakukan
dengan pertimbangan
sebagai berikut
Kemenkes RI, 2013:
60 a.
Blok sensus yang sudah tidak ditemukanhilang karena bencana banjir, longsor, gempa bumi, seperti di Mentawai, beberapa
Kabupaten di Kalimantan b.
Blok sensus yang merupakan daerah konflik dan sangat sulit untuk dijangkau seperti Papua
c. Bangunan sensus yang tidak ditemukan, karena berubah fungsi,
bukan rumah tangga biasa Setelah pemutakhiran dilakukan, blok sensus yang berhasil
dikunjungi sebanyak 11.986 blok sensus yang tersebar di 33 provinsi, 497 kabupatenkota. Ada 14 blok sensus yang tidak berhasil dikunjungi
karena penolakan warga setempat dan lokasi sulit dijangkau, yaitu 12 blok sensus di Papua, 1 blok sensus di Papua Barat dan 1 blok sensus di
Jakarta. Adapun dari 300.000 rumah tangga yang ditargetkan, terdapat 294.959 rumah tangga yang berhasil dikunjungi. Dari 294.959 rumah
tangga yang dikunjungi, ada 1.027.763 anggota rumah tangga ART yang berhasil diwawancarai. Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 1.027.763 orang. 2.
Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2013
berusia ≥ 15 tahun yang berhasil diwawancarai oleh para enumerator Riskesdas 2013, yaitu sebanyak 722.329 orang. Namun, untuk keperluan
analisis dalam penelitian ini maka ditentukan kriteria eksklusi sebagai berikut.
a. Responden Riskesdas 2013 yang berstatus hamil
61 b.
Data responden tidak lengkap missing data. c.
Data numerik hasil pengukuran bernilai ekstrim Setelah mempertimbangkan kriteria eksklusi, jumlah sampel
penelitian ini berkurang menjadi 616.986 sampel sehingga hanya 85,42 dari total 722.329 sampel Riskesdas yang bisa dianalisis dalam penelitian
ini. Namun, saat analisis variabel umur dan obesitas, secara berturut-turut jumlah sampel penelitian menjadi 616.983 dan 613.479 sampel karena
terdapat nilai ekstrim dan missing data lihat Tabel 4.3. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah multistage
sampling mengikuti teknik pengambilan sampel Riskesdas tahun 2013. Namun, dilakukan perhitungan nilai kekuatan uji dan derajat kemaknaan
yang sesuai dengan besar sampel penelitan ini. Hal ini karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan
diketahui bahwa dengan jumlah sampel sebesar 616.986, proporsi hipertensi pada perempuan dan laki-laki secara berturut-turut sebesar
0,503 dan 0,497 Rahajeng dan Tuminah, 2009 sehingga diperoleh nilai derajat kemaknaan sebesar 5 dengan kekuatan uji sebesar 99.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil Riskesdas tahun 2013. Data ini diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Balitbangkes Kementerian Kesehatan Indonesia. Sebelum pengambilan data, peneliti melakukan observasi kuesioner Riskesdas tahun 2013 untuk
mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hipertensi. Dengan
62 demikian, dapat diperoleh variabel-variabel yang akan dianalisis sebagai
faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Pengumpulan data Riskesdas tahun 2013 dilakukan oleh para enumerator
terlatih dengan metode wawancara, observasi dan pengukuran langsung. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh
informasi terkait umur, pekerjaan, pendidikan, riwayat diabetes, kebiasaan merokok dan aktivitas fisik responden. Sedangkan, metode observasi
dilakukan untuk memperoleh informasi terkait jenis kelamin responden. Pengukuran langsung dilakukan untuk memperoleh informasi terkait
berat badan dan tinggi badan. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan oleh enumerator terlatih sehingga posisi tubuh dan cara pembacaan
hasil pengukuran diupayakan sesuai dengan pedoman. Tim enumerator dan Tim manajemen data dibentuk di setiap
kabupatenkota. Setiap Tim enumerator bertanggung jawab untuk 6 BS 150 Rumah Tangga. Setiap Tim enumerator terdiri dari lima orang yang diketuai
oleh ketua tim. Setiap anggota maupun ketua dari Tim enumerator dan manajemen data minimal mempunyai pendidikan D3 Kesehatan.
Perekrutan tenaga enumerator dan Tim manajemen data dilakukan di Poltekkes, STIKES, Universitas Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Keperawatan, Fakultas Kedokteran Gigi, dan lain-lain. Kekurangan tenaga pengumpul dan manajemen data di beberapa daerah
diatasi dengan merekrut para staf Dinas Kesehatan KabupatenKota yang telah memperoleh peresetujuan kepala bidang masing-masing untuk
dibebaskan dari tugas rutin.
63
E. Instrumen Pengumpulan Data