49
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka teori menggambarkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dengan hipertensi di antaranya adalah faktor sosiodemografi jenis kelamin,
umur, pekerjaan, pendidikan, kemiskinan dan pelayanan kesehatan, faktor fisik dan riwayat penyakit stres, genetik, obesitas dan riwayat diabetes serta
faktor gaya hidup konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, sering konsumsi makanan asin, sering konsumsi makanan berlemak dan
kurang konsumsi sayur dan buah. Namun, tidak semua faktor-faktor tersebut diteliti. Untuk faktor sosiodemografi, hanya jenis kelamin, umur, pekerjaan
dan pendidikan yang diteliti dalam penelitian ini. Untuk faktor fisik dan riwayat penyakit, faktor yang diteliti adalah obesitas dan riwayat diabetes.
Sedangkan, untuk faktor gaya hidup, faktor-faktor yang diteliti adalah kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, sering konsumsi makanan asin,
sering konsumsi makanan berlemak dan kurang konsumsi sayur dan buah. Adapun faktor kemiskinan, akses pelayanan kesehatan, genetik, stres dan
konsumsi alkohol tidak diteliti dalam penelitian ini karena keterbatasan dari data Riskesdas 2013. Berikut uraiannya:
1. Faktor kemiskinan tidak diteliti dengan pertimbangan data yang tersedia
kurang valid sehingga dapat mempengaruhi hasil analisis penelitian ini lihat Tabel 3.1. Selain itu, kemiskinan berkaitan dengan status ekonomi
berupa pendapatan yang bisa dijelaskan melalui variabel pekerjaan.
2. Faktor akses pelayanan kesehatan juga tidak diteliti karena data yang
tersedia kurang reliabel sehingga dapat mempengaruhi hasil analisis penelitian ini. Tabel 3.1 menunjukkan hasil uji validitas dan reliabilitas
data Riskesdas 2013 3.
Faktor genetik, stres dan konsumsi alkohol tidak bisa menjadi variabel
penelitian karena tidak diukur dalam Riskesdas tahun 2013. Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data Riskesdas 2013
No. Kelompok Variabel
Validasi Kesimpulan
Keterangan Proses
Isi 1.
Keterangan Anggota Rumah Tangga Jenis
Kelamin, Umur, Pendidikan, Pekerjaan
77,5 83,1
Valid dan reliabel
2. Akses dan Pelayanan
Kesehatan 79,0
73,2 Valid tetapi
kurang reliabel
3. Pemukiman dan
Ekonomi 75,0
Kurang Valid
4. Penyakit Tidak
Menular -
88,8 Baik
reliabilitasn ya
Ada masalah
pengukurn reliabilitas
asma dan kanker
5. Pengukuran Tekanan
Darah 89,8
Valid Ada
penyimpang an SOP
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Bagan 3.1 menjelaskan bahwa faktor sosiodemografi, faktor fisik dan riwayat penyakit serta faktor gaya hidup berhubungan dengan hipertensi.
Berikut penjelasannya: 1.
Faktor sosiodemografi Faktor sosiodemografi berhubungan dengan hipertensi karena secara
teoritis hipertensi lebih berisiko pada perempuan, usia lanjut, masyarakat
berpendidikan rendah dan masyarakat yang tidak bekerja. Perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi karena setelah mengalami menopous hormon
estrogen perempuan yang berfungsi melindungi tekanan darah istirahat menjadi berkurang. Risiko hipertensi semakin meningkat seiring dengan
pertembahan usia karena fungsi fisiologis tubuh juga ikut menurun sehingga usia lanjut sangat berisiko mengalami hipertensi.
Risiko hipertensi juga semakin meningkat seiring dengan rendahnya tingkat pendidikan seseorang karena pendidikan yang rendah mempengaruhi
pengetahuan masyarakat terkait hipertensi. Pengetahuan yang rendah berdampak pada perilaku pencegahan hipertensi. Status tidak bekerja
berhubungan dengan hipertensi karena dapat mempengaruhi pendapatan seseorang sehingga sulit untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
adekuat. Akibatnya, informasi terkait pencegahan dan pengobatan hipertensi yang diinformasikan melalui pelayanan kesehatan pun sulit diperoleh.
Faktor pendidikan dan pekerjaan dapat juga menjadi salah satu alasan masyarakat melakukan urbanisasi. Urbanisasi kemudian dapat menimbulkan
perubahan gaya hidup masyarakat menjadi gaya hidup tidak sehat sehingga berisiko hipertensi.
2. Faktor Fisik dan Riwayat Penyakit
Faktor fisik diukur melalui variabel obesitas dimana obesitas berhubungan dengan hipertensi karena orang yang mengalami obesitas
umumnya mengalami hyperinsulinemia yang dapat meningkatkan tekanan darah. Sedangkan faktor riwayat penyakit diukur melalui riwayat
diabetes respnden. Riwayat diabetes berhubungan dengan hipertensi
karena dapat menyebabkan resistensi insulin yang merupakan efek jangka panjang dari hiperinsulinemia. Kedua faktor ini merupakan faktor
yang berhubungan dengan hipertensi karena faktor biologis sehingga tidak ada perbedaan risiko baik di perkotaan maupun pedesaan.
3. Faktor Gaya Hidup
Masyarakat kota akan lebih berisiko mengalami hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan karena masyarakat perkotaan
cenderung memiliki aktivitas fisik yang kurang, kebiasaan merokok dan diet tidak sehat. Waktu bekerja yang lama dan pendapatan yang rendah
membuat masyarakat kota lebih mementingkan urusan pekerjaan dibandingkan memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik.
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Hipertensi di Perkotaan
dan Pedesaan Indonesia
Sosiodemografi: Jenis kelamin
Umur Pendidikan
Pekerjaan Faktor Fisik dan Riwayat
Penyakit: Obesitas
Riwayat diabetes Gaya Hidup:
Aktivitas fisik Kebiasaan merokok
Konsumsi makanan asin Konsumsi makanan berlemak
Konsumsi sayur Konsumsi buah
53
B. Definisi Operasional