Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

63

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner individu RKD13.IND dan kuesioner rumah tangga RKD13.RT Riskesdas tahun 2013. Kuesioner telah diuji validasi oleh tim gabungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanudin agar kualitas data Riskesdas 2013 terjamin. Berikut penjelasan cara pengukuran masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Hipertensi Variabel ini diukur melalui pengukuran tekanan darah dengan menggunakan spignomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali kali dalam satu waktu. Namun, jika terdapat perbedaan hasil pengukuran sebesar ≥ 10 mmHg maka dilakukan pengukuran ketiga. Hasil beberapa kali pengukuran tekanan darah tersebut kemudian dirata-ratakan. Untuk menjamin kevalidan data maka cara pengukuran dipastikan harus benar. Posisi duduk tenang atau berbaring telentang bagi yang tidak mampu duduk. Responden diharuskan tidak melakukan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok dan makan minimal 30 menit sebelum pengukuran tekanan darah. Selain itu, responden diminta duduk istirahat minimal 10 menit sebelum pengukuran. Petugas yang mengukur pun dilarang untuk mengajak responden berbicara ataupun tertawa saat pengukuran tekanan darah berlangsung. 64 2. Tempat Tinggal Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga pada blok I dengan kode B1R5. Penentuan desa atau kota mengikuti hasil sensus penduduk tahun 2010 SP2010. 3. Jenis Kelamin Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga pada blok IV dengan kode B4K4. Enumerator Riskesdas tahun 2013 menentukan jenis kelamin berdasarkan observasi langsung dan kartu keluarga serta bertanya langsung pada responden maupun keluarga responden yang ada saat wawancara berlangsung. 4. Umur Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga pada blok IV dengan kode B4K7THN. Umur ditanyakan langsung pada responden dan dihitung dengan pembulatan ke bawah atau ulang tahun yang terakhir berdasarkan kalender masehi. Enumerator Riskesdas 2013 melakukan probing melalui dokumen atau catatan kelahiranakte kelahiran dan kartu pengenal seperti KTP, SIM, dan sebagainya ketika responden tidak mengetahui umurnya dengan pasti atau lupa. Namun, jika dokumen-dokumen tersebut tidak ada maka waktu kelahiran responden dihubungkan dengan tanggal, bulan, dan tahun penting atau peristiwa penting di Indonesia. Umur responden kemudian dikategorikan menjadi 6 kategori mengikuti kategorisasi yang terdapat dalam laporan Riskesdas tahun 2013, yaitu 1 15-24 tahun, 2 25-34 tahun, 3 35-44 tahun, 4 45-54 tahun, 5 55- 64 tahun, 6 ≥ 65 tahun. 65 5. Pendidikan Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga pada blok IV dengan kode B4K8. Enumerator Riskesdas menanyakan langsung pada responden terkait pendidikan apa yang terakhir kali ditamatkan responden. Berikut ini adalah kategori tingkatan pendidikan dalam Riskesdas 2013. a. Tidakbelum pernah sekolah b. Tidak tamat SDMI. Tidak tamat SD termasuk Madrasah Ibtidaiyah MI c. Tamat SDMI. Tamat SD, termasuk tamat Madrasah Ibtidaiyah Paket A dan tidak tamat SLTP MTS. d. Tamat SLTPMTS. Tamat SLTP, termasuk tamat Madrasah Tsanawiyah MTS Paket B dan tidak tamat SLTAMA. e. Tamat SLTAMA. Tamat SLTA, termasuk tamat Madrasah Aliyah MAPaket C f. Tamat D1, D2, D3, atau mahasiswa strata 1 drop-out. g. Tamat Perguruan Tinggi, termasuk tamat Strata-1, Strata-2, Strata-3. Dalam penelitian ini, variabel pendidikan akan dikategorikan menjadi tidak sekolahtidak tamat SDMI, tamat SDMI, tamat SLTPMTs, tamat SLTAMA dan tamat perguruan tinggi. 6. Pekerjaan Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga pada blok 4 dengan kode B4K9. B4K9 memuat pertanyaan terkait status pekerjaan 66 responden yang ditujukan pada responden yang berusia ≥ 10 tahun. Status pekerjaan dibagi dalam 4 kategori, yaitu: a. Tidak bekerja b. Bekerja, adalah jenis kegiatan yang menghasilkan uang c. Sedang mencari kerja, adalah sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha, atau sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. d. Sekolah, adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal baik pada pendidikan dasar, pendidikan menengah atau pendidikan tinggi yang di bawah pengawasan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, atau institusi pendidikan swasta. Namun, pada penelitian ini status pekerjaan hanya digolongkan menjadi bekerja dan tidak bekerja. 7. Obesitas Variabel ini tidak secara langsung terdapat di dalam kuseioner Riskesdas 2013. Variabel obesitas diperoleh setelah peneliti melakukan perhitungan indeks massa tubuh yang memanfaatkan data tinggi badan dan berat badan . Nilai indeks masa tubuh ≥ 27 kgm 2 digolongkan sebagai obesitas. Data berat badan diperoleh melalui kuesioner individu dengan kode K01a dan K01b. Sedangkan, data tinggi badan diperoleh melalui kuesioner individu dengan kode K02a dan K02b. K01a dan K02a memuat pertanyaan “Apakah anggota rumah tangga dilakukan 67 pengukuran berat badan dan tinggi badan?”. Sedangkan, K01b dan K02b memuat hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital Camry berkpasitas 150 kg dan ketilitian 100 gram. Alat timbangan ini diletakkan pada permukaan lantai yang keras dan datar. Sebelum penimbangan, responden harus membuka alas kaki, jaket, topi dan mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci. Posisi tubuh responden juga dipastikan benar, yaitu kaki berada di tengah-tengah timbangan tanpa menutupi layar baca, tubuh tegap dan tenang serta pandangan lurus kedepan. Hasil pengukuran berat badan kemudian muncul setelah angka di layar baca statis. Pengukuran tinggi badan menggunakan pengukur multifungsi berkapasitas 2 meter dan ketelitian 0,1 cm. Alat ukur diletakkan di atas permukaan lantai yang keras dan datar serta menempel pada permukaan dinding yang rata. Sebelum pengukuran responden diminta melepaskan alas kaki, penutup kepalatopipeci. Posisi responden berdiri di atas alat ukur dengan posisi membelakangi alat ukur yang sejajar dengan dinding rumah, berdiri tegak, pandangan lurus ke depan dan titik cuping telinga dengan ujung mata membentuk garis imajiner yang tegak lurus terhadap dinding belakang alat ukur membentuk sudut 90º. Lima bagian badan yaitu kepala, punggung, pantat, betis, dan bagian dalam tumit menempel di alat ukur. Jika ini tidak mungkin dilakukan, minimal punggung, pantat dan betis yang menempel pada alat ukur. 68 Dinding belakang alat ukur diletakkan tepat ditengah bagian belakang responden dan alat digeser sampai menyentuh kepala bukan rambut. Hasil pengukuran dibaca tepat pada garis jendela baca. 8. Riwayat Dabetes Variabel ini diukur menggunakan kuesioner individu Riskesdas 2013 dengan kode B12. Pertanyaan yang ditanyakan pada responden adalah “Apakah anda pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter?”. Jawaban pertanyaan ini menentukan status riwayat diabetes responden. 9. Aktivitas Fisik Variabel ini diukur menggunakan kuesioner individu Riskesdas 2013 dengan kode G16-G33. Sebelum menanyakan pertanyaan aktivitas fisik, enumerator Riskesdas 2013 mengarahkan responden untuk menyebutkan semua kegiatan mulai dari bangun pagi sampai tidur malam. Enumerator kemudian mencatat semua kegiatan tersebut beserta waktu dan jenis kegiatan yang dilakukan responden secara terus- menerus selama ≥10 menit dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan: a. Pekerjaan di lingkungan kerja yang dibayar maupun yang tidak dibayar, pekerjaan rumah tangga, memanen hasil pertanian, memancing ikan atau berburu hewan, mencari pekerjaan, dan lain- lain; b. Waktu senggang termasuk olahraga dan rekreasi; dan c. Perjalanan jalan kaki atau naik sepeda menuju ke tempat kerja, pasar, tempat rekreasi. 69 Setelah itu, kegiatan dikelompokkan sesuai dengan jenis aktivitas fisik dan waktu atau lama kegiatan berlangsung. Langkah-langkah ini berlaku untuk pertanyaan G16-G33. Kartu peraga menjadi alat bantu agar responden lebih mudah menjawab pertanyaan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis aktivitas fisik. a. Berat: aktivitas fisik yang memerlukan kerja fisik berat dan menyebabkan nafas atau denyut nadi meningkat cepat. b. Sedang: aktivitas fisik yang membutuhkan kerja fisik sedang dan sedikit peningkatan denyut nadi atau nafas Dalam penelitian ini, hasil ukur dari variabel aktivitas fisik dikategorikan menjadi dua, yaitu 600 tidak direkomendasikan MET dan ≥ 600 MET rekomendasi WHO. Kategorisasi tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan antara durasi beraktivitas fisik berat selama seminggu yang dikali 8 MET value aktivitas fisik berat dengan durasi beraktivitas fisik ringan selama seminggu yang dikali 4 MET value aktivitas fisik ringan WHO, 2015, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Perhitungan Skor MET Berdasarkan Kriteria Intensitas Aktivitas Fisik Jenis Aktivitas Fisik Perhitungan Aktivitas Fisik MET Value Hasil Ukur MET Berat Durasi beraktivitas menithari x Jumlah hari beraktivitas dalam seminggu x 8 600 ≥ 600 Sedang 4 70 10. Merokok Variabel ini diukur menggunakan kuesioner individu Riskesdas 2013 dengan kode G05. Pertanyaan yang ditanyakan pada responden adalah “Apakah anda merokok selama 1 bulan terakhir?”. Hasil ukur dari variabel ini ada 5 kategori, tetapi akan dikode ulang oleh peneliti menjadi 3 kategori lihat Tabel 4.3. 11. Konsumsi Makanan Asin dan Berlemak Variabel ini diukur menggunakan kuesioner dengan kode G27A- G27C, G27G . Pertanyaan yang ditanyakan adalah “Biasanya berapa kali Anda mengonsumsi makanan-makanan tersebut ?”. Jawaban dari pertanyaan ini terkategori menjadi enam kategori, tetapi peneliti melakukan pengkategorian ulang menjadi dua kategori lihat Tabel 4.3. 12. Konsumsi Sayur dan Buah Variabel ini diukur menggunakan kuesioner dengan kode G24 dan G26. Pertanyaan yang ditanyakan adalah “Berapa porsi rata-rata Anda mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dalam sehari?. Jawaban responden jika tidak mencapai ukuran satu porsi maka digolongkan menjadi satu porsi. Untuk membantu responden dalam menjawab pertanyaan, enumerator berusaha mengingatkan responden terhadap seluruh jenis sayur-sayuran maupun buah-buahan yang ada di Indonesia. Selain itu, ada kartu peraga sebagai alat bantu untuk mendapatkan gambaran besar porsi dalam satu sajian. 71

F. Manajemen Pengumpulan Data