Analisa Data METODE PENELITIAN

75 No. Variabel Kode Awal Kode Akhir Keterangan Asin 3. 3-6 kaliminggu 4. 1-2 kaliminggu 5. 3 kalibulan 6. Tidak pernah dan 2 yang digabungkan menjadi satu kode, yaitu “0“ ≥1 kalihari dan kode awal 3-6 digabungkan menjadi satu kode, yaitu, “1” 1 kalihari 8. Konsumsi Makanan Berlemak 1. 1 kalihari 2. 1 kalihari 3. 3-6 kaliminggu 4. 1-2 kaliminggu 5. 3 kalibulan 6. Tidak pernah 0. ≥1 kalihari 1. 1 kalihari Pengkodean ulang terhadap kode awal 1 dan 2 yang digabungkan menjadi satu kode, yaitu “0“ ≥1 kalihari dank ode awal 3-6 digabungkan menjadi satu kode, yaitu, “1” 1 kalihari 9. Konsumsi Sayur Data Numerik 0. 3 porsihari 1. ≥3 porsihari Kategoorisasi data numerik 10. Konsumsi Buah Data Numerik 0. 2 porsihari 1. ≥2 porsihari Kategoorisasi data numerik

G. Analisa Data

Analis data penelitian ini akan diawali dengan analisis univariat terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel hipertensi, jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, obesitas, riwayat diabetes, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi maknan asin, konsumsi makanan berlemak dan konsumsi sayur dan buah. Semua variabel tersebut ditampilkan dalam satu tabel yang memuat jumlah dan presentasi dari masing-masing variabel. Selanjutnya, analisis bivariat dengan uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, obesitas, riwayat diabetes, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi makanan asin, konsumsi makanan berlemak, konsumsi sayur dan buah dengan hipertensi pada masing-masing wilayah tinggal desakota. 76 Penentuan adanya hubungan dan risiko antara variabel independen dengan dependen ditentukan berdasarkan nilai prevalence odds ratio POR dan confidence interval CI. Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabel yang memuat persentase, POR dan 95 CI. Nilai POR memiliki makna tertentu yang ditentukan sebagai berikut Merrill, 2011; Webb P. dan Bain C., 2011. 1. Jika nilai POR 1 maka terdapat hubungan antara faktor risiko atau pajanan dengan dampak atau penyakit dan faktor risiko akan meningkatkan risiko orang yang terpajan faktor risiko untuk terkena penyakit. 2. Jika nilai POR = 1 maka tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor risiko dengan penyakit 3. Jika nilai POR 1 maka terdapat hubungan antara faktor risiko atau pajanan dengan dampak atau penyakit dan faktor risiko akan menurunkan risiko orang yang terpajan faktor risiko untuk terkena penyakit. Interpretasi nilai POR juga harus diiringi dengan nilai 95 CI, dimana ketika nilai antara lower limit dengan upper limit 95 CI mengandung angka 1 maka tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor risiko atau pajanan penyakit dengan dampak atau penyakit Katz, 2006. 77

BAB V HASIL

A. Proporsi

Kejadian Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013 Tabel 5.1 Proporsi Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Indonesia Tahun 2013 Variabel Kota Desa Hipertensi Normal Hipertensi Normal n n n n Jenis Kelamin Perempuan 31070 45,26 10947 47,96 33878 45,98 118055 46,14 Laki-laki 37574 54,74 113885 52,04 39798 54,02 137779 53,85 Jumlah 68644 100,00 218832 100,00 73676 100,00 255834 100,00 Umur tahun ≥ 65 5993 8,73 4547 2,08 7649 10,38 6918 2,70 55-64 7993 11,64 9935 4,54 8351 11,34 12772 4,99 45-54 22789 33,20 36606 16,73 22431 30,45 43149 16,87 35-44 18165 26,46 51980 23,75 19577 26,57 62788 24,54 25-34 10179 14,83 62997 28,79 11523 15,64 73716 28,81 15-24 3525 5,14 52764 24,11 4142 5,62 56488 22,08 Jumlah 68644 100,00 218832 100,00 73676 100,00 255831 100,00 Pendidikan Tidak SekolahTidak tamat SDMI 9327 13,59 18291 8,36 20227 27,45 49973 19,53 Tamat SDMI 18152 26,44 43087 19,69 28965 39,31 19,53 33,61 Tamat SLTPMTs 12167 17,72 51550 23,56 11384 15,45 59929 23,42 Tamat SLTAMA 21179 30,85 80605 36,83 10224 13,88 49811 19,47 Tamat perguruan tinggi 7819 11,39 25299 11,56 2876 3,90 10127 3,96 Jumlah 68644 100,00 218832 100,00 73676 100,00 255834 100,00 Pekerjaan Tidak Bekerja 26033 37,92 91648 41,88 23163 31,44 92955 36,33 Bekerja 42611 62,07 127184 58,12 50513 68,56 162879 63,67 Jumlah 68644 100,00 218832 100,00 73676 100,00 255834 100,00 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa proporsi kejadian hipertensi lebih tinggi pada laki-laki kota: 54,74 dan desa: 54,02 dibandingkan perempuan kota: 45,26 dan desa: 45,98, baik di perkotaan maupun pedesaan.