Mahasiswa  FK  USU  pengguna  lensa  kontak  terhadap  dampak  negatif penggunaannya berada pada kategori sedang.
Persamaan hasil penelitian ini dikarenakan pada penelitian  Winda, sampel  penelitiannya  ialah  mahasiswa  yang  menggunakan  lensa  kontak,
sedangkan pada penelitian ini mayoritas responden juga pelajar yang lebih memilih  menggunakan  lensa  kontak  dari  pada  kaca  mata  untuk  koreksi
gangguan penglihatannya. Kaitannya  dengan  hasil  penelitian  ini,  sebagian  besar  responden
mempunyai  pegetahuan  yang  cukup  namun  dalam  penelitian  ini  juga pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku penggunaan lensa kontak.
Hal  ini  mungkin  dikarenakan  pengetahuan  terkait  lensa  kontak  mudah diperoleh  oleh  kalangan  pelajar  melalui  kemajuan  teknologi  sekarang  ini
seperti internet. Artinya, mayoritas responden yang sebagai seorang pelajar memperoleh pengetahuan bukan hanya dari faktor fasilitas seperti internet,
namun ada faktor lain seperti pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, penghasilan, dan sosial budaya.
2. Hubungan  Pengaruh  Sosial  dengan  Perilaku  Penggunaan  Lensa
Kontak
Dukungan  sosial  dalam  penelitian  ini  dapat  berasal  dari  teman ataupun keluarga. Dukungan sosial terutama dukungan teman yang berada
dalam  satu  lingkungan  yang  sama  sangatlah  berpengaruh  terhadap keseharian  responden.  Teman  dalam  satu  lingkungan  sudah  dianggap
seperti  keluarga  karena  berperan  sebagai  pengganti  keluarga  dirumah. Responden yang memiliki kedekatan dengan teman sebayanya secara tidak
langsung  memiliki  ikatan  batin  yang  cukup  kuat  sehingga  mereka  akan tetap  butuh  dukungan  dari  temannya  tersebut,  seperti  halnya  dalam
penggunaan  lensa  kontak.  Lingkungan  sekitar  seperti  teman  yang  sudah dulu  menggunakan lensa kontak mampu menjadi motivasi tambahan bagi
responden untuk menggunakan lensa kontak.
Pada hubungan sosial lingkungan, sosial, budaya, manusia adalah makhluk  sosial  dimana  kehidupan  saling  berinteraksi  antara  satu  dengan
yang lain. Keluarga dan lingkungan teman sekitar yang berinteraksi secara langsung akan lebih besar terpapar informasi. Sehingga lingkungan sekitar
mempengaruhi untuk menggunakan lensa kontak. Berdasarkan  hasil  analisis  bivariat  dengan  uji  statistik  Chi-Square
Penelitian ini sudah sejalan meskipun dari hasil Pvalue =  1 menunjukkan tidak  ada  hubungan  yang  bermakna  hal  ini  dapat  di  karenakan  bukan
hanya  pengaruh  sosial  yang  mempengaruhi  perilaku,  namun  masih  ada faktor lain yang mempengaruhi perilaku seperti sikap, keyakinan dan nilai-
nilai,  persepsi,  dan  emosi  yang  dianut  responden.  Faktor  izin  orang  tua yang  termasuk  dalam  faktor  nilai-nilai  yang  dianut  juga  bisa  menjadi
pertimbangan responden dalam menggunakan lensa kontak.
3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak
Motivasi  adalah  suatu  dorongan  dari  dalam  diri  seseorang  yang menyebabkan  responden  tersebut  melakukan  kegiatan-kegiatan  tertentu
guna  mencapai  suatu  tujuan  Notoatmodjo,  2010.  Motivasi  yang dimaksud  dalam  penelitian  ini  mencakup  apa  yang  menjadi  dorongan
responden untuk menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata, yang
meliputi  motivasi  instrinsik  tanpa  adanya  rangsangan  dari  luar  dan motivasi ekstrinsik adanya rangsangan dari luar.
Pada  penelitian  ini,  variabel  motivasi  dikategorikan  menjadi  dua berdasarkan  penyebabnya.  Berdasarkan  hasil  analisis  bivariat  dengan  uji
statistik  Correlation  Spearman  didapatkan  hubungan  yang  bermakna antara  motivasi  ekstrinsik  yaitu  alasan  mengikuti  Tren  dan  perilaku
penggunaan  lensa  kontak  dengan  Pvalue  =  0,021  0,05,  sehingga hipotesis  penelitian  untuk  kedua  variabel  ditolak.  Hal  itu  dikarenakan,
mayoritas  yang  menggunakan  lensa  kontak  di  Optik-optik  di  Kecamatan Ciputat  Timur  dipengaruhi  oleh  lingkungan  eksternalnya  seperti
lingkungan  teman.  Hal  itu  terlihat  responden  yang  memiliki  kedekatan dengan teman sebayanya secara tidak langsung memiliki ikatan batin yang
cukup  kuat  sehingga  mereka  akan  mudah  dipengaruhi  oleh  temannya tersebut, seperti halnya dalam penggunaan lensa kontak.
Namun,  untuk  variabel  motivasi  yang lainnya tidak ada hubungan yang  bermakna  dikarenakan  nilai  Pvalue  lebih  besar  dari  0,05,  sehingga
hipotesis  penelitian  untuk  kedua  variabel  diterima.  Hal  itu  bisa dikarenakan  bukan  hanya  faktor  motivasi  saja  yang  mempengaruhi
perilaku  tapi  masih  ada  faktor  lainnya  seperti  persepsi  dan  emosi responden.
Dalam  penelitian  ini,  responden  yang  menggunakan  lensa  kontak mayoritas menggunakan lensa kontak disamping untuk kebutuhan koreksi
gangguan  penglihatan  seperti  rabun  jauh  juga  karena  faktor  lensa  kontak yang mudah digunakan.
4. Hubungan  Ekonomi  Pendapatan  dengan  Perilaku  Penggunaan