24
seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata, seseorang yang tidak mengerti artinya steril, seseorang yang memiliki reumatik
pada tangan karena akan sulit saat menggunakan lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi Ilyas, 2004.
Menurut Kharuna
2007 Pengguanaan
lensa kontak
dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental dan tidak ada gairah hidup, blepharitis kronik dan styes rekuren,
konjungtivitis kronis, dry-eye syndrome, distrofi dan degenarasi kornea mata, penyakit yang rekuren seperti episkleritis, skleritis, dan
iridocyclitis.
3. Klasifikasi Lensa Kontak
Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut, lensa kontak keras dan lensa kontak gas permeable. Lensa
kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih lembut. Lensa ini terbuat dari hidroksi etil meta krilat HEMA, EDMA, PVP, bersifat
sangat lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada penggunaannya karena mudah mengikuti bentuk permukaan kornea.
Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera mata akibat bahan kimia dan pada selaput bening yang cacat karena sifatnya
yang lentur, mengandung banyak air, baik untuk astigmat irregular, edema kornea atau keratitis bulosa, erosi rekuren, trauma kimia, dan
perforasi kecil kornea. Lensa kontak lembut dapat mengakibatkan penglihatan tidak sempurna seperti lensa kontak keras, ongkos yang
25
lebih besar akibat penyimpanannya yang steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak Ilyas, 2004.
Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat PMMA dengan bentuk yang disesuaikan kelengkungannya dengan
permukaan selaput bening mata. Ukuran atau penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk memudahkan zat asam
masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya. Lensa ini memenuhi seluruh syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas
terutama oksigen yang buruk. Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang mempunyai daya serap gas terbaik Ilyas,
2004.
Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak
Bentuk Lensa Keuntungan
Kerugian
Lensa kontak keras
Tajam penglihatan
yang lebih baik dari pada
lensa kontak
lembut Astigmat ringan akan
dapat hilang
akibat permukaan
selaput bening
yang melengkung
ditutup oleh lensa kontak keras
Tidak dapat dipakai lebih dari 12 jam karena
zat asam tidak dapat melaluinya
Pada pemulaan
penggunaan akan
sangat terasa
mengganggu Untuk merasa nyaman
memerlukan waktu
26
Lensa kontak
keras bersifat netral dan tidak
menimbulkan reaksi
alergi terhadap jaringan mata
sampai beberapa
minggu Dapat
mengakibatkan penurunan kerentanan
selaput bening Lensa kontak
lembut Penggunaannya
akan dapat
menyesuaikan diri akibat tidak begitu
terasa pada permulaan penggunaannya
Lensa kontak lembut ada
yang dapat
dipergunakan lebiih
dari 12 jam akibat lensa kontak lembut dapat
dilalui zat asam Astigmat atau silinder
tidak dapat diimbangi lensa kontak lembut,
karena ia mengikuti permukaan
selaput bening yang lonjong
Lensa kontak lembut akan
memberikan penglihatan
tidak setajam
penglihatan dengan lensa kontak
keras karena ia banyak mengandung air dan
mudah dilalui zat asam Lensa kontak lembut
mudah terinfeksi dan kotor sehingga perlu
sering dibersihkan Pelarut lensa kontak
27
lembut dapat
merupakan bahan yang merangsang
mata sehingga menimbulkan
reaksi alergi Infeksi selaput bening
bagi pengguna lensa kontak dapat berakibat
kebutaan Lensa kontak lembut
pakai lama extended memperbesar
resiko untuk timbulnya infeksi
pseudomonas. Pseudomonas
merupakan kuman yang berbahaya dan dapat
berkembang biak pada lensa kontak dan pelarut
lensa kontak. Sumber: Ilyas, 2004
Lensa kontak memiliki keuntungan bagi para penggunanya yaitu wajah terlihat wajah asli, kaca mata berat terhindar, lapang
penglihatan akan lebih baik, dapat dipakai saat berolahraga kecuali renang,
28
dan kaca mata akan berkabut bila terjadi perubahan suhu, dan hal ini tidak akan terjadi pada lensa kontak lembut Ilyas, 2004.
4. Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman