Tabel 5.8 Hubungan Pengaruh Sosial Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak Di Optik-Optik Kecamatan Ciputat Timur
n=63
Berdasarkan tabel 5.8, menunjukkan bahwa responden yang menggunakan lensa kontak mayoritas dipengaruhi oleh teman
94,1 lebih banyak dibandingkan responden yang dipengaruhi oleh keluarga 90. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan P
value
= 1 dengan
α = 0,05. Dengan demikian P
value
lebih besar dari nilai alpha sehingga Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara pengaruh sosial teman dan keluarga dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
perhitungan risk estimate diperoleh OR = 1,700 95 CI: 0,164- 1,7649.
3. Hubungan Motivasi dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan berikut ini :
Pengaruh Sosial
Perilaku Penggunaan Lensa Kontak
Total P-
Value OR
CI 95
Ya Tidak
N N
N Keluarga
17 94,1
1 5,9
18 100,0
1 1,700
0,164- 1,7649
Teman 30
90 3
10 33
100,0
Total
47 91,49
4 8,51
51 100,0
Tabel 5.9 Hubungan Rabun Jauh Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur n=63
Dari tabel 5.9 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,540. Karena P
value
lebih besar dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi instrinsik rabun jauh dengan perilaku penggunaan lensa kontak.
Alasan Rabun Jauh Perilaku Penggunaan
Lensa Kontak Total
P- Value
Ya Tidak
N N
N
Sangat Setuju 7
100 7
100
0,540 Setuju
40 83,3
8 16,7
48 100
Tidak Setuju 7
87,5 1
12,5 8
100 Total
54 85,7
9 14,3
63 100
Tabel 6.0 Hubungan Kebutuhan Kosmetik Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan
Ciputat Timur n=63
Dari tabel 6.0 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,723. Karena P
value
lebih besar dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik kebutuhan kosmetik dengan perilaku penggunaan lensa kontak.
Alasan Kebutuhan Kosmetik
Perilaku Penggunaan Lensa Kontak
Total P-
Value Ya
Tidak N
N N
Sangat Setuju 2
100 2
100
0,723 Setuju
17 85,0
3 15,0
20 100
Tidak Setuju 32
86,5 5
13,5 37
100 Sangat Tidak Setuju
3 75,0
1 25,0
4 100
Total 54
85,7 9
14,3 63
100
Tabel 6.1 Hubungan Tren Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur n=63
Dari tabel 6.1 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,021. Karena P
value
lebih kecil dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik Tren dengan perilaku penggunaan lensa kontak.
Alasan Mengikuti Tren Perilaku Penggunaan
Lensa Kontak Total
P- Value
Ya Tidak
N N
N
Sangat Setuju 4
100 4
100
0,021 Setuju
20 100
20 100
Tidak Setuju 26
76,5 8
23,5 34
100 Sangat Tidak Setuju
4 80
1 20,0
5 100
Total 54
85,7 9
14,3 63
100
Tabel 6.2 Hubungan Pengaruh Teman Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan Ciputat Timur
n=63
Dari tabel 6.2 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,021. Karena P
value
lebih besar dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik
teman dengan perilaku penggunaan lensa kontak.
Alasan Pengaruh Teman Perilaku Penggunaan
Lensa Kontak Total
P- Value
Ya Tidak
N N
N
Sangat Setuju 1
100 4
100
0,384 Setuju
19 95,0
1 5,0
20 100
Tidak Setuju 28
77,8 8
22,2 34
100 Sangat Tidak Setuju
6 100
5 100
Total 54
85,7 9
14,3 63
100
Tabel 6.3 Hubungan Kemudahan Penggunaan Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik Kecamatan
Ciputat Timur n=63
Dari tabel 6.3 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,105. Karena P
value
lebih besar dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi instrinsik kemudahan dalam penggunaan dengan perilaku penggunaan
lensa kontak.
Alasan Kemudahan Penggunaan
Perilaku Penggunaan Lensa Kontak
Total P-
Value Ya
Tidak N
N N
Sangat Setuju 4
100 4
100
0,105 Setuju
39 88,6
5 11,4
44 100
Tidak Setuju 10
71,4 4
28,6 14
100 Sangat Tidak Setuju
1 100
1 100
Total 54
85,7 9
14,3 63
100
Tabel 6.4 Hubungan Kemudahan Memperoleh Lensa Kontak Dengan Perilaku Penggunaan Lensa Kontak di Optik-optik
Kecamatan Ciputat Timur n=63
Dari tabel 6.4 diperoleh hasil analisa hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan lensa kontak. Berdasarkan
hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan Correlation Spearman diperoleh P
value
= 0,082. Karena P
value
lebih kecil dari nilai alpha α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik kemudahan
memperoleh lensa
kontak dengan
perilaku
penggunaan lensa kontak.
Alasan Kemudahan Memperoleh Lensa
Kontak Perilaku Penggunaan
Lensa Kontak Total
P- Value
Ya Tidak
N N
N
Sangat Setuju 2
100 2
100
0,082 Setuju
16 100
16 100
Tidak Setuju 31
79,5 8
20,5 39
100 Sangat Tidak Setuju
5 83,3
1 16,7
6 100
Total 54
85,7 9
14,3 63
100
4. Hubungan Ekonomi Pendapatan dengan Perilaku Penggunaan