Pandangan Umum PKS Mengenai HAM
45
pendapatan, pertumbuhan bernilai tambah tinggi dan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, PKS berupaya pengentasan kemiskinan harus
dilakukan bersamaan dengan pelipatgandaan produktivitas sektor pertanian.
2 Menuju pendidikan berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, PKS berupaya membangun sistem pendidikan nasional yang terpadu, komperhensif dan
bermutu untuk menumbuhkan SDM yang berdaya saing tinggi serta guru yang professional dan sejahtera.
3 Menuju sehat paripurna untuk semua, dengan visi sehat badan, mental-
spiritual, dan sosial sehingga dapat beribadah kepada Allah SWT untuk membangun bangsa dan negara; untuk itu PKS berupaya dengan
mengoptimalkan anggaran kesehatan dan seluruh potensi untuk mendukung pelayanan kesehatan berkualitas. Terciptanya masyarakat
sejahtera, berupaya melalui pemberdayaan masyarakat yang dapat mewadahi dan membantu proses pembangunan yang kontinyu.
Dengan demikian PKS sebagai parpol yang berasaskan Islam memandang nilai keadilan dan HAM melekat dengan penciptaan manusia. Keadilan adalah nilai
yang bersifat intrinsik, baik dalam struktur ataupun prilaku manusia. Wujud kongkrit nilai-nilai keadilan pada aspek kemanusiaan adalah sikap pertengahan yang telah
menjadi kekhususan umat Islam dan telah menjadi karakteristik metodologi Islam
46
dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Secara objektif dalam bingkai negara, HAM terpenuhi berdasarkan maqashid syari’ah yakni perlindungan atas:
agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.
10
10
MPP PKS, Memperjuangkan Masyarakat Madani, Jakarta: Majelis Pertimbangan Pusat PKS, 2008 Cet. Ke-1 h. v.
47
Saran-saran 1.
Sebagai Partai politik yang berbasis Islam dimana banyak anak muda didalamnya PKS dapat menjadi contoh partai politik lain untuk lebih
peduli dengan masalah hak asasi yang menyangkut perempuan dan anak.
2. PKS harus lebih banyak melakukan kegiatan yang bersifat
pemberdayaan perempuan yang langsung terjun kemasyarakat seperti pelatihan keterampilan untuk ibu-ibu atau remaja putri agar dapat
menjadi bekal agar mampu mandiri secara ekonomi, khususnya bagi remaja putri agar tidak terjerumus pada kegiatan yang negatif.
3. PKS juga harus memiliki kegiatan bakti sosial terutama yang
berhubungn dengan kesehatan, seperti pengobatan gratis bagi ibu-ibu dan anak-anak dari keluarga kurang mampu, memberi penyuluhan
tentang hidup sehat dimana kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin.
4. PKS dapat membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk
mendapat pendidikan yang layak, seperti memberi bea siswa atau bantuan buku2 pelajaran pada sekolah2 yang berada didaerah yang
terpencil.
48
5. Kader-kader PKS yang duduk dilembaga perwakilan rakyat harus
lebih pro aktif untuk memberi masukan kepada pemerintah mengenai program2 yang berkaitan dengan perempuan dan anak-anak, ini
penting karena kualitas anak Indonesia yang baik adalah masa depan bangsa Indonesia sendiri dan itu bisa dicapai jika dibarengi
peningkatan mutu keluarga terutama kaum perempuan yang menjadi ibu yang mengasuh dan membesarkan anak-anak.
6. PKS dapat memberi porsi pada kader-kader perempuan untuk lebih
banyak duduk dilembaga perwakilan rakyat agar dapat menjadi inspirasi bagi kemajuan kaum perempuan dan lebih menyuarakan
aspirasi perempuan diseluruh Indonesia.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah dan Rozali, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Al Araf, Mabruri dan Ghufron. dkk, Catatan HAM 2004 Keamanan Mengalahkan Kebebasan. Jakarta: Imparsial, 2006.
Bidang Kewanitaan DPP PKS 2005-2010, Buah Perjuangan Profil Pos Wanita Keadilan Di 33 Provinsi. Jakarta: Bidang Kewanitaan DPP PKS 2005-2010,
2010. Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2006. Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Negara. Jakarta: Erlangga, 2000.
Dhakidae, Daniel. Partai-Partai Politik Indonesia dan Program 2004-2009. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004.
Effendi, Mashur. Hak Asasi Manusia dan Hukum Nasional dan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994.
Habibi, MN. Menata Jalan Menunaikan Amanah Rekam Kiprah dan Pemikiran di Media Massa Zuber Safawi. Jakarta: Global Media Profetika, 2009.
Harjowirogo, Marbangun. Hak Asasi Manusia dalam mekanisme-mekanisme Perintis Nasional. Bandung: Regional dan Internasional, 1997.
Komnas HAM. Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Budaya Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Kontras. Laporan HAM Tahun 2006 HAM Belum Menjadi Adab Politik. Jakarta: Rinam Antartika, 2007.
Kosasi, Ahmad. HAM Dalam Perspektif Islam: Menyingkap Persamaan dan Perbedaan antara Islam. Jakarta: Salemba Diniyah, 2003.
Mabruri, Gufron, Junaidi, Demokrasi Selektif terhadap Penegakan HAM Laporan Kondisi HAM Indonesia 2005. Jakarta: Imparsial, 2006.
Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia dari UUD 1945 sampai dengan Amandemen UUD 1945 Tahun 2002. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2004.
75
Manan, Bagir. Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan HAM di Indonesia. Bandung: YHDS, 2005.
Mansour, Fakih, dkk. Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan; Pegangan Untuk Membangun Gerakan HAM. Yogyakarta: Insist Press, 2003.
Mashood A. Baderin, Hukum Hak Asasi Manusia dan Hukum Islam. Jakarta: Komisi Hak Asasi Manusia, 2007.
Muladi. Hak Asasi Manusia-Hakekat Konsep dan Implikasinya Dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat. Bandung: PT. Refika Aditama, 2005.
Mulyosudarmo, Suwoto, “Pelaksanaan Hak Asasi Manusia” Makalah, Fakultas Hukum UNAIR, Surabaya, 2001.
Prasetyantoko dan Indriyo, Wahyu. Gerakan Mahasiswa dan Demokrasi di Indonesia. Bandung: PT. Alumni, 2001.
Prasetyohadi dan Wisnuwardhani, Savitri. Penegakan Hak Asasi Manusia dalam 10 Tahun Reformasi. Jakarta: Komnas HAM, 2008.
R. Wiyono. Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Jakarta: Rencana Prenada Media Group, 2006.
Rosyada, Dede dan Ubaidillah, A. dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Civil Education Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta:
Prenada Media, 2005. Rozali, Abdullah dan Syamsir. Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan
HAM di Indonesia, Bogor: PT. Ghalia Indonesia, 2004. Rusdji, Ali Muhammad. Hak Asasi Manusia Sdalam Perspektif Syariat Islam. Aceh:
Ar-Raniri Press, 2004. Sadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Houve,
1982. Shihab, Umar. Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum
dalam Al-Qur’an. Jakarta: PT. Penamadani, 2005. Sudjana, Eggi. HAM dalam Perspektif Islam Mencari Universalitas HAM Bagi
Tatanan Modsernitas yang Hakiki. Jakarta: Nuansa Madani, 2000. Sutiyoso, Bambang. Aktualita Hukum Dalam Era Reformasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1998.
76
Wahyudi, Imawan, “HAM antara Islam dan Barat”, Harian Republika, Jumat 14 Februari 1997.
Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen Negara Republik Indonesia. Pasal 28 J. Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2004.
Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Bandung: Citra Umbara, 2008.
Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999. Bandung: Citra Umbara, 2008.
Wawancara
Wawancara Pribadi dengan Sarah Handayani. Jakarta: 31 Mei dan16 Agustus 2010.
Artikel dari internet
http:www.pk_sejahtera.org . internet diakses pada tanggal 30 Mei 2010.
http:www .
wanitapk_dppyahoo.com
KONSEPSI MUSYAWARAH DALAM KETATANEGARAAN ISLAM