Irsyad NIM: PROFIL PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

2 program lokal Sadar Agama dan Sadar Sosial Politik dilakukan dalam bentuk ta’lim bagi ibu-ibu dan remaja. Di Kepulauan Riau mempunyai 6 DPD dan 45 DPC. Pos Wanita Keadilan bekerjasama dengan pejabat lokal yang terkait antara lain, DPD, Kepala Dinas, Kadinas Pendidikan dan LSM Perempuan setempat mengadakan kegiatan pendidikan berupa PAUD Pendidikan Anak Usia Dini telah berjalan rutin di Nongsa setiap Sabtu Ahad. T. : Apa pandangan PKS mengenai HAM? J. : HAM adalah hak yang bersifat asasi yang dimiliki oleh pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir namun yang membedakannya adalah kodratnya sebagai wanita. PKS mempunyai perhatian yang besar terhadap masalah HAM di Indonesia. Bentuk perhatian tersebut diawali dengan menyatakan pada konsep dasar yang tertera di dalam ADART berupa visi, misi, ideologi dan platform partai politik. Hal inilah yang menjadi acuan perjuangan PKS dalam mewujudkan cita-cita partai. T. : Apa saja kendala dalam pelaksanaan pemenuhan hak-hak bagi kaum wanita dan anak di Indonesia? 3 J. : yaitu 1 Membutuhkan para pemimpin yang dapat membangun sistem parpol dan pemberdayaan masyarakat yang lebih kuat dan efektif; 2 pemerataan para kader yang kurang di daerah-daerah; 3 keadaan dearah-daerah yang cukup jauh dan terpencil; 4 pemahaman masyarakat masih sangat awam bagi partai politik, sehingga enggah untuk menerimanya; 5 masih membutuhkan dana yang cukup banyak; 6 bagaimana parpol bisa merealisasikan visi dan misinya; 7 leadership negara Indonesia; 8 membutuhkan proses yang panjang; 9 partai politik dan masyarakat harus bisa berubah dengan menjalankan porsianya masing-masing dan lain sebaginya. PEDOMAN WAWANCARA II 1. Apa pandangan umum PKS mengenai HAM ? 2. Sejauhmana peran PKS dalam penegakan HAM bagi kaum perempuan dan anak? 3. Contoh bidang? 4. Apakah menurut ibu masyarakat ini acuh terhadap bantuan itu? 5. Bgaimana kondisi masyarakat setelah kehadiran PKS dalam memberikan bantuan? 6. Bagaimana upaya PKS merealisasikan konsep-konsep mengenai pembangunan pendidikan nasional? baik itu di legislatif, eksekutif atau gerakan2 yang dilakukan Hal. 45 7. Bagaimana PKS memperjuangkan mengenai mewujudkan pembiayaan nasional sehingga efisiensi dan mutu pelayanan kesehatan dapat terjaga? 8. Apa saja tantanganhambatan PKS dalam penegakan HAM bagi kaum perempuan dan anak-anak di Indonesia? 9. Apa langkah kongkrit PKS dalam mengatasi masalah penegakan HAM bagi kaum perempuan dan anak-anak di Indonesia? ﱠﺴ ا ﺔﺗﺎآﺮﺑو ﷲا ﺔﻤﺣرو ﻢﻜﻴ ﻋ مﻼ Bu Dewi yang saya hormati mohon maaf ada hal yang saya mau tanyakan, mohon jawabannya 1. Bagaimana aplikasi PKS terhadap penegakan HAM di Indonesia? Khususnya peran PKS terhadap perlindungan anak di masyarakat 2. Bagaimana peran PKS terhadap perlindungan hak perempuan? Berikan contoh atau aplikasinya di masyarakat 3. Bagaimana peran PKS terhadap perlindungan hak perempuan dan anak di legislatif? Contohnya 4. Apa saja kendala PKS dalam memperjuangkan hak anak dan kaum perempuan di indonesia? Bagaimana cara mengatasianya 5. Ada berapa jumlah anggota PKS dari perempuan dilegislatif dan jumlah suara pada pemilu 2009? Dan saya ucapkan terima kasih atas bantuan ibu, semoga Allah membalas atas kebaikan ibu 64

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hak asasi dapat dikatakan sebagai hak dasar yang dimiliki oleh pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. Hak asasi itu tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. 1 Hak asasi manusia, sebagai sebuah nilai universal, sebagian besar telah diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Hingga tahun 2008 setidaknya terdapat 2 kovenan dan 4 konvensi yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia. Capaian normatif di bidang hak asasi manusia telah menunjukkan kesungguhan pemerintah Indonesia menjadikan produk hukum internasional HAM sebagai bagian dari hukum nasional Indonesia. Demikian juga konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah menegaskan jaminan hak-hak konstitusi warga negara. Ratifikasi dan penegasan jaminan konstitusional hak-hak warga negara menuntut penyelenggaraan negara untuk memenuhinya, baik melalui mekanisme 1 Drs. Budiyanto, Dasar-Dasar Ilmu Negara, Jakarta: Erlangga, 2000, h.56. 65 harmonisasi perundang-undangan, perubahan perundang-undangan, maupun tindakan-tindakan langsung penyelenggaraan negara dalam kehidupan bernegara dan pemberian layanan publik. Namun demikian, penegakan hak asasi manusia tidak berbanding lurus dengan jaminan normatif sebagaimana yang tertuang dalam kovenan dan konvensi yang telah diratifikasi. Belum optimalnya penegakan HAM di Indonesia disebabkan tidak hanya oleh deviasi paradigma hukum internasional HAM yang terjadi, tapi juga minimnya komitmen penyelenggaraan negara dalam mempromosikan, melindungi dan memenuhi hak asasi manusia. Partai politik yang melalui mekanisme demokrasi menjadi salah satu alat rekrutmen para penyelenggara negara memiliki peranan penting dalam memastikan komitmen dan konsistensi penegakan HAM di Indonesia. UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik telah menegaskan bahwa partai politik berkewajiban “menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan hak asasi manusia” Pasal 3 Poin a. Meskipun bukan pihak-pihak yang menandatangani komitmen penegakan HAM sebagaimana negara state parties tapi karena calon-calon penyelenggara negara salah satunya berasal dari partai politik, maka partai politik harus menunjukkan komitmennya pada hak asasi manusia. 2 Salah satu partai yang menjujung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan dan hak asasi manusia adalah Partai Keadilan Sejahtera yang disingkat menjadi PKS 2 www.pk_sejahtera .org, diakses pada tanggal 26 Maret 2010 66 merupakan partai berasaskan Islam yang pendiriannya terkait dengan pertumbuhan aktivitas dakwah Islam semenjak awal tahun delapan puluhan. 3 Tumbangnya rezim Orde Baru yang sangat represif setelah berkuasa selama 32 tahun, telah menimbulkan kesadaran akan pentingnya pernghormatan hak asasi manusia HAM. Tuntutan agar dilakukan peradilan terhadap pelanggar-pelanggar HAM masa lalu kian merebak, sementara pelangaran-pelanggaran HAM terus berlangsung dalam berbagai bentuk, pola dan aktor yang berbeda. Isu HAM seringkali digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk kepentingan politik maupun ekonominya, sementara aparat enggan bertindak karena khawatir dituduh melanggar HAM. Karena banyak sekali terjadi pelanggaran HAM, maka banyak sekali pula tekanan-tekanan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri agar ada perlindungan HAM di Indonesia. Pelanggaran tidak saja dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat, melainkan juga terjadi dalam hubungan antara sesama anggota masyarakat. Dalam suasana reformasi, tidak jarang wacana HAM memicu debat publik yang tidak berkesudahan. Di samping memberikan pencerahan, debat ini juga menimbulkan kebingungan. Karena itu, kesimpangsiuran dan tendensi penyalahgunaan isu HAM tampaknya 3 Deniel Dhakidae, Partai-Partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004, h.301.