Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

66 merupakan partai berasaskan Islam yang pendiriannya terkait dengan pertumbuhan aktivitas dakwah Islam semenjak awal tahun delapan puluhan. 3 Tumbangnya rezim Orde Baru yang sangat represif setelah berkuasa selama 32 tahun, telah menimbulkan kesadaran akan pentingnya pernghormatan hak asasi manusia HAM. Tuntutan agar dilakukan peradilan terhadap pelanggar-pelanggar HAM masa lalu kian merebak, sementara pelangaran-pelanggaran HAM terus berlangsung dalam berbagai bentuk, pola dan aktor yang berbeda. Isu HAM seringkali digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk kepentingan politik maupun ekonominya, sementara aparat enggan bertindak karena khawatir dituduh melanggar HAM. Karena banyak sekali terjadi pelanggaran HAM, maka banyak sekali pula tekanan-tekanan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri agar ada perlindungan HAM di Indonesia. Pelanggaran tidak saja dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat, melainkan juga terjadi dalam hubungan antara sesama anggota masyarakat. Dalam suasana reformasi, tidak jarang wacana HAM memicu debat publik yang tidak berkesudahan. Di samping memberikan pencerahan, debat ini juga menimbulkan kebingungan. Karena itu, kesimpangsiuran dan tendensi penyalahgunaan isu HAM tampaknya 3 Deniel Dhakidae, Partai-Partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004, h.301. 67 hanya dapat diurai jika pemahaman yang memadai tentang gagasan awal, konsep dan norma-norma HAM, telah dimiliki. 4 Menurut laporan Setara Institute Desember 2008, komitmen PKS terhadap pemenuhan dan penegakan hak-hak asasi manusia berada di papan atas. indikator awal komitmen partai terhadap hak asasi manusia ialah dicantumkannya kata “HAM” dalam visi-misinya. Dan secara normatif dan komperhensif, PKS juga mencantumkan visi hak sipil-politik dan hak ekonomi, sosial, budaya. Dalam perjalanan politiknya, Partai Keadilan Sejahtera PKS merupakan partai Islam yang banyak menaruh perhatian terhadap masalah-masalah yang terkait dengan hak asasi manusia. Partai Keadilan Sejahtera PKS mendukung pengungkapan berbagai kasus yang terjadi semenjak zaman orde baru hingga saat ini, seperti terbunuhnya aktivis HAM Munir, Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II. Begitu juga, sikap PKS dalam kasus penghilangan orang secara paksa. Dalam urusan tindak korupsi dan penyalahgunaan kewenangan, Partai Keadilan Sejahtera PKS terbilang partai yang bersih. Hampir tidak ada kader atau pun pengurus partai yang terlibat tindak pidana korupsi. Partai Keadilan Sejahtera PKS juga memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, hak anak, menegakkan hak buruh dan menempatkannya sebagai aset nasional dan mitra nasional dan hak-hak lainnya demi mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. 4 Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan HAM di Indonesia, Bandung: YHDS, 2001, h.1-3. 68 Pemahaman HAM di Indonesia sebagai nilai, konsep dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat dapat ditelusuri melalui studi terhadap sejarah perkembangan HAM, yang dimulai sejak zaman pergerakan hingga saat ini, yaitu ketika terjadi amandemen terhadap UUD 1945 yang kemudian membuat konstitusi tersebut secara eksplisit memuat pasal-pasal HAM. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia telah mencantumkan tentang hak anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab orang tua, keluarga dan masyarakat, pemerintah dan negara untuk memberikan perlindungan terhadap anak. 5 Dalam kondisi kemiskinan dan pemiskinan yang meluas, perempuan dan anak-anak berada di dasar piramida penderitaan. Merekalah yang menjadi korban pertama dan utama dari seluruh proses pemiskinan dan pelanggaran ekonomi sosial dan budaya ekosob. Ini terindikasi dari tingginya angka kasus dan kematian akibat gizi burukbusung lapar, tingginya angka kasus perdagangan perempuan dan anak-anak, dan meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan perempuan dan anak dari keluarga miskin. Kebijakan pemerintah belum maksimal berpihak pada perlindungan hak-hak dasar warganya, akibatnya merebaknya anak jalanan, tidak terjangkaunya layanan kesehatan, pendidikan dan pemenuhan kesejahteraan, pengangguran semakin meningkat dan lain sebagainya. Partai Keadilan Sejahtera PKS sebagai entitas 5 Ahmad Kamil, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2002, hal.vii. 69 politik nasional berjuang dengan dasar aqidah, asas dan moralitas untuk memenuhi hak-hak warga negara Indonesia. Hal inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian skripsi terhadap PKS sebagai institusi politik yang diharapkan bisa membawa perubahan, khsusnya yang terkait dengan masalah penegakan HAM di Indonesia.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk meneliti seluruh identifikasi masalah memerlukan suatu usaha dari peneliti. Jika peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan kemampuan maka penelitian hanya akan dibatasi pada bagaimanakah peranan PKS dalam penegakan HAM di Indonesia.

2. Perumusan Masalah

Dari apa yang telah dipaparkan pada latar belakang diatas , beberapa pokok permasalahan yang ingin diungkap melalui penulisan skripsi ini, yang bisa disebut dengan perumusan masalah. Pokok-pokok permasalahan tersebut yaitu : 1. Sejauhmana peran PKS terhadap penegakan HAM di Indonesia? 2. Bagaimanakah strategi dan kebijakan PKS dalam penegakan HAM di Indonesia? 3. Bagaimana konsep PKS dalam mengatasi berbagai kendala yang menghambat upaya penegakan HAM di Indonesia? 70

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan pokok tersebut, maka tujuan penelitian skripsi ini adalah 1. Untuk mengetahui sejauh mana peran Partai Keadilan Sejahtera PKS terhadap penegakan HAM di Indonesia. 2. Untuk mengetahui apa strategi dan kebijakan Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam penegakan HAM di Indonesia. 3. Menguraikan konsep Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam mengatasi berbagai kendala yang menghambat upaya penegakan HAM di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Sementara manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah, memberikan pemahaman tentang peran Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam upaya menegakkan HAM di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

D. Metode Penelitian

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan secara rinci tentang hal-hal yang terkait dengan metode penelitian dari skripsi ini, yaitu :

a. Jenis Penelitian

Penulisan skripsi ini termasuk salah satu jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pengertian bahwa metode yang 71 digunakan untuk memahami masalah yang diteliti pada skripsi ini, tidak dengan melakukan pengukuran secara statistik, melainkan dari hasil pemaparan pihak responden yang jelas dan rinci terhadap masalah yang diteliti sehingga memberikan pemahaman yang mendalam terhadap masalah yang diteliti tersebut.

b. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini, yaitu : • Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak responden yang terdiri Dari : - Observasi Dalam hal ini penulis mengamati setiap kegiatan atau aktivitas yang berlangsung di DPP PKS Jakarta. - Wawancara Terstruktur Selain melakukan wawancara dengan pihak responden, penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka, agar wawancara bisa berjalan fokus dan terarah, serta bertujuan untuk memberikan pemahaman secara mendalam • Data Sekunder Data ini diperoleh dari sumber-sumber seperti arsip, atau dokumen yang mendukung penelitian ini.

c. Pengolahan Data