Hak Asasi Manusia Dalam Islam
23
“Sesungguhnya kami telah memuliakan Bani Adam manusia, dan Kami angkat mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” Q.S. Al-Isra 17:70
Rusdji mengungkapkan bahwa kajian tentang Hak Asasi Manusia HAM dalam tinjauan Islam haruslah dipahami dengan melihat fungsi manusia menurut al-
Qur’an, yakni menempatkan hubungan manusia dengan Tuhan dalam posisi sentral.
19
Hal ini berarti menunjukkan bahwa perilaku manusia baik dalam dimensi internal hubungan ke dalamdengan dirinya sendiri, maupun dengan dimensi eksternal
hubungan ke luarhubungan manusia dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Kedua hubungan tersebut haruslah dijiwai dengan hubungan yang lebih
tinggi, yakni Allah Swt. Selanjutnya Rusdji mendeskripsikan dua hal sebagai bentuk implikasi ajaran tauhid yaitu : pertama, dengan diakuinya semua mahluk adalah
ciptaan Allah, maka hubungan manusia dengan alamnya hakikatnya adalah hubungan manusia dengan sesama mahluk Allah. Kedua, implikasi ajaran tauhid juga
menegaskan, bahwa sesama manusia person dengan manusia lainnya harus
19
Rusdji Ali Muhammad, Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Syariat Islam, Aceh: Ar- Raniri Press, 2004, h. 17.
24
Melihat paparan di atas, menunjukkan bahwa manusia menyandang status sebagai mahluk yang mulia. Allah juga melengkapi manusia dengan berbagai hak
asasinya dan juga dibebankan kewajiban yang asasi pula baginya. Seperti yang kita ketahui, bahwa hak asasi adalah hak secara alami yang didapat manusia sejak lahir.
Yakni, hak ini diperoleh manusia secara otomatis, karena ia sebagai manusia. Karena hak asasi tersenut sejalan dengan fitrah manusia itu sendiri. Pengertian tersebut
memberikan petunjuk pada kita, bahwa pengingkaran terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan pengingkaran terhadap nilai fitrah manusia yang
merupakan anugerah mulia dari sang Khaliq-nya. Berkaitan dengan hal ini, Hasan Basri mengungkapkan bahwa
20
hak asasi pada hakekatnya merupakan anugerah Allah SWT., kepada semua manusia. Dalam
konteks ini, hak asasi manusia yang melekat pada diri manusia bersifat universal. Islam sebagai sistem hidup manhaj al-hayah dan tatanan bagi semua
makhluk memandang hak-hak fundamental manusia dan nilai-nilai keadilan tidak hanya berlaku bagi komunitas orang-orang beriman akan tetapi juga bagi seluruh
manusia. Keadilan adalah hak seluruh umat manusia, bahkan sebagai hak individu
20
Ibid, h.17
25
atas setiap insan tanpa pengecualian. Islam tak hanya mengandung akidah dan norma- norma, tetapi juga terdapat ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang mengatur
tata hubungan manusia serta menjamin dihormatinya HAM atas dasar keadilan.
21
Islam sebagai tatanan yang bersifat universal bertujuan melindungi dan melestarikan hak-hak fundamental manusia, yang meliputi hak keyakinan beragama,
hak hidup dan kehidupan, hak intelektualitas dan memperoleh pendidikan, hak kekayaan dan akses ekonomi, serta hak berkeluarga dan mengembangkan keturunan.
Semua itu merupakan refleksi utuh dari konsepsi Islam tentang manusia. Paradigma, doktrin, norma dan metodologi, obyektifitas dan aktualitas, serta apresiasi, khususnya
penghormatan atas hak asasi, dijabarkan dalam aturan-aturan dan hukum-hukum yang sarat bermuatan keadilan.
22