Tembakau Deli sebagai Komoditas Ekspor

Kebutuhan akan tenaga kerja dalam jumlah besar pun sangat mendesak sehingga mereka merekrut tenaga kerja dari Cina dan desa-desa miskin di pulau Jawa. Seperti yang dikemukakan oleh Stoler 2005:3, bahwa perusahaan perkebunan pantai timur Sumatera pada mulanya mengimpor pekerja Cina dan kemudian pekerja Jawa dalam jumlah ratusan ribu, yang ditampung dan diberi makan di barak-barak perkebunan dan diikat dengan status sebagai budak.

2.3 Tembakau Deli sebagai Komoditas Ekspor

Perkebunan tembakau Deli yang telah dirintis oleh Nienhuys dan para pionir pengusaha perkebunan lainnya telah membuat perekonomian Deli semakin maju karena Deli dijadikan sebagai wilayah untuk pertanian ekspor secara besar-besaran Stoler, 2005:25. Seperti yang dikemukakan oleh John Anderson, bahwa penanaman tembakau di Deli sangat penting karena tanaman inilah yang kemudian membuat Deli terkenal ke seluruh dunia Pelzer, 1985:21. Keberhasilan Nienhuys menggarap tembakau Deli menjadi begitu terkenal dibuktikan pada bulan Maret 1864, ketika contoh daun tembakau Deli yang pertama ke Rotterdam mendapatkan sambutan yang sangat memuaskan dari para pedagang tembakau. Daun tembakau Deli dianggap berkualitas baik dengan daya bakar dekblad yang baik pula. Kedudukan tembakau Maryland dan Kentucky yang selama itu memegang pasar untuk konsumsi tembakau pipa bergeser dengan meningkatnya konsumsi cerutu, sehingga pasaran tembakau pembalut cerutu dari Havana, Cuba, dan Jawa menduduki tempat yang lebih tinggi sebagai penghasil daun tembakau pembalut Universitas Sumatera Utara cerutu. Tembakau Jawa yang mula-mula menjadi pilihan adalah tembakau Rembang, kemudian berturut-turut menjadi pilihan pertama adalah tembakau Blitar, tembakau Kedu, tembakau Lumajang, tembakau vorstenlanden di Klaten dan tembakau Besuki. Namun setelah muncul tembakau dari Sumatera maka pilihan pertama untuk pembalut cerutu paling baik adalah tembakau Deli karena aroma dan mutunya yang khas. Oleh karena itu, tembakau Deli akhirnya dijadikan sebagai komoditi ekspor yang paling utama di Sumatera Timur Erwin, 1999:3-4. Adapun perkembangan ekspor tembakau Deli ke Eropa dari tahun 1864-1900 dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 1. Produksi tembakau di Sumatera Timur tahun 1864-1900 Tahun panen Jumlah bal a 158 kg Rata-rata harga 0,5 kg gulden Nilai Jual f 1864 50 0,48 4.000 1869 1.381 1,29 250.000 1874 12.895 1,50 2.850.000 1879 57.596 1,19 10.350.000 1884 115.496 1,44 27.550.000 1889 184.322 1,46 40.600.000 1890 236.323 0,72 26.000.000 1892 144.682 1,26 26.700.000 1894 193.334 1,19 35.000.000 1899 264.100 0,82 33.300.000 1900 223.731 1,11 38.000.000 Sumber: Jan Breman, 1977:79 Dari tabel tersebut dapat dilihat ekonomi perkebunan di Sumatera Timur dalam jangka panjang mengalami perkembangan pesat, dengan pengecualian kemunduran seperti yang terjadi pada awal tahun 1890-an yang hanya bersifat Universitas Sumatera Utara sementara. Tembakau Deli yang diekspor tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan. Hal itu tercermin dalam angka-angka keuntungan yang dicapai oleh pihak perkebunan setiap tahunnya selalu meningkat. Bahkan, data-data tahun 1901 menunjukkan bahwa sudah terdapat 34.000 tapak luas tanah perkebunan tembakau yang produksinya ditaksir mencapai f 40 juta, yang harganya di pasaran bisa mencapai f 102 juta. Berdasarkan data itu pula dinyatakan bahwa jumlah keuntungan yang diterima oleh perkebunan tembakau Deli antara tahun 1864-1900 mencapai f 662 juta Said,1977:74-75. Begitu terkenalnya tembakau Deli pada saat itu bahkan masih bertahan hingga saat ini. Hal ini ditandai masih banyaknya perusahaan rokok cerutu di Eropa dan Amerika yang menggunakan simbol-simbol tembakau Sumatera sebagai wrapper atau lapisan terluar pembungkus cerutu . Ada pula perusahaan yang hanya sedikit sekali menggunakan tembakau Sumatera pada cerutunya, tetapi sudah menyebutkan bahwa cerutu tersebut mengandung daun tembakau Sumatera. Bahkan, Brazil yang merupakan negara penghasil daun tembakau cerutu juga berusaha menanam tembakau Deli. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan Suerdieck Charutus di kota Bahia, di bagian tenggara Brazil yang setiap tahunnya menanam tembakau Deli seluas 500 Ha, dengan produktivitas yang sangat tinggi, namun mutu yang dihasilkan belum bisa mengimbangi mutu tembakau Sumatera yang ditanam di daerah Deli Erwin,1999:11. Hal ini membuktikan bahwa tembakau Deli sebagai bahan cerutu dengan spesial sebagai pembalut luar dekblaad masih merupakan tembakau pilihan dan paling dicari bagi pengusaha industri cerutu hingga saat ini. Universitas Sumatera Utara

2.4 Perkebunan Tembakau sebagai Sarana perbudakan